EMPAT BELAS

2.8K 197 7
                                    

"Brengsek kau, Eltor..." Moreno hendak bangkit dari tempat duduknya. "Omongan ini sama sekali tidak berguna!"

"Lalu apa? Kau ingin membunuhku untuk memberitahu sesuatu yang mungkin benar?" Eltor hanya tertawa, mendongak melihat Moreno yang didera rasa frustrasi. "Dengarkan aku, Reno. Aku memang tidak begitu mengenal istrimu seperti kau mengenal istriku, tapi aku tahu perempuan. Mereka punya batas kesabaran. Dan sangat mudah bagiku untuk memberitahu perselingkuhanmu dengan istriku mengingat history yang kau punya dengan Karina."

Moreno berdecak. "Itu sama saja melempar reputasi buruk pada istrimu, kan?"

"Karina bisa pergi menyesali apa yang telah dilakukannya, dan jika anak-anakku menginginkannya kembali, aku takkan keberatan untuk menerimanya. Semuanya keputusan dua anakku. Yang menjadi pertanyaan, bagaimana denganmu? Apa yang membuat istrimu masih menghendakimu saat dia tahu semuanya?"

Di atas hitam dan putih, Moreno menandatangani perjanjiannya dengan Eltor bahwa dia takkan menyentuh dan mencoba menghubungi Karina lagi di depan legal advice yang disewa Eltor. Jika bisa menghindari pertemuan dengan Karina, Moreno harus melakukannya. Itu tidak perlu dilakukan karena frekuensi mereka bertemu juga sebenarnya tidak banyak, hanya di Hari Lebaran itu pun kalau Moreno tidak malu ditanya sanak-saudaranya tentang anak.

Tindakan Eltor sangat memalukan-meminta seseorang untuk tidak menyentuh istrinya atas perjanjian yang legal. Bukankah itu tidak terdengar menyedihkan? Sebegitu tidak menyenangkankah Eltor untuk istrinya sampai mempertahankan istrinya dengan jalur hukum? Tapi apakah itu terdengar menarik, Eltor melakukan apapun untuk tetap menjaga pernikahannya dengan istri yang dipilihnya sendiri, demi anak-anak yang mereka punya?

Moreno tidak bisa melanjutkan hubungannya dengan Karina, tapi benar kata Abel, masih banyak wanita yang ingin tidur dengannya. Mengapa dia tidak mencari wanita lain saja? Dia tidak perlu membayar mereka, mereka akan datang sendiri padanya.

Pemikiran yang negatif itu tak bertahan lama di otaknya ketika tubuhnya dengan Abel bersentuhan. Keperibadian istrinya yang sabar dan lembut tidak berbanding terbalik dengan penampilan luarnya yang sama menariknya. Tapi perempuan punya batas kesabaran, kata Eltor, dan Moreno tahu cepat atau lambat ketika Abel tahu mengenai kebusukan yang telah dilakukannya, tidak sulit bagi Abel mencari pengganti Moreno. Mungkin tidak lebih kaya, karena Moreno mencapai posisi nomor satu di Forbes, tapi pasti akan menemukan yang lebih setia dan mengerti istrinya. Lelaki seperti Satria dan Oscar.

Dia tidak khawatir akan hal itu. Keduanya sudah sama-sama pergi ke alam baka. Hanya saja Moreno tidak memprediksi, kekhawatirannya seharusnya menjadi perhatiannya karena satu dari mereka sudah bangkit dari kematian dan akan sangat mudah mengambil istri yang dicintainya dari genggamannya.

**

Charles mengernyitkan dahi. Dia baru saja sampai dari perjalanan kerjanya di Lombok. Baru saja kakinya melangkah di rumah Moreno, Moreno mengajaknya untuk bicara di ruang kerja pria itu.

Moreno tidak berbasa-basi. Dia menyodorkan sebuah cek kepada Charles. "Terimalah, dan bungkam mulutmu dari informasi yang kau dengar dari Philip Sadrin," kata Moreno dingin.

"Kau pikir aku bisa membiarkan adikku dibohongi olehmu, Moreno?" tanya Charles tersinggung.

"Perselingkuhan adalah hal yang biasa. Kau pun juga melakukannya di belakang istrimu," sahut Moreno jengkel. "Lagipula sejak kapan kau peduli pada Asha Bella? Selama ini kuperhatikan kau terus membebaninya dengan masalahmu!"

Charles sayang Abel, tapi dia juga suka uang. Diambilnya cek itu dari tangan Moreno, lalu dimasukkannya ke kantong jasnya. "Aku hargai usahamu untuk menjaga rumah tanggamu." Charles tersenyum manis.

Ketidaksetiaan Pak Direktur (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang