Galena menarik napas dalam-dalam, netranya mengitari aula SMA Danendra yang nampak penuh sesak dengan murid yang sudah mengernyit heran begitu melihat Danu serta Gracia yang kini tengah berada di samping Galena.
"Dia mau ngapain sih?" Tanya Atha sambil menyengol lengan Fanya.
"Palingan dia mau dikeluarin dari Danendra," jawab Fanya dibalas anggukan setuju oleh Karin.
"Sekarang, Alena," bisik Danu membuat Galena jadi maju dua langkah, mendekatkan bibirnya pada mikrospon.
"Mungkin sebelumnya kalian hanya mengenal saya dengan nama Galena Patrecia. Namun saat ini saya akan mengakui semuanya, tentang identitas asli saya," ucap Galena membuat ruangan itu hening seketika.
Darka yang melihat itu langsung tersenyum tipis, tapi batinnya langsung menebak-nebak alasan Galena mengungkapkan identitas aslinya. Ada apa dengan gadis itu?
"Perkenalkan, nama saya Galena Patrecia Danendra, anak dari pemilik yayasan ini, terimakasih," lanjut Galena membuat Fanya jadi terbelalak kaget.
"Mana mungkin!" Seru Fanya kelewat syok.
"Benar. Galena itu putri tunggal saya. Dan saya harap setelah ini tidak ada yang membully nya lagi atau akan berurusan dengan saya!" Gertak Danu membuat Fanya jadi menunduk takut teringat tindakannya kemarin.
Kerutan pada dahi Darka semakin terlihat begitu mendengar Danu berbicara tentang 'pembully an' apa Galena jadi korban bully? Tapi siapa yang berani membully gadis itu?
"Dan untuk Pak Herman, tolong jaga anak anda, sampai anak anda berani menyentuh Galena lagi, saya tidak segan-segan untuk mengeluarkannya tanpa peringatan." Tegas Danu dibalas anggukan kecil oleh Herman.
Fanya mengeram, gadis itu masih tidak menyangka bahwa Galena adalah anak dari Danu Danendra. "Sialan," umpatnya.
Galena tersenyum tipis, satu masalahnya akhirnya dapat terselesaikan, sekarang dia bisa fokus untuk menata hatinya agar bisa lupa dari Darka.
Perlahan senyum tipis itu mulai lenyap saat netranya tak sengaja bertubrukan dengan manik mata coklat legam itu. Pandangannya berubah dingin saat melihat disamping Darka ada Queena yang juga ikut menatapnya dengan muka datar tak berekspresi.
Galena mendengus, gadis itu langsung membuang muka, engan melihat wajah Darka yang entah mengapa makin terlihat tampan.
Apa ini efek rindu?
"Alena?" Panggil Gracia membuat Galena menoleh kepadanya.
"Mulai sekarang kalau kamu ada masalah kamu bisa cerita sama Bunda," bisik Gracia tulus dibalas anggukan kecil oleh Galena.
"Kamu hari ini nggak usah sekolah dulu, kita pulang langsung aja," lanjut Gracia membuat Galena jadi mengangguk kecil.
Tbc.
Cuma 349 kata wkwk. Pendek ya? Maaf🤣
Ini Galena, mau nyampain apa sama dia?
KAMU SEDANG MEMBACA
I am stuck √
Novela Juvenil"Bukannya gue malas perjuangin lo lagi, gue sih belajar menghargai diri sendiri aja, kalau gue tetap memperjuangin lo yang terus berlari tanpa memperdulikan gue yang terus mengejar, kan, percuma, nggak ada guna nya, kasihan guenya yang terlalu berha...