Gue sama Sahira tidur bareng didalem gudang yang gelap itu.
Pagi 05.35 saat gue liat jam tangan gue.
"Aduh udah jam setengah enam nih"ucap gue.
"Ra....bangun raa..."teriak gue.
"Ihh apaan si lo"bangunnya sambil ngucek ngucek matanya.
"Udah jam setengah enam ra!!!"teriak gue.
"Trus kenapa?"tanyanya.
"Kamu nggak mau keluar dari sini apa!"ucap gue.
"Ya maulah"ucapnya.
"Makanya ini biasanya tukang kebun udah datang!"ucap gue.
"Kok tau lo?"tanyanya.
"Ya taulah orang biasanya aku berangkat jam segini"ucap gue.
"Ya tuhann lo berangkat jam segini kalok gue mah masih ada dialam mimpi kali"ucapnya sambil ketawa.
"Itukan kamu"ucap gue sambil ketawa.
"Kenapa lo ketawa?"tanyanya.
"Lo itu lucu juga ya"goda gue.
"Apaan si lo"
Dia langsung berdiri dan nggedor nggedor pintu gudang ini.
"Bukain woyyyy!!!"teriaknya.
"Woyyy woyyyy"teriaknya.
Krekkk
"Lo kok kalian ada di sini?"tanya tukang kebun itu.
"Yaiyalah orang kemaren lo yang ngunciin kita"ucap Sahira sambil marah marah.
"Udah ra..nggak papa kok pak"ucap gue ke Sahira sama tukang kebun itu.
"Awas lo"ancamnya ke tukang kebun itu.
"Udah ra"ucap gue.
Akhirnya kita pergi keluar,karena ini masih pagi jadi kita mau pulang kerumah masing masing buat ganti baju.
"Ra bareng gue aja"ajak gue.
"Nggak usah gue juga punya mobil"dia lupa kali kalok kemaren itu mobilnya dibawa sama Ale.
"Loh mana mobil gue!!!"teriaknya.
"Ya di bawa sama Ale,kamu kan pingsan dan kamukan tidur di apartemen aku ra,trus kamu kan kesini kemaren bareng aku"jelas gue.
"Aduhhh gimana nihh"bingungnya.
"Udah sama aku aja lah dari pada kamu jalan kaki"ajak gue.
"Yaudahlah!ini terpaksa tapi lo"ucapnya.
Gue cuma diem aja.
Pas ada di dalem mobil suasananya canggung banget.
"Ra"belom gue ngomong dia udah ngomong.
"Makasih"ucapnya manis banget.
"Buat?"tanya gue.
"Ya...buatt lo yang udah bantu gue buat yang dirumah sakit"ucapnya.
"Santai ajalah"ucap gue.
"Ra!"ucapnya.
"Apa?"
"Rumah lo sebelah mana ni"tanya gue.
"Ohh...sekarang lurus aja ntar ada perumahan,rumah gue nomer 42"ucapnya.
Lolo itu bukannya salah satu perumahan termewah yang ada di seoul ya.
"Stop!"ucapnya.
"Ini beneran rumah lo!"tanya gue.
"Lo kira gue ini ngaku ngaku apa!!"teriaknya.
"Ya kali"
"Kalok lo nggak percaya ayolah kedalem"ucapnya teriak.
"Oke"ucap gue karena gue penasaran apakah emang ini beneran rumahnya.
"Silahkan masuk!!"ucap pelayan kayaknya.
"Nona!kenapa nona nggak pulang tuan sama nyonya nyariin non"ucap salah satu pelayan.
Nona brarti emang bener ini rumahnya Sahira tapi kata Irene Sahira itu kok orang nggak punya.
"Aduh nggak mungkin la mereka nyariin gue palingan cuma nanya ke lo nggak sampek nyari kemana mana"ucapnya kasar banget.
"Ayolah kita sarapan!"tawarnya.
Saat itu emang gue lagi laper banget ya jadinya gue makan apa yang disedian pelayannya Sahira.
"Ra"panggil gue.
"Hemm"dehemnya.
"Ini beneran rumah kamu kan"ucap gue pelan.
"Lo masih nggak percaya"teriaknya.
"Bukan gitu tapi kata Irenee..."ucap gue pelan.
"Lo percaya sama dia,udah gue bilang kalok mereka itu nggak suka sama geng gue,sedangkan mereka iri kali sama kita jadi dia jelek jelekin kita dihadapan geng lo"jelasnya.
"Brarti aku udah dibohongin sama mereka"emosi gue.
"Ya bisa dibilang begitu"ucapnya.
Ini sebenernya Sahira apa Irene yang bohongin gue sih gue bingung tapi emang si Irene itu kalok ngomong nggak pernah nunjukin bukti apapun tentang apa yang dia omongin.
Tbc.
Annyeong guys makasih buat kalian yang udah baca cerita gaje ini maaf kalok radak garing
Selamat membaca.
KAMU SEDANG MEMBACA
SOULMATE -( OH SEHUN )
RomanceNakal itu wajar, sebagian anak atau remaja pasti memiliki sisi kenakalannya masing masing. Tapi meski kenakalan remaja sudah melampaui batas jangan pernah mengucilkan mereka, nakal? Mereka melakukan kenakalan semata hanya untuk ingin di perhatikan...