RM: 52

384 44 1
                                    


Daniel tengah menyuapi Guanlin. Kali ini, Guanlin makan sesuai dengan keinginannya.

Sanha berada di sampingnya sambil memijat pelan kakinya.

"Lin. Lo tadi nakut-nakutin gue aja" ujar Sanha dengan nada kesal. Dengan mulut penuh Guanlin tersenyum polos.

"Emang kenapa?" tanya Daniel sambil mengaduk makanan Guanlin dengan sendok.

"Gue kira bakal berantem sama Woojin" ujar Yedam yang tengah rebahan di sofa panjang.

"Berantem? Beneran Lin?"

"Apa? Apa?" Woojin yang merasa namanya dipanggil menoleh. Dia mengalihkan pandangannya dari ponselnya ke arah Guanlin.

Guanlin menelan makanannya lalu tertawa kecil, "Tadi, sengaja bang. Guan nge prank Woojin. Niatnya cuma mau balas dendam aja soalnya dia sering jailin Guan. Eh, yang panik semua orang"

Guanlin tertawa puas. Diikuti Daniel yang ikut tertawa mendengar cerita Guanlin.

Woojin hanya menunduk menahan malu.

"Baru kali ini, gue liat Woojin terbully" balas Yedam lalu tertawa.

"Iyalah. Orang biasanya gue ngebully Jeno" sahut Woojin.

"Tunggu. Lin. Berarti waktu Lo nanya 'Gue kenapa?' itu. Lo becanda?" tanya Sanha yang merasa janggal atas pertanyaan Guanlin tadi.

Guanlin tersenyum tipis sambil terus mengunyah makanan yang baru masuk ke dalam mulutnya.

"Yee.. bikin panik aja. Gue kira Lo lupa beneran!"

Plak

Dengan kesal, reflek Sanha memukul tangan kanan Guanlin yang masih di gips. Sontak Guanlin menjerit karena kesakitan hingga makanan yang ada dimulutnya terlontar keluar. Daniel sampai membalas pukulan Sanha karena panik.

"Sembarangan Lo!" ucap Daniel.

"Ya reflek bang" lirih Sanha.

Woojin dan Yedam hanya bisa tertawa mendengar perkelahian kecil itu.

"Lin gak papa?" tanya Daniel khawatir sambil membersihkan sisa makanan yang berserakan di selimutnya akibat sempat terlontar dari mulut Guanlin.

"Gak papa bang. Cuma nyeri aja" balas Guanlin meringis sambil mengusap tangan kanannya.

"Lo sih san!" balas Daniel.

"Yamaap"

Keadaan berjalan seperti semula. Daniel menyuapi Guanlin. Sanha yang setia memijat kaki Guanlin. Yedam rebahan dengan tangan kanan menutupi wajahnya. Woojin yang sibuk dengan ponselnya.

=====

Ketika malam tiba, suasana di ruang rawat Guanlin semakin sepi. Disana hanya terdapat Daniel yang sedang makan dan Guanlin yang tengah beristirahat.

Klek

Daniel mendongak menatap ke arah pintu.

"Hei! Niel!"

"Sstt" dengan mulut penuh, Daniel menempelkan telunjuknya ke mulutnya sambil berdesis. Seongwoo menutup mulutnya karena sadar di hampir membuat Guanlin terbangun.

Seongwoo menghampiri Daniel lalu duduk disampingnya sambil meletakkan tasnya di samping sofa.

"Baru kelar?" tanya Daniel. Seongwoo mengangguk lalu mendesah pelan. Perlahan dia menyandarkan punggungnya dan melepas lelah.

"Lagian Lo rajin amat jadi orang. Gue aja bolos tiga hari gara-gara nemenin Guanlin" cibir Daniel.

"Itu kan Lo!"

Remember Me! | NielGuan ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang