Situasi Canggung
Ada orang yang terlihat tidak peduli bahkan acuh terhadapmu, tapi setiap harinya penuh dengan mendo'akanmu. Tanpa kamu tahu?
-Noraelzo-
"Lain kali hati-hati. Sini gue bantu."
Nora menghentikan tangisannya lalu mendongak ke arah suara yang tak asing barusan, dan terhenyak setelah melihat siapa pemilik suara itu.
Nora harus bersikap seperti apa jika orang yang berdiri di hadapannya sekarang adalah orang yang secara terang-terangan menolak Nora begitu saja setelah tahu kalau Nora memiliki perasaan kepadanya? Menyuruh Nora untuk melupakan perasaan itu begitu saja dengan entengnya. Dan saat ini, dengan tidak ada rasa bersalah dia tersenyum simpul sambil mengulurkan tangan untuk memberikan bantuan kepada Nora yang saat ini bisa dikatakan sedang tidak baik-baik saja.
Nora harus bagaimana? Koprol? Nonjok? Tampol wajah ganteng polosnya itu?
Sikap Catra yang seperti inilah yang terkadang membuat Nora salah paham, kenapa dia selalu tampil dengan senyum manis dan kebaikan demi kebaikannya ini? Selalu ada disaat Nora sedang butuh bantuan. Semuanya di luar kendali Nora.
Nora memilih mengalihkan pandangan dan mulai memunguti pesanan Elzo yang berserakan di lantai lalu memasukkannya ke dalam plastik. Tak menggubris orang dihadapannya sama sekali.
Kenapa Nora dan Catra jadi secanggung ini?
Catra menarik uluran tangannya lalu ikut jongkok dan ikut memunguti roti dan air mineral yang berserakan itu sambil bertanya kepada Nora. "Lo marah sama gue, Nor?"
Nora berfikir sejenak. Untuk apa Nora marah? Nora tidak punya hak untuk marah kepada orang dihadapannya ini.
"Enggak. Buat apa Nora marah?" balasnya tanpa mengalihkan pandangan dari roti dan minuman yang sedang dipungutinya, membalas pertanyaan itu dengan santai meski hati dan diri Nora bergejolak ingin meledak.
"Kalau enggak, kenapa jawabnya dingin banget? Dan kenapa nggak ngeliat gue, dari tadi?"
Prak.
Nora menjatuhkan kembali plastik di genggamannya lalu menoleh ke arah Catra, membuat roti dan minumannya kembali berserakan di lantai.
Akhirnya Nora bisa melihat wajah Catra setelah berusaha keras tidak menatap wajah itu sedari tadi.
Nora menatap Catra dalam-dalam lalu mengalihkan pandangannya ke arah lain karena takut zina mata.
"Terus, Nora harus bersikap seperti apa setelah semuanya kaya gini, Kak? Nora malu." ucap Nora parau lalu berdiri.
Catra ikut berdiri dan mencoba memberi pengertian kepada Nora.
"Nor..."
"Kak... Please. Jangan membuat Nora semakin salah sengka dengan sikap Kakak yang seperti ini sama Nora. Udah, cukup! Sikap Kakak yang seperti ini membuat Nora salah paham dan susah lupain Kakak, jadinya Nora malah semakin berharap. Kakak sendiri kan yang suruh Nora buat lupain Kakak? Jadi tolong bantu Nora juga dan jangan mempersulit. "
Astagfirullah.
Kenapa Nora bisa seperti ini? Melihat wajah Catra yang berubah membuat Nora merasa bersalah. Apa yang dikatakan Nora terlalu kasar?
"Maaf Nor, gue cuma nggak mau lo jadi benci sama gue setelah semua ini. Gue sebenernya juga bingung dengan situasi yang kaya gini, maka dari itu gue berusaha untuk bersikap biasa aja supaya lo ngerasa nyaman. Gue nggak mau lo jadi sungkan sama gue. Coba bersikap kaya biasanya aja, bisa kan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
NORAELZO [ END ]
Jugendliteratur[ FOLLOW SEBELUM BACA ] ---- "Lo udah cari masalah, sama gue. Gue nggak akan lepasin lo segampang itu." kata Elzo, "sekarang, ikut gue ke lapangan!" "Mau ngapain?" tanya Nora kaget karena perintah Elzo barusan. Pasti ada yang tidak beres. "Jadi babu...