41. DI TAMAN

2.4K 182 27
                                    

Di Taman

Kamu memang dekat dalam pandangan, tapi jauh dari genggaman.

-Noraelzo-

Nora sedang duduk di bangku taman komplek dekat rumahnya. Angin sore menemani kegiatan Nora kali ini.

Taman lumayan ramai hari ini. Sambil memantau Zeo yang sedang bermain ayunan di depan sana, Nora mendesain sebuah gaun muslimah pada buku tanpa garis di pangkuannya.

Akhir-akhir ini Nora memang suka mendesain pakaian, terutama gaun. Nora ingin menjadi seorang desainer.

Entah kenapa, bakatnya ini muncul begitu saja membuat Nora senang. Jadi liburan kali ini Nora gunakan untuk mengasah bakatnya agar lebih baik lagi.

Nora mengangkat buku gambar miliknya lantas tersenyum melihat hasil karyanya kali ini, namun lamunan Nora buyar saat mendengar suara dari arah samping yang mengagetkannya.

"Sendirian aja? Pacarnya mana?"

Nora sontak menoleh.

Menemukan Elzo yang tanpa permisi langsung duduk di sisi lain bangku yang sama dengan Nora sambil memasukkan kedua tangannya ke dalam hoodie abu muda yang ia pakai.

Nora terkisap memandang Elzo.

"K-Kak Elzo kok bisa di sini?"

Nora bertanya masih dengan menatap Elzo tak percaya.

"Jawab dulu pertanyaan gue tadi," ketus Elzo sambil menatap lurus ke depan.

"Nggak penting. Ngapain juga bawa-bawa pacar?" sunggut Nora kesal.

Nora tahu, Elzo pasti mengungkit masalah Brandon yang mengangkat panggilan telponnya waktu itu.

Nora kembali berkutat dengan desain gaun yang ia buat. Pura-pura mengacuhkan Elzo.

Keberadaan Elzo membuat Nora menjadi tidak nyaman. Apalagi saat Nora menyadari kalau Elzo sedang memperhatikannya.

"Gue nganter Bunda ke rumah lo, mau ketemu Mama lo katanya," jelas Elzo menjawab pertanyaan Nora tadi, "gue bosen di sana, jadi keluar jalan-jalan cari hiburan."

"Kan di rumah ada Kak Irene," sahutnya.

"Gue maunya Nora."

Nora menegakkan tubuhnya lantas menengok ke arah Elzo.

Pandangan mereka bertemu, tapi Nora memutuskan kontak mereka terlebih dahulu.

Nora termangu, Entah kenapa wajah Nora memanas saat Elzo mengucapkan kalimat barusan. Jantungnya pun sudah tak karuan rasanya.

Tapi Nora kembali lagi dengan kenyataan yang seolah menamparnya.

Elzo sedekat ini dengan Nora, tapi entah kenapa Nora merasa semakin jauh saja dari Elzo. Seperti ada sebuah tembok besar yang berada di tengah-tengah mereka.

"Gue mau buktiin ucapan gue kemarin," celetuk Elzo setelah beberapa saat mereka terdiam satu sama lain.

Tangan Nora berhenti menggambar. Ia menoleh ke arah Elzo lagi. Menunggu apa yang akan Elzo ucapkan selanjutnya.

"Waktu gue bilang kangen." lanjut Elzo.

Nora terdiam sejenak, tapi mencoba terlihat biasa saja, setelahnya.

"Jangan ngada-ngada. Kak Elzo nggak seharusnya bilang gitu ke Nora."

Nora menatap lurus ke depan. Tak berani menatap Elzo setelah mengucapkannya.

NORAELZO [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang