3. DI UKS BARENG CATRA

6.6K 430 58
                                    

Di UKS Bareng Catra

Kenapa hati ini sering tak tahu diri? Ia kadang cemburu buta pada seseorang yang sebenarnya bukan siapa-siapa.

-Noraelzo-

Mata Nora sedikit demi sedikit mulai terbuka. Insiden di lapangan tadi membuatnya pingsan dan harus dibawa ke UKS. Sekarang pun Nora masih merasakan nyeri di bagian kepalanya yang terbentur bola.

"Udah bangun?" tanya seseorang dari samping kanan ranjang UKS, "gimana kepalanya? Masih sakit?"

Nora menoleh ke sumber suara lalu menelan ludah dengan susah payah.

"K-kak C-Catra?" pekik Nora kaget, sedangkan Catra malah tersenyum sambil mengangkat kedua alisnya ke arah Nora.

"Masih sakit nggak, kepalanya?" Catra mengulangi pertanyaannya tadi, suaranya lembut sekali.

Nora menggelengkan kepalanya sebagai jawaban.

Bohong. Padahal kepala Nora masih nyeri. Catra yang tak mengerti akan hal itu hanya menganggukkan kepala.

Catra sedari tadi menatap Nora, membuat Nora gugup. Sedangkan Nora mencoba mengontrol dirinya agar tetap terlihat biasa-biasa saja di hadapan Catra. Nora tidak ingin terlihat gugup seperti ini.

Kalau Catra di sini, apa Catra yang membawa Nora ke UKS tadi? Nora termenung di tempatnya. Begitu bahagia Nora saat ini, akhirnya penantian yang ia tunggu-tunggu selama ini untuk bisa berinteraksi dengan Catra terwujud. Nora yakin kalau semua masalah pasti ada hikmahnya. Tidak apa-apa sakit sedikit, yang penting bisa bareng dengan Catra seperti ini. Nora tersenyum sendiri.

"Nora," panggil Catra yang sukses membuat Nora tegang. Catra memanggil namanya?

Dengan keberanian yang ada, Nora mulai melihat ke arah Catra.

"Gue sebagai perwakilan tim basket mau minta maaf soal kejadian tadi. Sorry karena gue yang notabene ketua basket nggak becus ngawasin anak-anak yang lain. Alhasil ya kaya gini." ucap Catra tulus, "sekali lagi maaf ya."

Tingkat kekaguman Nora kepada Catra semakin bertambah kalau seperti ini. Dia tidak melakukan, tapi dia yang minta maaf. Luar biasa.

Terlihat jelas ekspresi bersalah dari wajah Catra.

"Iya gapapa, lupain aja Kak. Toh nggak terlalu parah juga." balas Nora sambil tersenyum, "makasih juga ya udah bawa Nora ke UKS."

"Tapi Nor gue.."

"Nggak usah gitu, Nora udah lupain semuanya kok Kak. Tenang aja." potong Nora.

Hening.

Dalam fikiran Nora, mungkin ini hal yang langka dalam hidupnya. Belum tentu juga ia akan bisa sedekat ini lagi dengan Catra, jadi Nora berniat untuk menggunakan kesempatan ini sebaik-baiknya. Tapi Nora harus memulainya dari mana? Kepalanya yang pusing tambah pusing saja.

Kalian jangan berfikir kalau Nora itu cerdas dan bisa menyelesaikan sesuatu dengan cepat, pandai pun tidak. Nora hanya gadis biasa yang memiliki kapasitas otak pas-pasan alias di bawah rata-rata. Kelas pun selalu di kelas akhir. Seperti saat ini Nora berada di kelas 11 Ipa 5 seperti tahun sebelumnya. Ya, Ipa 5.

"Catra!"

Sebentar. Itu bukan suara Nora, tapi suara Katrina yang entah sejak kapan sudah berada di ambang pintu ruang UKS. Katrina menampilkan gerak gerik yang seolah-olah menyuruh Catra untuk segera keluar dan pergi dari UKS.

Wajah Nora menjadi lesu.

Sepertinya Katrina tidak suka dengan Nora. Sorot matanya itu seolah-olah mengisyaratkan kebencian.

NORAELZO [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang