RM: 4

1K 118 9
                                    


Guanlin perlahan membuka pintu gudang.

Tring.. Tring.. Tring..

Udah bel masuk. Ntar aja deh, batin Guanlin lalu menutup kembali pintu gudang.

Baru beberapa langkah, dia mendengar suara.

Brak! Byur!

Mendengar itu, Guanlin langsung berlari meninggalkan area gudang itu. Dan segera menuju kelas.

=====

Woojin dan Jeno menuju kantin belakang namun keramaian tadi sudah tidak ada.

Jeno menghadang seseorang, "Mereka kemana?"

"Diruang BK" balasnya singkat.

Tak lama kemudian, Mark dan Felix datang.

"Lucas sama Vernon ketangkep pak Suga" ujar Felix.

"Sial! Ini pasti Guanlin yang ngelapor. Gue harus bales" ujar Woojin.

"Bukannya lo tadi sama dia?" tanya Mark.

"Iya. Bisa aja, habis kita tinggal. Dia lapor sama pak Suga" lanjut Woojin.

"Tapi gak mungkin secepat ini Jin. Lo dateng waktu Lucas sama Vernon otw ke BK. Sedangkan, Guanlin masih disana" ujar Felix.

"Nggak. Ini pasti Guanlin yang ngelapor. Gue kasih dia pelajaran" ucap Woojin lalu pergi menuju gudang.

"Lo mau kemana?" tanya Jeno lalu mengikutinya disusul Felix dan Mark.

Sesampainya di gudang, dia menyiapkan beberapa alat.

"Lo mau ngapain?"

"Ngasih Guanlin pelajaran" Woojin mengambil ember kemudian diisi air.

"Pake ember segala? Mau diapain?" tanya Jeno yang masih bingung.

"Kepo lo!" ujar Felix lalu mendorong kepala Jeno pelan.

"Jen, lo cari tangga" ujar Woojin dan dibalas anggukan oleh Jeno. Lalu memberikan seember air penuh kepada Mark.

Tak lama kemudian, Jeno kembali dengan membawa tangga yang terbuah dari bambu. Lalu meletakkannya di dinding dekat pintu. Woojin mulai naik ke atas menggunakan tangga itu.

Woojin menaruh ember itu tepat di atas pintu. Jadi jika pintu itu terbuka, air yang ada di dalam ember ini akan tumpah.

Mark menyalurkan ember yang dibawanya ke Woojin. Woojin melakukan hal yang sama.

Kemudian Woojin turun.

"Mark, Felix sama gue ke atas. Dan lo Jeno, awasi keadaan depan" ujar Woojin. Mereka semua mengangguk. Jeno langsung pergi ke depan gudang dan bersembunyi. Sedangkan Mark, Felix dan Woojin ke atas pintu.

Di atas pintu terdapat celah. Jadi mereka bertiga dapat melihat siapa yang datang.

Tak lama kemudian, Jeno terlihat melambaikan tangan. Mereka bertiga melihat kalau Guanlin berjalan ke arah gudang.

"Siap-siap Lin" lirih Woojin.

Mereka bertiga melirik ke bawah. Lalu melihat kedua ember itu sudah bergoyang.

Remember Me! | NielGuan ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang