Anabel?
Orang jahat sama kita bukan berarti harus kita balas dengan kejahatan juga.
-Maghfirah Nora Husein
-Noraelzo-
Sampai sekarang Nora masih tidak menyangka akan berjalan beriringan, berdua dengan Erwin mengelilingi komplek perumahan barunya, di sore hari kali ini.
Nora nampak bahagia, menyapa setiap orang yang tak sengaja ditemuinya di jalan. Berbeda dengan Erwin yang sudah menekuk wajahnya sedari tadi selama perjalanan.
"Lo nggak capek apa dari tadi keliling komplek?!" gerutunya pada Nora.
Erwin kelelahan mengikuti Nora yang seperti tidak ada capeknya. Nora terus saja berjalan tanpa henti.
Nora menghela nafas panjang lalu menghentikan langkahnya. Menoleh ke belakang dan menatap Erwin, "Kakak kalau mau pulang, pulang aja. Nora bisa sendiri. Nora cuma mau lihat-lihat keliling komplek."
Erwin berdecak sebal.
"Gue maunya juga gitu. Tapi ntar gue juga yang kena semprot Tante karena biarin lo sendirian. Bunda lo tuh emang nyebelin! Makanya nurun ke anaknya!" amuknya membuat Nora meringis.
Erwin memilih duduk di pembatas jalan karena capek, Nora ikut duduk juga setelahnya. Erwin pasti sangat kelelahan karena mengekor dan mengikuti Nora tanpa henti sedari tadi.
"Kak Erwin?" panggil Nora meski masih takut-takut. Ia belum terbiasa dengan keadaan yang seperti ini.
"Apa?" ketus Erwin. Menatap Nora dengan enggan.
Nora tersenyum canggung ke arah Erwin setelahnya, "makasih ya udah nemenin Nora," cetusnya.
Erwin termangu saat melihat senyum dari Nora. Tapi ia langsung saja membuang muka ke arah samping.
Hening.
Nora hanya memperhatikan Erwin yang sedang memainkan rerumputan di bawahnya. Nora masih tidak percaya kalau mereka sepupu. Lucu memang, tapi bagaimana lagi? Itu kenyataannya.
"Kak? Kenapa dulu Kakak sering ganggu Nora sih? Emang Nora punya salah ya sama Kakak? Kalau iya, Nora minta maaf."
Erwin menghentikan aktifitasnya setelah mendengar penuturan Nora barusan.
"Gue yang seharusnya minta maaf."
Erwin menatap lurus ke arah Nora yang masih terdiam.
"Maaf."
Nora terhenyak saat mendengar permintaan maaf yang lolos dari mulut Erwin, barusan.
"Gue cuma nggak suka lo diperbudak sama Elzo. Gue pengen lo ngelawan. Mungkin cara penyampaian gue salah waktu itu. Sorry," jelas Erwin sambil menghadap lurus ke depan.
Nora mengangguk-anggukkan kepala paham.
Kenapa orang-orang terlalu gengsi untuk menunjukkan kepeduliannya kepada orang lain, sih? Entahlah, Nora sendiri juga tidak pernah tahu.
"Kakak capek, kan?" tanya Nora yang langsung dihadiahi pelototan tajam dari Erwin.
"Udah tau masih nanya!"
Nora terkikik geli mendengar jawaban sensi dari Erwin. Mungkin Erwin sedang datang bulan. Ia marah-marah terus dari tadi.
"Yaudah ayo, pulang!" ajak Nora sambil mengibaskan tangannya. Mengajak Erwin untuk bangkit dari duduknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
NORAELZO [ END ]
Teen Fiction[ FOLLOW SEBELUM BACA ] ---- "Lo udah cari masalah, sama gue. Gue nggak akan lepasin lo segampang itu." kata Elzo, "sekarang, ikut gue ke lapangan!" "Mau ngapain?" tanya Nora kaget karena perintah Elzo barusan. Pasti ada yang tidak beres. "Jadi babu...