EMPAT

3.1K 210 13
                                    

"Kata orang-orang di kasino kau punya affair dengan istri sepupumu."

Hmm, pasti minta uang lagi, pikir Moreno. "Apakah Eltor tahu?"

Mata Charles menyipit tak percaya. Jadi kamu lebih takut sepupumu tahu daripada istrimu sendiri, gerutu Charles. Bedebah! Ah, seperti kamu suci saja, Charles. Kamu tak lebih baik daripada Moreno. Malah, kamu lebih buruk dengan kekayaanmu yang tidak seberapa itu.

Dalam hati Charles merasa miris, menyadari dia dan Abel serendah itu di mata Moreno Danishwara. Kalau tidak, mengapa Moreno berani mengkhianati adiknya?

"Eltor sepupumu yang kurus itu? Tidak, dia tidak tahu. Philip Sadrin yang membisikiku. Dia mabuk sekali semalam di kasinomu."

Philip Sadrin selain pembawa sial karena telah mencuri adiknya, dia juga membocorkan rahasia Moreno pada orang asing! Tentu saja Philip tahu, dia kan adik seayah Karina! "Hell shit! Dan kau percaya?"

"Orang-orang pada umumnya tak akan percaya melihat betapa kau mencintai adikku, Alex. Tapi aku tahu siapa dirimu dan sepak terjangmu dengan para wanita saat di Paris dulu. Dan selain itu, Philip juga memberitahu di mana kau menyembunyikan simpananmu... Di rumah mungil di Jalan.." Charles menyebutkan alamat yang membuat Moreno berjengit.

Darn.

Makan siang itu berjalan dengan sangat mulus disertai Marie dan Janina di antara mereka. Karena hubungan Moreno dengan kakak tiri serta istri kakak tiri Abel tidak terlalu baik-biasa saja-perbincangan mereka pun tidak ada hangat-hangatnya. Moreno memang tidak punya kehangatan terhadap keluarganya sendiri. Hanya Abel dan ibunya saja yang menjadi prioritas hidupnya.

"Charles ini luar biasa," kata Moreno di tengah makannya. "Bisnis permatanya mulai lancar jaya. Saya kira kita bisa dapat diskon produknya?"

Marie hanya tersenyum mendengar candaan suami Abel. "Syukurlah jika itu berjalan baik. Tanpa bantuanmu mungkin aku dan Charles sudah, kau tahu..." Bercerai. Marie yang tak lain anak dari pejabat di Prancis, memiliki standar tinggi terhadap pria. Jika dulu Charles ketahuan memiliki tempat judi oleh masyarakat, dia takkan segan menceraikan Charles. Untung saja Moreno memberikan solusi untuk menutup tempat judi itu dan meminjamkan uang dalam jumlah besar untuk mendirikan usaha jual-beli mutiara untuk Charles.

"Charles sudah pulang?" tanya Abel pada Marie.

"Tadi subuh dia berangkat ke bandara, ke Lombok. Kali ini kurasa dia takkan main-main dengan bisnisnya."

"Charles memang tidak pernah sungkan untuk bernegosiasi," tanggap Moreno. "Sayang sekali Marie tidak bisa ikut ke Lombok. Di sana pemandangannya indah sekali."

"Kudengar juga begitu, tapi aku memang tidak terlalu suka dengan suasana pantai."

"Papa 'Eno 'pan ajak aku ke Ombok?" tanya si kecil Janina. Dia dibiasakan Abel untuk memanggil Papa-Mama pada Moreno dan Abel selama ayahnya belum juga kembali.

"Tentu saja secepatnya. Ingin hari ini kita ke Lombok menyusul Oom Charles?" goda Moreno, mencubit pipi Janina yang duduk di tengah antara dirinya dan Abel.

"Oom Als 'ibuk."

"Tentu saja sibuk, Oom Charles ini pejuang keras," sahut Moreno, menoleh pada Abel. "Aku serius. Jika kau mau, kita bisa ke Lombok sekarang."

"Bagaimana dengan proyek barumu? Bisa ditinggalkan?"

"Ah, aku nyaris lupa." Moreno menghela napas panjang. Proyek kerja samanya dengan Adrian Agraprana memang penting dan menyita waktu banyak, tapi dia juga ingin menyisakan waktunya bersama Karina sampai Eltor kembali. "Aku harap aku bisa mengajakmu ke tempat proyekku."

"Kuharap bisa begitu. Tapi kau baru saja membuatku memiliki pekerjaan baru."

"Oh ya. Sampai kapan Marie di sini? Saya baru saja membuatkan kedai untuk Abel. Sudah siap, tinggal menu-menu makanannya saja, dan strategi promosi ke pasar. Kalau Marie tak keberatan, mungkin bisa membantu Abel di kedainya."

"Aku senang sekali untuk membantu Abel, tapi minggu depan aku harus kembali ke France. Anak-anakku tidak bisa ditinggal lama-lama."

Mendengar kata 'anak-anak' hati Moreno jadi kaku. Dia menegang sejenak. "Ya, tentu saja. Tapi jangan sungkan untuk ke Jakarta lagi untuk mencicipi kue buatan Abel."

Abel tahu apa yang dirasakan Moreno. Lelaki ini punya ego yang tinggi, dia mengingatkan dirinya. Lelaki sukses tanpa cacat menghendaki keturunan yang sama sempurnanya dengan orangtuanya. Hanya saja... sanggupkah Moreno mengetahui bahwa kesalahan bukan hanya pada Abel? Terakhir Abel memeriksakan dirinya ke dokter, dokter yang menanganinya menjelaskan bahwa kualitas sperma yang diproduksi Moreno tidak bagus. Itu disebabkan karena seringnya minum alkohol sejak masa muda sampai sekarang.

Dalam hati Abel hanya ingin bersabar meski keinginannya untuk memiliki anak sangat besar.


**


"Oh, Helen*, you're pregnant and your husband is Philip Sadrin*? He's such a mediocre, don't you know that? It's unfuckingbelievable!" Moreno memarahi sepupunya, Helena, yang mengadu padanya mengenai kehamilannya. Bukan hanya kehamilannya saja yang mencengangkan Moreno, tapi pernikahan diam-diamnya dengan Philip yang terkenal sebagai trouble maker itu membangkitkan kemarahan Moreno. Sepupunya itu cantik dan pintar, tapi kenapa harus Philip yang dicintainya? "Hell shit! Someone raped you?!!!!"

Abel yang sudah tidur terbangun lagi karena suara Moreno yang melengking di kamar. Menyadari dia sudah menganggu, Moreno segera menutup teleponnya. Ini sudah larut malam, dan sepupunya yang biasa insomnia itu meneleponnya, menyampaikan berita buruk.

Moreno duduk di sisi tempat tidur. "Helena sudah menikah dengan pria dari anak yang menggoda ibuku," katanya kesal. "Kau tahu Mathias Sadrin yang beristri tiga itu? Ya, anak dari istri keduanya menikah dengan sepupuku!"

"Dan anak dari istri pertamanya menikah dengan sepupumu juga, kan. Kau tampaknya benci sekali dengan keluarga Sadrin. Saat Rafael Sadrin* meninggal, kau bahkan tidak menunjukkan sedih padahal dia teman kuliahmu," pendapat Abel. Alasan Moreno membenci keluarga itu tidak masuk akal. Sikap ibu mertuanya yang baik dan terbuka itu wajar saja mengundang perhatian dari Mathias Sadrin.

"Karena dia berusaha untuk membunuh Adrian*."

Dan kau berhasil membunuh Kak Satria, pikir Abel murung. Tapi tidak ada yang memiliki dendam besar pada suaminya setelah kejahatan yang dilakukannya di masa lampau. Bahkan ayah Moreno sendiri memaafkannya. Ada sihir macam apa dalam diri Moreno? "Lalu bagaimana dengan Helena? Kukira hubungan kalian kurang baik." Itu benar. Sepupu Moreno dari tante Moreno yang boros itu sudah lama tinggal di Amerika dan baru sekarang pulang ke Jakarta. Aneh sekali melihat Moreno begitu dongkol dengan penderitaan sepupunya yang bahkan jarang ditemuinya!


** Semoga kalian suka cerita ini **


PS:

-- Helena Danishwara Sjarief adalah sepupu Talyda Sjarief, karakter utama di cerita Dicambuk Amarah dan Cinta

-- Philip Sadrin adalah adik dari Karina Sadrin Danishwara , istri Eltor Danishwara. Philip Sadrin juga rekan kerja Talyda Sjarief di cerita Dicambuk Amarah dan Cinta dan pianis di cerita That One Person Who Loves Me.

-- Rafael Sadrin dan Adrian Agraprana rival di cerita My Favorite Doctor.

Ketidaksetiaan Pak Direktur (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang