Besoknya, Yuju masih terlihat galau. Ternyata usahanya buat bebas dari kegalauannya itu gagal. Yuju pikir, dengan tidur, semua rasa sedih dan sakitnya dapat hilang dalam sekejap mata. Namun nyatanya tidak.
Dari pagi sampai siang ini kerjaan Yuju cuma tidur di kelas sambil dengerin lagu-lagu galau. Beruntung bagi Yuju, tempat duduk yang di paling belakang, dengan meja yang berantakan, dan tas di atas meja membuat Yuju gak keliatan dari depan. Bahkan Yuju tadi gak ketauan tidur 2 jam berturut-turut pas belajar Bu Sooyoung.
Sampai jam ke terakhir kayak sekarang, Yuju masih belom keliatan aja semangatnya dari pagi. Bahkan temen-temennya mau ngajak becanda pun gak berani soalnya keliatannya sedihhhh banget si Yuju ini.
Seperti sekarang, jam pelajaran Bahasa Indonesia (lagi) dan mereka masih diskusiin tugas Bahasa Indonesia mereka di perpustakaan.
Mereka berdua santai soalnya mereka udah bikin bagian awal dan sekarang giliran anggota yang lain buat nyelesain teksnya.
Rose gabut setengah mati. Mau chat Junhoe, tapi Junhoenya lagi ulangan jadi gak buka hape.
Mau ngajak Yuju ngobrol, tapi Yuju nya lagi diem aja sambil dengerin lagu di headset.
Karena Rose gemes dengan sikap Yuju yang keliatannya lagi kenapa-napa ini, akhirnya Rose nanya."Ju. Sumpah lo kenapa sih? Diem mulu dari kemaren. Kemasukan setan ya?" tanya Rose
Yuju menoleh ke arah Rose dan menggelengkan kepalanya.
"Gue gapapa" jawabnya lalu nunduk lagi.
Rose yang gemes akhirnya narik headset Yuju sampai lepas. "Sini cerita aja sama gue. Gue tau lo pasti kenapa-napa"
Awalnya Yuju gak mau cerita. Tapi karena Rose nya terus maksa, mau gak mau Yuju cerita.
Yuju cerita semua kisahnya sama Jimin dari awal. Dari mereka kenalan karena Yerin, becandaan mereka setiap hari, sampai moment disaat Yuju ngeliat Jimin sama cewek, dan juga saat Jimin bilang kalo dia gak bakal pacaran sama siapapun.
Rose yang denger kaget. Kenapa? Karena dia gak tau sama sekali tentang kisah Yuju ini. Dia bahkan gak tau Yuju deket sama cowok. Rose kira, hidup Yuju hanya diisi dengan canda tawa dan kebahagiaan bersama teman-temannya, tidak berurusan dengan yang namanya cowok dan pacaran.
"Ju, gue gak nyangka lo gini-gini bisa ngerasain yang namanya patah hati"
• • •
Di kelas, kelompok Eunha lagi sibuk ngetik laporan hasil observasi kelompok mereka. Gak jauh dari mereka, kelompok Lisa juga lagi sibuk ngetik di kelas. Ada juga kelompok Dokyeom dan Mingyu yang lagi santai soalnya tugasnya udah selesai.
Eunha duduk disamping Mina yang sedang membacakan teksnya, sementara Jiho dan Jungkook malah asik ngobrol di belakang mereka.
"Lo ngasih parfumnya ke Eunha sekarang aja deh" kata Jiho ke Jungkook sambil bisik-bisik.
"Duh.... Gua takut" balas Jungkook si cupu.
Jadi, Jungkook emang udah beli parfum di KL sebagai oleh-oleh buat Eunha.
"Udah buruan sana! Lemah amat sih gitu doang ga berani"
Karena dipaksa sama Nyai Of The Gang, dengan terpaksa dan rasa takut yang membara, Jungkook akhirnya ngambil sebotol parfum yang secara spesial dia beli buat Eunha. Dengan perlahan, Jungkook jalan ke meja tempat Eunha dan Mina duduk.
Jungkook meletakkan parfum itu dihadapan Eunha. "Nih" katanya.
Udah. Abis itu Jungkook langsung keluar kelas dengan agak sok cool. Gak tau sih itu sok cool atau nahan jantungnya yang udah mau salto rasanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
「 ineffable 」; 97 line ✓
Fanfic𝙝𝙤𝙬 𝙬𝙖𝙨 𝙮𝙤𝙪𝙧 𝙝𝙞𝙜𝙝𝙨𝙘𝙝𝙤𝙤𝙡 𝙡𝙞𝙛𝙚? 𝙢𝙞𝙣𝙚 𝙬𝙖𝙨 𝙞𝙣𝙚𝙛𝙛𝙖𝙗𝙡𝙚 © fairytxles, 2018