RM: 5

1K 119 12
                                    


Bel pulang sekolah berbunyi. Tanpa aba-aba, setelah keluar kelas, Guanlin langsung menuju gudang. Untuk apa lagi? Untuk menyelamatkan motor kesayangannya itu.

Sesampainya disana. Guanlin mulai membuka pintu gudang itu secara perlahan.

"Halo.."

Tidak ada yang menyahut.

Guanlin melangkahkan kaki masuk kedalam gudang.

Matanya mengedar melihat sekeliling isi gudang. Tak lama kemudian, matanya menangkap sebuah benda kesayangannya.

"Romeo!" teriaknya kemudian mendekati benda itu. Namun..

"Romeo, kenapa lo jadi kayak gini sih.."

Romeo—motor kesayangan nya—sudah tidak berbentuk menyerupai motor.

Spion tinggal satu, joknya berlubang, bahkan..

Ban belakangnya pun hilang..

"Gimana gue bisa pulang?" lirihnya.

Dia merogoh saku celananya lalu mengeluarkan benda pipih itu.

"Sial! Lowbat lagi" Guanlin memasukkan kembali hpnya itu kedalam saku celana.

Dia mengusak rambutnya. Lalu mendengus.

Dia duduk di atas bangku yang sudah usang. Kemudian tertunduk dan tanpa sadar air mata mengalir.

"Kenapa hidup gue gak pernah seneng? Gue udah sabar buat ngadepin semua ini. Gue harus gimana lagi?!"

Tiba-tiba, ada sebuah tangan menyentuh pundaknya.

"Hei!"

=====

Sepulang kuliah, Seongwoo sengaja mampir ke toko buku untuk membeli beberapa buku psikologi dan mungkin sebuah buku pelajaran untuk adik kesayangannya.

Setelah memarkirkan motornya, dia masuk kedalam toko buku itu dan menuju lorong buku dimana ada buku psikologi. Lalu menuju lorong buku pelajaran kelas 11.

Terlihat disana terdapat seorang perempuan yang mencoba menggapai buku di rak paling atas.

Merasa kasihan, Seongwoo langsung meraih buku yang terletak di rak paling atas menyerahkan buku itu ke perempuan itu.

Terjadi kontak mata.

"Chungha?" "Seongwoo?"

"Lo kan anak jurusan bisnis. Sekelasnya Daniel kan?" ucap Seongwoo. Perempuan bernama Chungha itu mengangguk.

"Dan Lo anak jurusan psikolog kan?"

"Iya. Btw, Lo ngapain di lorong buku SMA?" ucap Seongwoo.

"Gue mau beliin buku buat adek gue" ujar Chungha dan dibalas anggukan oleh Seongwoo.

"Gue duluan ya" pamit Chungha karena merasa sudah cukup membeli buku lalu menuju kasir.

Chungha. Dia kan yang sering Daniel ceritain ke gue, batin Seongwoo.

=====

Sesampai di rumah, Seongwoo masuk ke kamar lalu berganti pakaian dan menuju kamar Daniel.

"Niel gue.." ucapnya saat membuka pintu namun tidak mendapati sosok Daniel. Dia kembali menutup pintu.

"Daniel kemana?"

Dirumah ini tidak ada orang. Bahkan Woojin dan Guanlin juga belum pulang.

Dia menghela nafas lalu merebahkan tubuhnya di sofa ruang tengah dan mulai memejamkan matanya.

Remember Me! | NielGuan ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang