45

112 10 0
                                    

"Udahlah chan lo nggak usah sokk baik buat bantu gue lupain janji janji lo itu"ucap Ale.

"Tapppi Al"ucapan Chanyeol terpotong karena Ale lebih tidak menggubris perkataan Chanyeol.

"Udahlah pak masukan lagi saya ke dalam sel"ucap Ale langsung berdiri ninggalin Chanyeol.

"Aku janji Al"ucap Chanyeol bersikeras supaya Ale percaya.

Tapi Ale tidak merespon perkataan Chanyeol sedikitpun Ale merasa bahwa semua orang itu sama.

Chanyeol pergi dengan perasaan yang kurang baik.

2 hari kemudian...

Pak Thomas Ven Lavera dan Ibu Ong Youjun dan setelah menikah dengan Thomas Ven Lavera berubah nama menjadi Youjun Lavera.

Mereka adalah kedua orang tua Alena yang memiliki sebuah perusahaan terkenal kedua seSeoul dan se korea Selatan yaitu "Lavera company" setelah perusahaan "Kim grup Royal" milik seorang CEO yang bernama Kim Hanji.

Kedua perusahaan ini adalah kedua perusahaan yang sama sama maju di kota Seoul dan diluar,perusahaan ini sama sama memiliki kerja sama dibidang bisnis oleh karena itu kedua anak tunggal mereka memiliki jalinan persabatan dikarenakan mulai kecil mereka selalu bermain bersama.

Orang tua Alena sampai dikorea pada pagi hari setelah dua hari anaknya masuk kedalam sel penjara.

Disekolah

Sehun pov

Pagi 06.00

Pagi ini gue harus kesekolah dan sebelum kesekolah aku harus kerumah sakit dulu buat ngeliat Sahira.

Gue siap siap melajukan mobil gue buat pergi ke rumah sakit.

Gue udah melakukan ini hampir setiap hari bukan hampir memang setiap hari.

Dirumah sakit

Gue parkir mobil gue dan masuk kedalam rumah sakit dan masuk dalam ruang ICU buat liat sahira.

"Ra aku datang Selamat pagi ra,seperti biasa aku disini cuma bisa berdoa supaya kamu cepet bangun,kamu itu kuat ra aku yakin kamu pasti bangun,Semangat Kim Sahira"ucapan gue setiap hari selama Sahira berada dirumah sakit,sebelum dia nggak boleh kena udara kotor dan masih bisa dijenguk gue biasanya ucapin kata kata itu dengan ngelus ngelus kepala Sahira.

Gue cuma bisa bilang kalimat itu dengan memegang kaca pembatas yang ada seolah olah gue berada disamping Sahira.

"Sahiraaaa"teriak gue karena gue liat tubuh Sahira yang mengejang didalam sana.

"Dokter!!!!!"panik gue.

Gue gedor gedorin pintu untuk masuk sangking paniknya.

"Dorrr"

"Dorrr"

"Sahira!!!"

"Maaf maaf"ucap Dokter yang menampis gue buat ngasih jalan buat masuk kedalem.

Gue memejamkan mata dan berdoa supaya Sahira nggak kenapa kenapa.

"Sahira kamu harus kuat"batin gue.

Nggak lama kemudian gue liat Sahira udah mulai tenang seperti semula dan dokter keluar dari ruangan itu.

"Gimana dokter?"panik gue.

"nona Sahira sudah mulai berkembang dan detak nadinya sudah mulai hampir normal dann kemungkinan besar Nona Sahira akan siuman hari ini"ucapnya dengan raut wajah yang gembira.

"Makasih dok"ucap gue.

"Dan Nona Sahira akan dipindahkan diruangan rawat inap jadi anda bisa membesuknya"ucapnya tersenyum dan langsung pergi bersama susternya.

"Aduhh gimana ni ini udah jam berapa gue harus sekolah dan kalok gue sekolah dan Sahira siuman gimana aku pengen orang yang dia liat pertama kali itu gue"batin gue.

"Apa nggak sekolah??"bingung gue.

"Sekolah...nggak...Sekolah...enggak lah nggak sekolah lah aku juga bisa ijin kemana gitu"batin gue.

Nggak lama berselang Sahira dipindahkan keruangan rawat inap dan gue ngikut para orang yang memindahkan Sahira.

30 menit kemudian..

Setelah menunggu hampir 30 menitan gue udah boleh masuk buat ngebesuk Sahira.

"Sahira"ucap gue bermonolog.

"Kamu hari ini bakal bangun aku seneng banget ra karena apa?karena aku mau minta maaf ke kamu karena aku udah berburuk sangka tentang kamu"ucap gue.

"Dann kamu bakal tau gimana perasaan aku ke kamu dan aku janji bakal ungkapin semuanya"ucap gue.

"Tapi kamu harus bangun rasa"ucap gue seolah olah gue bicara sama Sahira.

2 jam kemudian..

Gue menunggu selama hampir 2 jam dan gue masih memandangi wajah Sahira yang natural tanpa make up itu dia cantik banget.

Gue genggam tangan Sahira dan ternyata jari telunjuknya bergerak gerak.

"Nggak mungkin ini tangan gue yang terlalu menggenggam"monolog gue.

Tapi jari jari Sahira bergerak gerak gue kaget.

"Sahira bakal siuman"batin gue seneng.

Nggak berselang lama kemudian Sahira mulai membuka matanya perlahan tapi pasti dia membuka matanya.

"Sahira"ucap gue pelan.


Tbc.

Annyeong gaisss maaf kalok ada kata kata yang tidak dipahami mohon maklum.

Happy reading

SOULMATE -( OH SEHUN )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang