34

121 10 2
                                    

Gue makan sepotong pizza yang sangat menggoda dengan keju yang meraung ingin dimakan.

"Ammmyammyammm"suara makan gue.

"Ihh apaan si lo kayak nggak pernah makan pizza aja,dasar norak"ucapnya.

"Beneran nggak mauuu haaa"goda gue sambil nyodorin sepotong pizza.

Gue dengan sengaja ngeluarin suara kayak tadi supaya Ale mau makan pizza karena gue tau meskipun kita udah sarapan tadi pasti dia bakal laper lagi kalok ngeliat pizza yang menggoda kayak gini.

"Nggakkkk"jawabnya sambil nyingkirin pizza yang ada ditangan gue.

Gue tau kalok sebenarnya dia itu lagi nelen ludahnya buat nggak tergoda sama makanan khas Italia itu.

"Benerannn"goda gue kedua kalinya.

"Lo ini ya gue bilang nggak ya nggak,lo punya kuping nggak si,percuma tu kuping udah lebar tapp.."ucapannya terhenti ketika gue nyodorin pizza dimulutnya yang lagi ngomel itu.

"Emmm"ketawa gue.

Dia gigit dengan sangat terpaksa meskipun dia itu seperti menikmati potongan pizza itu.

"Gimana enak nggak?"tanya gue meskipun kepalanya dia itu berpaling dari hadapan gue.

"Emm enakk si"pasrahnya.

"Tuh kan kamu ini emang mau disuapin ya sama aku,sok sokan jual mahal lagi"goda gue diiringi dengan tawa gue.

"Ihhh apaan si looooo"teriaknya yang membuat semua pelanggan disana menatap kita.

"Huuusssstttt"ucap gue sambil acungin jari telunjuk gue dibibirnya.

"Ihhh jangan pegang pegang najiss"ucapnya sambil nyingkirin tangan gue dari bibirnya itu.

"Lagian kamu jangan teriak dong nanti mereka kira aku lagi ngapa ngapain kamu"ucap gue.

"Bodoamat"

Ya ternyata semua usahaku buat ngegoda dia untuk makan sia sia dia itu kuat banget jaga gengsinya.

Gue maklumin lah dia adalah anak terkeras kepala setelah Sahira,ya jadi maklum dia mungkin kayak gitu udah hal yang biasa.

"Yaudah kuy lah"ajak gue.

Dia cuma bales ucapan gue dengan anggukan.

Kita melaju dengan kecepatan sedang saat berada dijalanan menuju rumah sakit.

"Sahira gue dateng"ucap Ale seolah olah dia bicara sama Sahira.

"Ra maafin gue,gue masih baru bisa jenguk lo sekarang karena gue lagi ada juga masalah,yah mungkin gue nggak bisa cerita sekarang karena lo masih berjuang disana dan gue nggak mau nambah beban buat lo"ucapnya duduk disebelah Sahira yang lemas dengan selang infus.

Itu membuat hati kecil gue sedikit kagum karena hubungan persahabatan mereka.

"Al ini Chanyeol dia cowok yang pernah nampar gue dulu,lo inget kan!"ucapnya sambil ngerangkul gue.

"Lo kok ngungkit itu si Al"ucap gue noleh kearahnya.

"Ya emang kan lo yang nampar gue dulu,karena belain Irene itu"ucapnya agak nahan tawanya.

"Ihh Al jangan nyebut dia lah males gue"ucap gue karena gue lagi males sama Irene semenjak dia udah bohong tentang cerita Sahira,Ale,dan Zeva.

Krekkkk....

Tiba tiba dateng seseorang dari pintu ruangan ICU itu,dia adalah Sehun.

"Lo elo hun"sapa gue kedia.

"Loh sehunn"ucap Ale nyamperin Sehun.

"Masuk hun"sambut Ale.

"Ohh okeoke"balasnya sambil senyum keAle.

"Duduk sini"ajak Ale sambil nepuk nepuk sofa yang ada disebelah ranjang Sahira.

"Chan sini"ajak Sehun kayaknya dia nggak enak karena dia cuma berdua sama Ale.

"Ohh nggak usah gue nggak mau ganggu"ucap gue bohong.

"Udahlah biarin aja Chanyeol tu"ucap Ale kejem benget:(

"Emmm lo dari mana hun?"tanya Ale keSehun.

"Aku dari rumahnya Sahira"dingin Sehun.

"Lo ngapain?"tanya Ale.

Tbc.

Annyeong guys maaf kalok radak garing dan makasih buat kalian semua karena udah baca cerita gaje ini

Happy reading guys

SOULMATE -( OH SEHUN )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang