RM: 58

423 54 5
                                    


Jackson melajukan mobilnya menuju Jakarta. Dia memakai mobil lamanya karena mobil yang biasanya digunakan untuk ke Jakarta tengah dipakai Daniel untuk mengantarkan Woojin dan Guanlin ke Bandung.

Dia dirundung kecemasan setelah mendapat telfon yang mencurigakan dari Guanlin. Pikirannya melayang kemana-mana. Dia hanya mendengar suara 'tolong' dari telfon itu.

Dengan kecepatan tinggi dia melaju tanpa ragu. Membutuhkan waktu sekitar 4 untuk sampai di Jakarta.

Sesampainya di sana, dia menuju ke rumah salah seorang temannya.

"June! June!" teriak Jackson panik sambil mengetuk pintu tak sabaran. Pemilik rumah keluar lalu menatap Jackson dari atas sampai bawah.

"Jack? Kenapa? Tumben kerumah"

"Ntar aja basa-basinya. Gue minta tolong Lo lacak hp anak gue sekarang"

"Tunggu tunggu, ada apa sebenernya? Masuk"

Pemilik rumah yang bernama June itu mempersilahkan Jackson masuk dan duduk di sofa. Perasaan panik dapat dilihat dari raut wajah Jackson yang tak sabaran.

June hendak mengambil minum namun dicegah oleh Jackson, "Gausah ambil minum. Cepet lo tolong gue!"

"I-iya bentar. Gue ambil laptop dulu" June beranjak mengambil laptopnya lalu kembali dan menata barang-barangnya untuk melacak ponsel.

June ini seorang polisi pelacak. Dia bertugas melacak lokasi, plat nomer, nomer telepon dan sebagainya. Kebetulan dia tengah cuti karena kurang enak badan.

"Mana nomer nya?"

Jackson menyodorkan ponselnya yang terdapat nomer telpon Guanlin tertera di layarnya.

June sibuk mengutak-atik laptopnya

"Kata Yedam, Guanlin ke Bandung?"

"Nah makanya itu. Gue khawatir anak gue kenapa-napa"

June mengangguk lalu menatap fokus ke layar laptop nya.

"Nah, ketemu. Untung aja dia online, jadi gampang ketemunya. Disini, dia ada di daerah Purwakarta"

"Bentar lagi sampek Bandung" lirih Jackson lalu mengusap wajahnya. Kepalanya mendekat ke arah layar laptop milik June. Dia ingin mengetahui apa benar yang diucapkan June.

"Tapi. Kenapa gak gerak-gerak? Bukannya kalo mereka di jalan, ini juga bakalan gerak?" Jackson mulai panik.

"Bentar bentar" June kembali mengutak-atik laptopnya.

Disaat yang sama, ponsel June bergetar di atas meja dekat dengan laptopnya.

"Gue angkat telfon dulu" izin June kepada Jackson dan dibalas anggukan. June beranjak lalu menuju pintu dan mengangkat telfonnya.

Jackson menyandarkan punggungnya lalu mengusap wajahnya frustasi.

Tak lama kemudian, June kembali ke tempatnya semula dan menaruh ponselnya di dekat laptopnya lalu kembali fokus ke layar.

"Gimana June?"

"Kayaknya mereka berhenti dulu di sana. Gue gak tau kenapa" ujar June.

Mendengar itu, Jackson langsung beranjak. Namun di tahan oleh June, "Mau kemana?"

"Mau nyusul anak gue. Lo share loc  yang tadi" ujar Jackson lalu menepuk bahu June dan pergi.

June menatap kepergian Jackson dengan tatapan bingung dan khawatir. Dia sendiri tak tau apa yang terjadi.

Dia meraih ponselnya dan mengutak-atiknya kemudian menatap layar laptopnya. Entah apa yang dilakukannya.

Jackson mendengus sambil menatap fokus ke depan. Dia benar-benar khawatir dengan Guanlin yang baru sembuh.

Remember Me! | NielGuan ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang