Part 18

1.6K 135 60
                                    

Maaf kalau kemarin-marin aku nggak bisa up:( Voment jangan lupa, oke?

***

Ada yang berbeda dari gadis cantik itu siang ini, gadis murah senyum itu memasang wajah masamnya tak menebarkan senyum seperti biasanya, kaki jenjangnya ia hentak-hentakan ke lantai dengan kesal. Mulutnya masih mengoceh tak jelas dan tak peduli pada orang-orang yang menatap heran kepadanya karena dia itu terus mengoceh sendirian.

Gadis itu memutuskan kembali ke kelas, menghampiri kedua sahabatnya yang asik menyalin tulisan dari papan tulis, rupanya Pak Asep tidak datang kali ini. Hilda menghentikan aktivitas mencatatnya lalu memincingkan mata memandang Galena yang kini sibuk mencoret-coret meja dengan ekspresi kesal.

"Kenapa lo?"

"Gebetan lo tuh. Setan!" jawabnya sambil mendengus marah, nafasnya masih tak beraturan menandakan emosinya masih belum setabil.

"Cowok seganteng Erlan kok dibandingin setan, ya gak lepel," jedanya. "Erlan itu kayak malaikat yang turun ke bum--"

"DIA NUDUH GUE NGGAK SUCI LAGI BEGO!" teriaknya murka hinga membuat semua pasang mata di kelasnya menatap heran padanya.

"Jangan kenceng-kenceng geblek!" tegur Hilda kesal lantas nyengir lebar pada teman-teman sekelasnya yang menatap heran plus kesal kearah mereka berdua.

"Siapa yang kagak suci?!"

"Wah kelas kita tercemar!"

"Suci kan nama pemeran sctp kan? Yang bojo nya Marcel? Iya kagak?"

Masih banyak lagi suara-suara yang bersahutan tak jelas itu, sudah bisa di tebak itu dari lima anak Garelda yang sekarang duduk di depan pintu sambil ngodain cewek-cewek yang sengaja lewat.

Gaisha yang duduk sendiri di depan mereka yang mungkin ngerasa keganggu nengok kebelakang sambil mendelik. "Jangan berisik!"

"Erlan berulah. Kayaknya Galena target berikutnya," katanya sambil memandang kosong Gaisha yang jadi langsung noleh ke Galena.

"Maaf, target? Maksudnya apa? Gue nggak paham nih," ucapnya sambil nyengir.

"Kayaknya bukan Galena. Toh Galena nggak ada hubunganya tentang, hm, lo tau siapa kan?" bantah Gaisha ragu-ragu, tidak sepenuhnya yakin.

"Tapi, coba lo pikirin, buat apa Erlan peduli sama urusan Darka kalau bukan ada hubunganya sama dia."

"Kalian ngomongin apaan sih? Beneran gelap, gue nggak ngerti!"

Gaisha menghela napas kasar, kini mata tajamnya menatap Galena sepenuhnya. Galena tau sorot mata Gaisha menandakan kekhawatiran yang berusa di samarkan namun gagal karena Galena tetap bisa melihat sorot kekhawatiran itu. "Lo sebaiknya hindarin Darka."

"Nggak! Emangnya Darka ngapain kok harus di jauhi? Darka nggak punya salah sama gue!"

"Terserah. Tapi hati-hati aja, mungkin bentar lagi lo bakal tau," katanya pelan lalu berbalik lagi, sibuk kembali pada catatanya.

Galena masih terpaku, berusaha menghubungkan semuanya namun percuma, dia tetap tak menemukan titik terangnya.

TBC.

Ada yang bisa nebak maksut Gaisha??

Ada apa iniiiii? ding-dong-ding-dong.

I am stuck √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang