Kangen
Saling merindukan, namun tak berani saling mengungkapkan.
-Noraelzo-
Hari ini adalah hari Minggu, genap seminggu setelah liburan akhir semester. Itu artinya liburan tinggal seminggu lagi. Mengingat hanya dua minggu liburan akhir semester yang diberikan oleh sekolah.
Jika anak-anak lain akan memanfaatkan liburan dengan bersenang-senang pergi ke luar jalan-jalan, beda halnya dengan Elzo yang memilih di rumah saja seminggu ini.
Seperti saat ini, Elzo sedang duduk di sofa ruang tengah rumahnya dengan TV besar yang menyala di depannya.
Tapi bukannya fokus pada layar TV, Elzo malah fokus memandangi layar ponsel ditangannya dengan tatapan kosong. Layar ponsel yang menampilkan room chat nya dengan Malaikat Kecil.
Ya, Nora.
"Gue kan udah pernah bilang sama lo, semuanya nggak akan bisa diputar lagi nantinya. Sekarang terserah lo. Masalah takdir itu ada pada diri lo sendiri. Kalau lo diem terus kaya gini, takdir nggak akan pernah nyamperin lo, deketin lo aja ogah."
Kalimat yang diucapkan oleh Kenan setelah memberikan rapot Nora waktu itu, selalu terngiang di kepala Elzo akhir-akhir ini.
Jujur, sebenarnya Elzo ingin sekali membuang rasa egonya dan memulai semua, tapi ia bingung harus memulainya dari mana.
Sikap cuek sudah melekat erat pada diri Elzo, dan Elzo sungguh menyesali sikap cueknya itu.
Elzo ingin menghubungi Nora, sekedar menanyakan kabar, menanyakan kegiatan apa saja yang sudah ia lakukan seminggu ini, Elzo ingin menanyakan itu semua tapi ia terlalu takut. Takut, jika Nora semakin salah paham dan semakin menjauhinya.
Elzo membuang ponselnya ke samping lalu menutup wajahnya frustasi.
"Arrgghhh!"
Elzo menatap ke atas dengan tatapan kosong. Menyenderkan leher pada kepala sofa, lalu memejamkan matanya.
-Noraelzo-
Nora dan Brandon sedang menikmati makanan dan minumannya di sebuah cafe.
Mereka berdua duduk berhadapan. Nora dengan nasi goreng sepesial dan jus jeruknya, sedangkan Brandon dengan spageti dan secangkir kopi susu pesanannya.
Tak mengeluarkan suara, mereka sibuk menghabiskan makanan dan minuman masing-masing.
Hingga dering ponsel Nora memecah keheningan di antaranya.
Brandon hanya mengamati gerak gerik Nora yang sedang mengambil ponsel di dalam tas selempang kecil yang Nora bawa.
Keterkejutan dan perubahan wajah Nora setelah melihat layar ponselnya membuat Brandon menaikkan alis, penasaran.
"Siapa, Ra?" tanyanya masih dengan mengunyah spageti. Menatap Nora dengan seksama.
Nora menunjukkan ponselnya ke arah Brandon.
"Elzo?" ucap Brandon. Dahinya berkerut setelah melihat layar ponsel Nora.
Nora mengangguk. Wajah Nora berubah sendu.
Nora bingung harus bagaimana. Menjawabnya atau mengabaikannya?
"Nora harus gimana, Kak?" tanyanya lirih.
Brandon meletakkan sendok dan garpunya di atas piring lalu kembali menatap Nora.
"Jawab aja, siapa tau penting. Jangan lari terus dari kenyataan."
KAMU SEDANG MEMBACA
NORAELZO [ END ]
Teen Fiction[ FOLLOW SEBELUM BACA ] ---- "Lo udah cari masalah, sama gue. Gue nggak akan lepasin lo segampang itu." kata Elzo, "sekarang, ikut gue ke lapangan!" "Mau ngapain?" tanya Nora kaget karena perintah Elzo barusan. Pasti ada yang tidak beres. "Jadi babu...