Rumah Sakit
Semalam, Nora menjadikan hujan sebagai alasan saat ditanya sang Bunda kenapa dirinya bisa basah kuyup. Nora sendiri tidak menceritakan apa yang terjadi sebelumnya dan memilih menyimpannya dari Riana. Saat Riana bertanya kenapa mata Nora memerah seperti habis menangis pun, Nora mencoba menyangkalnya dan mengatakan kalau matanya memerah karena kemasukan air hujan. Dan untungnya, Riana tidak banyak tanya lagi setelah itu membuat Nora lega.
Hari ini hari Minggu. Setelah selesai sholat Subuh tadi, Nora langsung bersiap diri karena akan pergi ke rumah sakit untuk menjenguk Fara. Nora sudah tahu dimana Fara dirawat setelah menelfon Mbok Lastri dan bertanya kepadanya.
Nora yang sudah rapi, menuruni anak tangga rumahnya dengan perlahan, lalu menuju ke dapur dimana sang Bunda berada.
"Bunda! Nora berangkat, ya?" ucap Nora, lanjut menjabat tangan Riana.
"Nggak sarapan dulu, sayang?" tanya Riana.
Nora menggeleng pelan lalu menjawab, "enggak Bun, Nora masih kenyang kok."
Bohong, bahkan di pesta Elzo semalam ia tidak makan apapun sampai sekarang. Sebenarnya Nora sedang tidak nafsu makan.
"Yaudah kalau gitu. Nanti hati-hati, ya?" pinta Riana.
"Ini, Bunda tadi buat bubur buat Mama mu, Fara," lanjutnya sambil menyodorkan rantang kecil ke arah Nora.
Nora tersenyum simpul lalu mengangguk dan menerimanya, "makasih, ya Bun?"
Riana mengangguk seraya mengulas senyum.
"Maaf ya sayang, karena Bunda nggak bisa ikut," ucap Riana sedih yang dibalas Nora dengan anggukan pelan, "nggakpapa, Bun!" jelas Nora.
Riana mengusap kepala Nora yang terbalut hijab dengan penuh kasih sayang, "yaudah, sana. Keburu siang nanti."
Nora nampak sedang berfikir.
"Mmm.. Bunda?" panggil Nora ragu.
"Kenapa, sayang?" tanya Riana penasaran karena melihat Nora yang nampak gusar, "ada apa?"
Nora kembali bersuara setelah beberapa saat diam.
"Nora mau ikut Bunda ke Paris."
Nora mencoba mengulas senyum meski hatinya menahan sakit setelah mengutarakan semuanya.
Sedangkan Riana masih terkejut dengan penuturan Nora barusan.
"Kamu serius, sayang?" tanya Riana masih tak percaya.
"Iya, Bunda. Nora serius," Nora mencoba meyakinkan sang Bunda, meski berat baginya.
Riana mendekat dan memeluk putrinya dengan hangat.
Di sisi lain Nora bahagia karena melihat Bunda nya bahagia, di sisi lain Nora merasa sedih karena harus meninggalkan semuanya. Tapi Nora harus memilih, bukan?
"Makasih sayang. Bunda akan urus semua secepatnya!" ujar Riana.
Nora mengangguk pelan di pelukan sang Bunda, diikuti air matanya yang menetes. Ya, mungkin ini adalah pilihan tepat untuk Nora.
-Noraelzo-
Nora hampir sampai di depan ruang rawat Fara, dimana ada Mbok Lastri yang sedang berdiri di depan pintu ruangan.
"Mbok?" seru Nora. Ia berlari kecil dan langsung memeluk erat Mbok Lastri, setelahnya. Tak menghiraukan pandangan orang-orang yang ada di sekitarnya.
"Nora, kangen Mbok."
Tangis keduanya pecah.
"Mbok juga kangen, Non Nora. Mbok khawatir waktu Non nggak bisa dihubungi terus," cetus Mbok Lastri jujur.
KAMU SEDANG MEMBACA
NORAELZO [ END ]
Teen Fiction[ FOLLOW SEBELUM BACA ] ---- "Lo udah cari masalah, sama gue. Gue nggak akan lepasin lo segampang itu." kata Elzo, "sekarang, ikut gue ke lapangan!" "Mau ngapain?" tanya Nora kaget karena perintah Elzo barusan. Pasti ada yang tidak beres. "Jadi babu...