Part 53

1.5K 104 146
                                    

Makasih buat 10k nya😌💜
•••
Galena tersenyum tipis, netranya memandang risi kearah tangan Dewa yang menggenggam tangannya. "Wa bisa nggak kalau nggak usah gandengan?" Tanyanya membuat Dewa mengernyit heran.

Dewa diam sejenak sebelum akhirnya pemuda itu dengan berat hati melepas gandengannya pada tangan Galena. "Lo ngerasa nggak nyaman ya?"

Galena tersenyum kikuk, "ya gitu, maaf ya," katanya tak enak hati.

Dewa mengangguk kecil, tangannya terjulur untuk mengusap rambut Galena. "Nggak apa, setidaknya gue masih punya dua hari lagi buat bikin lo nyaman," ujarnya sambil tersenyum kecil.

Tanpa mereka sadari aktivitas mereka sedari tadi sudah tertangkap oleh sepasang manik coklat yang sekarang nampak lesu begitu melihat gadisnya tertawa bersama pria lain.

Rasa cemburu itu muncul membuat rahangnya mengeras. Tapi sekarang dia tak punya hak untuk marah karena dia antara mereka sudah tidak ada hubungan apaapun.

Ini semua kesalahannya, dan kini giliran gadisnya yang bahagia.

Ponsel pria itu bergetar, satu pesan masuk dari Erlan membuatnya jadi refleks berdiri.

Erlan: Si Queena ada hubungannya sama pembullyan Galena.
•••
Darka masih diam, pemuda itu masih mencerna perkataan Erlan barusan. Batin dan otaknya berselisih paham, antara percaya atau tidak.

"Lo boleh percaya atau nggak sama gue. Tapi gue punya videonya kok," ujar Erlan membuat Darka jadi menatap lekat kearahnya.

"Lo tonton nih," kata Erlan sambil menyerahkan ponselnya pada Darka dengan Vidio yang mulai berjalan.

Darka memincingkan matanya begitu melihat punggung gadis yang nampak seperti Queena dalam Vidio itu tengah menelpon seseorang.

"Gue aja masih nggak percaya kalau dia itu anak Pak Danu."

"..."

"Iya! Makanya itu! Kita harus cari cara lain buat singkirin dia. Endingnya lo bakal dapat Erlan dan gue Darka."

"..."

"Iya jelas. Si Galena bakal terpuruk, dia bakal depresi kaya gue dulu. Gue nggak suka ya kalau ada yang masuk hati Darka selain gue!"

Vidio itu berakhir tepat saat gadis yang membelakangi kamera itu tertawa kecil.

Darka yang melihat itu tentu saja syok, dia bisa mengetahui dengan pasti bahwa suara itu adalah Sura Queena gadis yang selama ini dia kira polos dan baik ternyata bisa sejahat itu?

"Lo harus lindungi Galena," ujar Erlan.

"Nggak bisa."

"Kenapa?" Tanya Erlan sambil mengernyit heran.

Darka menghela napas berat. "Dia udah sama Dewa," jawab Darka membuat Erlan jadi terkekeh geli.

"Lo tolol banget sih. Lo harus ingat kalau Galena itu masih stuck ke lo yang artinya dia nggak bakal segampang itu lupain lo. Lo masih punya kesempatan man."

Darka tersenyum kecil, pemuda itu jadi merasa tolol sendiri. "Iya juga ya. Tapi, apa dia bakal maafin semua kesalahan gue?"

"Pasti, dia pasti maafin lo kaya yang sebelumnya."

"Gue nggak yakin," ujar Darka lirih.

"Lo harus berusaha. Buktiin kalau lo beneran cinta sama dia, kejar dia lagi dan buat dia kembali ke lo."

Darka tersenyum tipis, pemuda itu jadi punya semangat lagi untuk mengejar cintanya kembali. "Makasih kak."

Erlan tersenyum begitu Darka mengangilnya dengan sebutan 'kak' "sama-sama dek. Anjir alay banget kita ini," katanya sambil terkekeh geli dengan tangan yang merangkul kembarannya itu.

"Ini semua gara-gara Galena kota bisa sedekat ini," ujar Darka dibalas anggukan setuju oleh Erlan.

Ya ini memang karena gadis tolol itu, gadis yang belakang ini sudah memantapkan tekatnya untuk mengakhiri kisah ini.

Lalu apakah kisah ini akan berakhir dengan baik atau malah keduanya harus menerima kenyataan bahwa takdir memang tak berpihak pada mereka?

TBC.

Next? Spam!

Mohon maaf lahir dan batin ya, kalau Vi punya salah sama kalian tolong di maafin. Semoga kedepannya kalian nggak bakal bosen sama cerita ini, makasih untuk yang sejauh ini masih mau bertahan di sini😗💜

I am stuck √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang