Flasback on
Sahira pov
Setelah gue nabrak sebuah pohon mata gue udah mulai gelap tapi sebelum mata gue gelap gue merasakan ada yang sedang gendong gue.
"Kamu bakal baik baik aja ra"ucap seseorang yang gendong gue tadi dan penglihatan gue hilang dan berganti dengan keadaan yang berwarna hitam.
Gue ngeliat cahaya gue saat itu terbangun dari sebuah tempat yang gelap dan gue ketakutan disitu.
"Gue dimana??"bingung gue.
"Aleeee!!!!"teriak gue.
"Zevaaa!!!"
"Baekhyun tolong gue!!"ucap gue ketakutan karena gue takut banget kalok udah nggak ada sesuatu yang bisa menerangi gue alias gelap gulita.
"Hikss....hikss....siapapun tolong gue!!!"teriakan gue menggema ditempat itu.
Selang beberapa lama gue menangis ketakutan gue sangat merasa silau dengan sebuah cahaya.
"Aww"ucap gue sambil nutupin muka gue yang kesilauan.
Karena gue penasaran dan gue udah nggak mau menetap di tempat yang gelap kek gitu gue ikutin dan ikutin sumber cahaya itu.
Gue jalan perlahan dengan keadaan yang pincang nggak tau gue kayak nggak bisa jalan.
Gue jalan terpincang pincang dan berusaha buat terus mengikuti sumber cahaya itu.
Gue berusaha semampu usaha yang gue bisa buat ngikutin sumber suara yang ada didepan gue itu.
Akhirnya gue semakin dekat dan dekat dengan cahaya itu gue masuk kedalem cahaya itu.
Gue masuk kedalam cahaya dan gue ngeliat sebuah telaga yang sangat Indah sebelumnya gue nggak pernah liat tempat seindah ini.
"Wowww ini tempat apa??"kaget gue.
"Sungguh Indah gue nggak pernah liat ini"ucap gue kagum dengan tempat itu.
"Tapi gue pengen masuk"ucap gue memegangi sebuah pagar pembatas yang membatasi tempat gue berdiri sekarang dengan telaga Indah itu.
"Gimana caranya gue bisa kesana ya"monolog gue mencari akal supaya bisa menerobos kedalam karena gue nggak bisa manjat karena kaki gue yang sakit tadi.
"Andai aja Ale sama Zeva tau ini pasti mereka juga suka tempat kek gini"ucap gue mengandai andai.
"Nggak papalah gue disini dulu sampai kaki gue udah sembuh"ucap gue sambil memulai duduk dibawah pohon rindang yang diatasnya terdapat buah yang siap disantap.
Setelah gue memakan sebuah buah yang kelihatannya seperti apel yang sangat segar.
Gue mendengar ada seseorang yang sedang bicara.
"Selamat pagi Sahira!!"ucap suara misterius itu.
"SAHIRA??"kaget gue kenapa suara itu tau sama nama gue.
"Tapi gue kayak udah familiar sama suara ini ya"batin gue.
"Maafin aku yang pernah bersalah ini"lanjut suara misterius itu.
"Kenapa dia minta maaf sama gue?"bingung gue.
"Lo yang punya suara itu tolongin guee!!!"teriak gue.
"Aku berangkat sekolah dulu ya ra kamu baik baik disini"ucapnya dan terdengar suara kakinya yang mulai meninggalkan gue.
Tuk...
Tuk...
Tuk..
"Heiii jangan pergi gue mohon tolongin gue"ucap gue tapi nggak dibalas sama seseorang pemilik suara misterius itu.
Dan karena gue nggak mau terlalu memikirkan itu gue masih memandang telaga itu dengan tatapan tajam gue nggak bisa berpaling dari telaga itu karena telaga itu sangat Indah dan tidak akan bosan jika dipandang terus menerus.
Setelah lama menunggu gue mendengar sebuah suara misterius itu lagi.
"Hai ra"
"Ini akuu..."ucapannya terhalang dengan suara Burung burung yang sedang lewat dan sangat berisik.
Cwit...cwit....cwitt....
Cwitt...cwit...cwit...
"Siapa tadi sih dasar burung sialan"ucap gue.
"Ra kamu cepet bangun aku kangen"ucapnya.
"Bangsat gue ini lagi melek ngapa gue disuruh bangun"bingung gue.
"Aku yakin kamu pasti bisa ngelewatin ini semua aku yakin itu"ucapnya.
"Dasar orang nggak tau apa apa kenapa gue ini kenapa dia bilang dia yakin kalok gue bisa ngelewatin semuanya"ucap gue sambil meminum segelas susu yang mengalir disungai yang bersumber dari telaga itu.
"Ra aku suka sama kamu aku mohon kamu cepet bangun,entah alasan apa aku mencintaimu karena Cinta itu tidak pernah mengenal alasan"ucapnya yang bikin gue tersedak hebat.
"Uhuk uhuk lebay amat tu kata kata uhuk uhukk"ucap gue kek mau ketawa.
Tbc.
Annyeong guys gimana ceritanya agak gaje yaa minhae yaa selamat membaca dan jangan lupa vote and comment gaiss.
KAMU SEDANG MEMBACA
SOULMATE -( OH SEHUN )
RomanceNakal itu wajar, sebagian anak atau remaja pasti memiliki sisi kenakalannya masing masing. Tapi meski kenakalan remaja sudah melampaui batas jangan pernah mengucilkan mereka, nakal? Mereka melakukan kenakalan semata hanya untuk ingin di perhatikan...