Kembali Ke Sekolah
Ini adalah hari pertama sekolah setelah liburan akhir semester.
Nora langsung saja keluar dari mobil setelah Erwin memarkirkan mobilnya tepat di parkiran sekolah.
Ya, Nora berangkat bersama Erwin, karena Bunda yang menyuruhnya. Sekarang Nora mulai mencoba membiasakan diri dengan semuanya.
"Makasih ya Kak. Nora duluan," ucap Nora pada Erwin yang masih duduk di kursi kemudi. Erwin hanya menanggapinya dengan deheman dan lirikan singkat.
Nora langsung saja bergegas setelah menutup pintu mobil. Ia mulai berjalan ke area sekolah dengan langkah santai.
Suasana sekolah belum terlalu ramai karena masih sangat pagi.
Nora melihat Mang Sarwi tengah menyiram bunga di depan perpustakaan. Ia pun berniat menghampirinya.
"Pagi Mang!" sapa Nora, membuat laki-laki setengah tua itu langsung menoleh ke arahnya.
"Eh, Non Nora. Pagi," balas Mang Sarwi ramah, "lama nggak ketemu makin cantik aja nih si Non," goda Mang Sarwi.
"Mang Sarwi juga makin ganteng kok, hehe."
"Ah, si Non!" ucap Mang Sarwi malu.
"Bentar Mang, Nora punya sesuatu buat Mang Sarwi."
Mang Sarwi hanya memperhatikan Nora yang tengah mengambil sesuatu di dalam tasnya, penasaran dengan apa yang akan diberikan kepadanya.
"Nih buat Mang Sarwi," ucap Nora sambil mengulurkan sebuah kotak bekal ke Mang Sarwi.
"Apa nih Non?"
Mang Sarwi terlihat antusias menerimanya.
"Nasi goreng Mang. Tadi Nora udah sarapan, jadi ini buat Mang Sarwi aja."
"Wah, makasih banyak ya Non. Rejeki-rejeki, kebetulan banget tadi belum sarapan."
Nora mengangguk sekilas lalu mengulas senyum. Alangkah indahnya berbagi.
"Mang Sarwi?" panggil Nora ragu.
"Ya Non? Kenapa?"
Nora menatap lurus ke arah Mang Sarwi.
"Balon merah jambu yang Mang Sarwi kasih ke Nora waktu itu dari Kak Elzo kan, Mang?" tanya Nora to the point.
Mang Sarwi nampak kaget setelah mendengar penuturan Nora barusan.
"Jadi, Non udah tahu?"
Nora mengangguk menanggapi pertanyaan Mang Sarwi barusan.
Mang Sarwi terlihat menekuk wajah setelahnya.
"Iya, Non. Balon itu sebenernya dari Den Elzo. Mang Sarwi sekongkol sama dia buat kasih balon itu ke Non Nora, tapi dia bilang jangan kasih tahu Non siapa yang kasih balonnya. Kayaknya Den Elzo ada rasa deh sama Non Nora. Maafin Mang Sarwi ya, karena udah bohong waktu itu."
Sejujurnya Nora hanya ingin memastikan semuanya lagi, karena Kenan pernah menunjukkan foto Elzo yang sedang memberikan balon ke Mang Sarwi.
Setelah mendengar kesaksian Mang Sarwi barusan, Nora semakin percaya kalau yang memberikan balon merah jambu bertuliskan Maaf waktu itu adalah Elzo.
Elzo memang susah sekali ditebak.
Nora tidak tahu alasan utama Elzo. Tapi Nora mengira kalau Elzo merasa bersalah setelah memberi tahu Catra, tentang perasaan Nora kepadanya dulu. Ya, Mungkin.

KAMU SEDANG MEMBACA
NORAELZO [ END ]
Teen Fiction[ FOLLOW SEBELUM BACA ] ---- "Lo udah cari masalah, sama gue. Gue nggak akan lepasin lo segampang itu." kata Elzo, "sekarang, ikut gue ke lapangan!" "Mau ngapain?" tanya Nora kaget karena perintah Elzo barusan. Pasti ada yang tidak beres. "Jadi babu...