SEPULUH

3.2K 218 13
                                    

"Jangan hina kakakku!" Akhirnya kesabaran Abel menemukan titik klimaksnya. Dia tidak bisa lagi menahan cercaan Moreno. "Dia sangat sayang padaku. Setidaknya, dia ada untukku di masa remajaku yang sulit...."

"Aku juga selalu membantumu, bukan?"

"Ada apa denganmu, Moreno?" tanya Abel kesal. "Kalau ini masalah anak-yang tak bisa kuberikan padamu sejauh ini, mengapa kau tidak bisa bersabar sepertiku? Kau tahu aku sangat ingin memiliki anak, jauh sebelum aku bertemu denganmu sebagai Alex. Tapi aku tidak pernah mengeluh seperti yang kau lakukan sekarang..."

"Karena, Abel, tidak ada yang menghinamu di rumah. Aku berusaha keras menjaga nama baikmu di luaran. Tapi nyatanya untuk melupakan Satria saja kau tidak mampu!"

"Lalu kenapa kau tidak ceraikan saja aku?!" tanya Abel kalap. Pertahanannya jebol kala seluruh air matanya membanjiri wajahnya. "Aku sudah muak dengan semua ini, Moreno. Kita tidak bisa menemukan kebahagiaan yang aku inginkan, yang kau inginkan!"

"Kau tahu apa yang kau dapat jika bercerai?" Moreno menggeleng dengan seringaian menjijikkan. "Nothing!! And no one will pay your step-brother's debt.... You want that, Abel?"

Moreno menginginkannya tepat di mana pria itu bisa mendapatkannya. Suaminya tahu dia takkan tega membiarkan Charles sengsara. Dan soal perjanjian pranikah-yang dilakukan mereka sebelum menikah di mana Abel tak mendapatkan apa-apa jika mereka bercerai-Abel sama sekali tidak peduli! Dia mencintai Moreno apa adanya bukan karena harta yang tak pernah membahagiakan keduanya!

"Dan aku takkan segan menagih apa yang dipinjamnya dariku, Abel," lanjut Moreno tajam. "Aku sanggup melakukannya."

Abel mengangkat wajahnya untuk menatap suaminya. "Kau Dirut perusahaan besar, apakah kau tidak malu menagih seperti itu pada orang yang kau tolong?!"

"Bukan aku yang melakukannya. Kau!"

"Moreno..."

"Jangan pernah ada pembicaraan ini lagi, Asha Bella," desis Moreno final. "Tidak ada perceraian dan belajarlah menjadi istri yang baik. Aku bukan malaikat yang bersabar saja menghadapi istri yang tidak mau mencoba untuk sepadan dengan suaminya!" Moreno berjalan ke arah pintu kamar.

Abel memanggilnya, mengentikan langkahnya dari belakang. "Kau!"

Moreno menoleh, menaikkan satu alisnya.

"Aku tidak tahu apa yang terjadi padamu, tapi aku merasa ada yang berbeda."

Moreno menggeleng-geleng, memberi kesan bahwa Abel mengada-ada. Dia meninggalkan kamarnya dan mengirim pesan singkat pada Karina untuk bertemu di rumah mungil.

***

Wajahnya memantul di kaca. Luka lama itu seakan terbuka kembali setiap dia melihat wajahnya sendiri. Di balik wajahnya yang digarisi bentuk yang sempurna, terdapat segelembung dendam pada orang yang menjeburkannya ke dunia yang gelap selama dua puluh tahun.

Satria yang kurus ceking sudah tidak ada lagi. Satria yang legowo menerima apa yang dikatakan orang-orang tentangnya sudah mati. Yang ada di pantulan kaca adalah Jonas Murti, pria matang dengan usaha yang sukses di Eropa. Kesuksesan yang digalinya dengan menelan penderitaan tanpa cinta.

Ketika dia bangkit dari kematiannya, dia tidak tahu apa yang harus dilakukannya. "Aku dilahirkan kembali, dan aku masih menghendaki kematian. Karena hidup tanpa dianggap oleh orang yang sedarah hanya benalu saja."

Tapi orang yang menemukannya bangkit di kamar mayat tidak berkata demikian. "You're too young to say that, dear heavens. This is a big chance to start all over again."

"What do you mean? I have to make a new life as someone else, and forget everything I had with people I love?"

"People you love. Nonsense! Love is just made for a weak!" Pria yang menemukannya tertawa kencang. "I don't underestimate the power of love, but it just makes you sick. But not for any longer."

Ketidaksetiaan Pak Direktur (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang