Bertemu Kembali
Bahkan, hati yang tak punya kaki bisa berlari menjauh saat perasaannya tak dihargai lagi.
-Noraelzo-
Hari ini, semua murid SMA Bintang tumpah ruah menjadi satu menyaksikan pertandingan basket antara sekolahnya melawan anak-anak SMA Garuda. Point demi point mulai dicetak oleh setiap tim. Sang tuan Rumah, SMA Bintang memimpin pertandingan kali ini.
Elzo dan kawan-kawan yang mengenakan baju basket baru mereka pun bermain sangat apik. Sorak sorai penonton di pinggiran lapangan menghiasi sekitar tatkala ada pemain yang berhasil memasukkan bola kedalam ring. Baik dari pihak tuan rumah, maupun pihak lawan yang turut serta membawa suporter dari sekolah mereka sendiri. Pertandingan kali ini sangatlah seru dan sengit.
Berbeda dari yang lain, Nora memilih menyendiri dan mengerjakan soal pemberian Elzo waktu itu di perpustakan. Sunyi, itulah keadaan perpustakaan saat ini. Sorak sorai dari lapangan terdengar samar-samar di telinga Nora membuatnya tidak bisa kosentrasi dengan sepenuhnya.
Bukan apa-apa, kalau saja Elzo tidak menyuruh Nora untuk mengumpulkan jawaban dari soal-soal yang diberikannya setelah tanding basket selesai, Nora tidak mungkin berada di sini, sekarang. Nora sebenarnya juga ingin menyaksikan pertandingan kali ini, tapi bagaimana? Soal pemberian Elzo waktu itu belum selesai sepenuhnya.
"Alhamdulillah, selesai." ucap Nora meski belum tahu benar atau tidaknya jawaban yang ia pilih dan tuliskan.
Nora mengambil ponsel di sebelahnya yang baru saja menyala lalu membaca pesan yang ternyata dikirim oleh Tisya.
Tisya V :
Tim basket sekolah kita menang Nor! Lo cepet ke lapangan sekarang, beli minum sama makanan sekalian buat anak basket ya. Buruan!
Nora menghela nafas panjang, lalu mulai membereskan pekerjaanya. Nora bersyukur karena semua berjalan lancar. Nora harap, penderitaannya akan berakhir secepatnya. Toh, semua acara anak basket sudah selesai semuanya, kan?
***
"Nora! Sini!"
Baru sampai di lapangan, Nora sudah disambut oleh teriakan Tisya yang juga sedang bersama anak-anak basket yang lain, tapi Nora tidak melihat Elzo maupun Catra. Di sana hanya ada Tisya, Anabel, Kenan, Abi, dan Agam. Padahal Nora ingin buru-buru memberikan soal dan jawaban yang sudah ia selesaikan tadi kepada Elzo.
Nora sempat menoleh ke arah Catra yang ternyata sedang duduk berdua dengan Katrina di bangku pinggir lapangan. Satu kata untuk mereka berdua. Mesra.
Nora berjalan kembali, bersama dengan makanan ringan, air mineral dan juga soal dan jawaban yang memenuhi kedua tangannya. Menganggap apa yang dilihatnya tadi seperti angin lalu.
Tapi.. Dimana Elzo?
"Selamat atas kemenangannya Kak. Ini Nora bawain minum, maaf juga karena tadi nggak bisa nonton kalian tanding." ucap Nora sesaat setelah sampai.
Kenan, Abi dan Agam menganggukkan kepala serasa tersenyum.
"Thanks Nor! Gapapa santai aja."
"Makasi Nor!"
"Pengertian banget dah,"
Ucap mereka bergantian. Nora tersenyum masih dengan ceingak-celinguk mencari keberadan Elzo.
"Sya, Bel. Kak Elzo mana?" tanya Nora setengah berbisik.
"Tuh." tunjuk Anabel pada gerombolan para cewek.

KAMU SEDANG MEMBACA
NORAELZO [ END ]
Genç Kurgu[ FOLLOW SEBELUM BACA ] ---- "Lo udah cari masalah, sama gue. Gue nggak akan lepasin lo segampang itu." kata Elzo, "sekarang, ikut gue ke lapangan!" "Mau ngapain?" tanya Nora kaget karena perintah Elzo barusan. Pasti ada yang tidak beres. "Jadi babu...