Kejutan
Orang baik akan menjadi jahat pada waktunya.
-Noraelzo-
Pagi yang cerah, Nora menyusuri koridor sekolahnya yang masih sepi.
Tak tanggung-tanggung, Hari ini Nora berangkat jam 6 pagi saking semangatnya. Wajah cantiknya juga menampakkan keceriaan, senyum tak lepas dari bibirnya sedari tadi memasuki gerbang sekolah.
Hari ini genap seminggu setelah ujian diadakan, dan hari ini pula akan diadakan penerimaan rapot untuk siswa siswi SMA Bintang Kejora.
Nora sudah tidak sabar melihat nilainya. Nora sangat excited.
Nora sudah mengerjakan ujiannya dengan sungguh-sungguh dan tak lupa juga dengan tawakal, Nora yakin hasil belajarnya kali ini akan memuaskan.
Nora meletakkan ponselnya di samping kuping kanannya. Menelfon seseorang.
"Assalamu'alaikum Mbok! Mbok jangan lupa nanti-"
Belum juga selesai, lawan bicaranya sudah menyela.
"Duh gusti.. Iya Non, iya. Mbok nanti dateng kok ambil rapot Non kaya biasa. Non udah telpon Mbok lima kali pagi ini dengan pertanyaan yang sama. Nggak capek, toh Non?"
Ungkapan Mbok Lastri di sebrang sana membuat Nora terkekeh.
"Hehhe, maaf Mbok."
"Yaudah, Mbok mau lanjut pekerjaan rumah dulu, nanti biar ndak telat ke sekolahnya Non."
"Mbok? Nanti bareng Mama aja gimana? Mama kan mau ambil rapot Kak Irene juga." sela Nora.
"Ndak usah Non, Mbok naik angkot aja, kaya biasa."
Nora tersenyum tipis lantas mengangguk.
"Yaudah Mbok. Jangan lupa ya.. Jam sepuluh, kaya biasa. Awas kalau lupa!" seru Nora dengan nada mengancam.
"Iya.. Non Nora yang cantik, yang manis."
Nora tertawa, tapi mengalihkan perhatian setelahnya kepada seseorang di depan sana. Nora kira ia orang pertama yang datang ke sekolah. Tapi ternyata ada orang lain.
"Eh, udah dulu ya Mbok. Assalamualaikum."
Nora buru-buru memutus sambungan telponnya lalu memasukkan ponsel ke dalam tas.
Mata Nora menyipit, menatap seseorang yang sedang berdiri di depan mading dekat Aula. Ia mengenakan jaket dan juga masker untuk menyembunyikan wajahnya. Tidak salah lagi, orang itu sedang menempel poster wajah Nora yang di bawahnya tertulis 'ANAK HARAM'.
Beberapa minggu ini Nora sama sekali tak berniat mencari sang pelaku, ia memilih cuek seperti tidak terjadi apa-apa. Tapi sekarang pelakunya ada di depan mata Nora sendiri. Nora sangat penasaran.
Nora mempercepat langkah kaki ke arahnya, orang itu memunggunginya dan Nora sudah tepat di belakang orang itu, sekarang. Tanpa orang itu tahu.
Sungguh tangan Nora sudah sangat gatal.
Nora memutar balik tubuh orang di depannya dengan cepat, menurunkan tudung jaket hitamnya dan menurunkan masker yang ia pakai dengan sekali hentakan.
"ANABEL?!"
Nora menatap tak percaya orang di depannya. Sedangkan Anabel membulatkan mata, masih kaget karena melihat Nora sudah berdiri di hadapannya.
Nora sedikit mundur kebelakang. Hati Nora seperti dicabik-cabik. Kenapa? Kenapa harus sahabatnya?
KAMU SEDANG MEMBACA
NORAELZO [ END ]
Teen Fiction[ FOLLOW SEBELUM BACA ] ---- "Lo udah cari masalah, sama gue. Gue nggak akan lepasin lo segampang itu." kata Elzo, "sekarang, ikut gue ke lapangan!" "Mau ngapain?" tanya Nora kaget karena perintah Elzo barusan. Pasti ada yang tidak beres. "Jadi babu...