37

134 13 2
                                    

Tanpa Sadar Sehun meneteskan air mata jernihnya,sambil menggenggam tangan Sahira.

"Ra gue suka sama kamu,aku mohon kamu cepet bangun,entah alasan apa aku menyukai mu karena Cinta tidak pernah mengenal alasan"ucap Sehun memegangi tangan sahira sambil menangis pelan.

"Eemmmeeemmm"dehem Sahira sedikit mengejangkan dadanya.

"Eeeemmmeemmm"

"Dokter....dokter...."teriak Sehun panik sambil menekan tombol pemanggil.

"Kamu kenapa Sahira"ucap Sehun sambil menggenggam tangan Sahira erat erat.

"Eeemmmmmeem"mengejang Sahira.

Tak lama kemudian dokter dan seorang suster dibelakangnya datang dia langsung memeriksa Sahira yang sedang mengejang.

"Mohon keluar terlebih dahulu"ucap Suster itu.

"Nggak aku mau jagain Sahira"tolak Sehun.

"Anda harus keluar"ucap suster itu sambil mendorong tubuh Sehun keluar ruangan.

"Usahakan yang terbaik"ucap Sehun ke dokter.

Dia membalas perkataan Sehun dengan mengangguk mantap.

"Sahiraaa!!!"ucap Sehun menggedorkan pintu sambil menurunkan tubuhnya sambil menyeretkan punggungnya kepintu.

"Sahiraa"ucap Sehun.

"Kenapa hun?"panik Zeva.

"Tadi Sahira mengejang,dan aku nggak tau dia kenapa"jelas Sehun.

"Sahiraaa"ucap Ale sambil menggedorkan pintu.

Semua anak yang ada diluar ruangan itu hanya mengongo,kecuali Sehun,Ale,dan Zeva.

Mereka bertiga mondar mandir sambil menunggu dokter keluar dari ruangan itu.

Kreekkk...

Semua anak langsung berdiri untuk mendengarkan kabar dari dokter.

"Bagaimana dokter?"tanya Ale.

"Eemmm"dehem dokter itu.

"Kenapa dokter coba katakan"ucap Sehun kedokter itu dengan nada oktaf yang tinggi.

"Jika nona Sahira tidak ada perkembangan selama 1 minggu kedepan,mohon maaf dia tidak akan selamat"ucap Dokter yang membuat semua anak menjadi syok terutama ketiga anak itu.

"Permisi"ucap Dokter itu kesemua anak sambil diiringi suster untuk pergi dari tempat itu.

"Ini semua gara gara guee!!"teriak Ale.

Sehun hanya mengongo dengan apa yang dikatakan dokter itu.

"Hiks....hikss"tangis Zeva.

"Maafin gue raaa hikss..hikss..."teriak histeris Ale.

"Ini bukan salah kamu"ucap Chanyeol   menenangkan Ale.

"Lo ini emang bodohh hikss..hiks.."ucap Ale sambil memukul mukul kepalanya.

"Alee"cegah Chanyeol.

"Gue emang manusia nggak berguna"teriak Ale.

Chanyeol memeluk erat tubuh Ale.

"Ini bukan salah kamu"ucap Chanyeol.

Ale langsung mengambil handphonenya dia langsung memencet nomor yang bertulisan"Om Hanji"

Tiiittt

Tiittt

Nomor yang anda tuju tidak dapat dihubungi mohon hubungi beberapa saat lagi.

"Siall"ucap Ale.

"Kenapa?"tanya Chanyeol.

"Gue nelpon bokapnya Sahira kagak pernah diangkat pasti dia lagi sibuk,dan mereka nggak bakal pernah peduli sama Sahira...hikss...hikss..."ucap Ale.

"Coba kamu telpon Ibunya"saran Chanyeol.

"Gue coba"setuju Ale.

Tittt

"Hallo,Ale ada apa?"tanya ibu Sahira.

"Disaat anaknya sakit sekarat kek gini dia masih tanya kenapa?ya tuhan apa salah Sahira!!!"batin Ale.

"Tante nggak tau kalok Sahira ada dirumah Sakit?"tanya balik Ale.

"Haaa sejak kapan?dia sekarang ada dimana Al?panik ibu Sahira.

"Ya tuhann dia tanya sejak kapan,benar benar mereka nggak peduli sama Sahira,kalian kemana aja om..tante"batin Ale.

"Tante Sahira udah ada dirumah Sakit udah hampir 3 minggu"jelas Ale.

"Apaa?maafin Tante,tante akhir akhir ini ada banyak kesibukan jadi nggak tau kabar"jelas ibu Sahira.

"Haa sibuk tante he,asal tante tau kalok Sahira itu nggak bangun 1 minggu kedepan........Dia nggak akan selamat kata dokter hikss...hikss...dan tante lebih memilih untuk Memilih sibuk dengan pekerjaan tante yang nggak pernah selesai dan Sahiraa...hikss...hikss"jelas Ale.

Titttt

Ale memutus sambungan telepon itu secara sepihak,dia langsung duduk dan menangis lagi.

Tbc.

Annyeong gaess maap kalo rada garing

Happy reading



SOULMATE -( OH SEHUN )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang