25. MULAI MEMBAIK

2.7K 179 9
                                    

Mulai Membaik

Elzo duduk di pinggir tempat tidur kamarnya lalu memakai sepatu yang baru saja ia ambil dari kolong tempat tidur.

Setelah selesai memakai sepatu, Elzo mengambil ponsel di belakangnya. Mencoba menghubungi seseorang.

"Hallo, Assalamualaikum. Lo di rumah nggak Nan?"

Elzo menghubungi Kenan.

"Waalaikumsalam. Di rumah nih."

"Gue mau ke sana." Elzo langsung memberi tahu Kenan tujuan utamanya.

"Catra ada di sini. Yakin lo mau ke sini?" Kenan terus terang. Kenan tahu Elzo tidak akan suka jika ada Catra di dekatnya.

Elzo diam sejenak. "ngapain dia di rumah lo?" suaranya berubah dingin. Tahu sendiri kan bagaimana keduanya selama ini.

"Mau nginep katanya. Dia lagi berantem sama bokap terus kabur dari rumah."

Elzo mengeratkan gigi. Mengingat apa yang sudah dilakukan Papanya Catra kepada keluarganya membuat emosinya sedikit tersulut. Elzo melepas kembali sepatunya lalu naik ke atas ranjang.

"Berantem kenapa?" Elzo masih bertanya. Masih penasaran. Setahu Elzo, Catra itu sangat berbakti kepada orang tua. Dulu semasa masih berteman, jarang ia lihat Catra membangkang. Jadi wajar kalau Elzo penasaran.

"Gue juga kurang tahu sih. Tapi gue denger dari Catra kalau Papa nya udah ngancurin keluarga orang gitu, waktu Catra nyuruh Papanya minta maaf sama si keluarga itu, Papa nya nggak mau."

Elzo terhenyak.

"Keluarga siapa?" Elzo masih penasaran. Apakah yang dimaksud itu keluarganya?

"Gue kurang tahu. Soalnya Catra nggak cerita kalau masalah itu. Kenapa emang?"

"Nggak papa." Elzo beralibi. Pura-pura tidak tertarik dengan cerita Kenan. Padahal ia amat penasaran.

"Sekarang dia nggak ada di deket lo kan?"

"Ada. Lagi tidur tapi." Kenan menengok ke arah Catra yang sudah terlelap di atas kasur miliknya. Mungkin Catra kelelahan. "lo jadi kesini nggak?"

Elzo mendengus. Padahal ia ingin menanyakan sesuatu kepada Kenan, tapi ada Catra di rumahnya. Elzo jadi malas ke sana.

"Nggak jadi lah Nan, males gue."

"Kaya bocah lo Zo. Sampai kapan mau perang dingin terus kaya gini? Kasian gue sama lo berdua." Kenan meluapkan kekesalannya.

"Lo egois Zo."

Elzo hanya bisa menyinggung kan senyum setelah mendengarkan ucapan Kenan yang menusuk relung hatinya. Elzo sadar, selama ini dirinya memang egois. Bahkan ke semua orang.

"Lo bisa jauhan dikit dari Catra? Gue mau cerita."

"Hemm." Kenan bangkit dari kasur lalu keluar menuju balkon kamarnya. "udah. Mau cerita apa?"

"Lo tahu anak baru yang sama Nora? Itu siapanya?"

"Lah, tanya sama Nora langsung lah. Dikira gue bapaknya apa?" tapi sungguh, Kenan memang tidak tahu.

"Kalau gue tanya langsung sama dia, pasti dia curiga, Kenan."

Elzo kesal dengan jawaban Kenan.

"Kapan sih Zo lo mau tunjukin diri lo ke dia?"

"Nggak capek apa gini terus?"

NORAELZO [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang