Traktir Jajan
Nyaman itu jebakan!
-Noraelzo-
Nora, Anabel dan Tisya memasuki area kantin yang cukup ramai ini. Wajar, karena saat ini waktunya istirahat. Aroma makanan pun sudah menusuk indera penciuman mereka.
Setelah menyiapkan peralatan anak-anak basket dan membersihkan lapangan basket tadi pagi, Nora belum sempat memberikan bekal sarapan yang diminta Elzo karena Nora keburu masuk ke dalam kelas. Jadi, Nora berniat memberikan sarapan pesanan Elzo saat ini.
Nora tahu Elzo berada di kantin karena setelah Tisya dari toilet tadi, Tisya memberitahu Nora kalau Elzo dan teman-temannya sedang makan di kantin. Maka dari itu, Nora langsung saja datang kemari daripada kena omel Elzo karena tidak menjalankan peraturan selama menjadi pembantunya.
Indonesia saja sudah merdeka, bisa-bisanya Nora masih dijajah. Nora benar-benar seperti pembantu sungguhan. Bagaimana tidak, Nora disuruh ngepel, nyapu lapangan, ngelap bola, masak. Ada ya, orang sekejam itu.
Elzo dan Kenan yang menyadari keberadaan Nora dan teman-temannya yang sedang berjalan ke arahnya pun menghentikan obrolan mereka dan mulai melihat ke arah Nora dan teman-temannya. Kenan sempat melirik ke arah Elzo dengan mimik yang sulit diartikan. Sedangkan Abi dan Agam sibuk berebut kulit ayam goreng seperti anak kecil.
Nora menghembuskan nafas pelan setelah sampai di depan meja yang ia tuju. Sedangkan Anabel dan Tisya berada di sisi Kanan dan Kiri Nora.
Elzo dan semua temanya kini menatap ke arah gadis berhijab dan kedua sahabatnya itu tanpa ingin membuka pembicaraan terlebih dahulu, termasuk Abi dan Agam yang malah cengar-cengir nggak jelas. Abi menaik turunkan alis ke arah Anabel genit, tapi yang Abi dapat hanya tatapan membunuh dari Anabel. Belum apa-apa udah ditolak ceritanya.
Kantin semakin lama semakin penuh.
"Eh.. Ada Nora sama temen-temennya. Sini-sini!" ucap Abi heboh karena tak nyaman dengan kecanggungan yang terjadi di sekelilingnya.
Semua mata kini tertuju pada Abi, membuatnya salah tingkah. Abi nyengir, sadar kalau yang ia lakukan itu salah. Abi duduk manis kembali ke tempatnya masih dengan cengirannya. Tisya yang berada di kiri Nora terkekeh pelan melihat tingkah konyol kakak kelasnya itu. Kasihan, dikacangin.
Anabel memberi isyarat kepada Nora dengan menyenggol bahunya.
Nora berdehem lalu mengulurkan kotak makannya ke arah Elzo.
"Ini sarapan buat Kakak. Tadi Nora keburu masuk kelas, jadi nggak bisa ngasih. Maaf!"
Tanpa berniat menerima kotak makan itu, Elzo berujar.
"Udah kenyang." ucap Elzo dingin dengan tatapan kosong.
"Ta.. tapi Nora kan udah-"
Nora akan marah tapi suaranya dihentikan oleh Elzo.
"Masakan lo nggak enak, enakan juga masakan ibu kantin." jujur Elzo. Toh memang benar, "mending kasih makanan lo ke kucing deket tong sampah itu aja tuh!"
Suruh Elzo sambil menunjuk seekor anak kucing yang sedang tertidur di dekat tong sampah. Semua pasang mata menuju benda yang ditunjuk Elzo.
Beraninya Elzo seperti itu.
"Jangan keterlaluan deh Zo," timpal Kenan yang dibalas senyuman jahat dari Elzo.
Nora, Anabel dan Tisya terkejut dengan ucapan Elzo tadi. Teman-teman Elzo pun juga ikut terkejut.
KAMU SEDANG MEMBACA
NORAELZO [ END ]
Novela Juvenil[ FOLLOW SEBELUM BACA ] ---- "Lo udah cari masalah, sama gue. Gue nggak akan lepasin lo segampang itu." kata Elzo, "sekarang, ikut gue ke lapangan!" "Mau ngapain?" tanya Nora kaget karena perintah Elzo barusan. Pasti ada yang tidak beres. "Jadi babu...