RM: 34

716 90 14
                                    


"Ma.. Abang mana?" lirih Guanlin sambil mengedarkan pandangannya.

"Bentar mama panggil" Sana meninggalkan kecupan singkat di kening Guanlin lalu berjalan keluar ruang IGD.

Jackson menahan tangan Sana ketika hendak membuka pintu IGD. Otomatis Sana menoleh sambil mengangkat kedua alisnya.

"Mau kemana?"

"Manggil Daniel. Guanlin nyariin" Jackson mengangguk dan melepaskan tangan Sana. Dia mengucapkan terimakasih kepada dokter itu sebelum kembali ke ruangannya. Dia melangkah kembali menemani Guanlin.

Daniel menyambut Sana dengan wajah cemas. Seongwoo dan Daniel berdiri ketika Sana mulai mendekat.

"Niel. Dicariin Guanlin. Kamu kesana gih" ujar Sana. Daniel tersenyum dan matanya berbinar. Dia menatap Seongwoo.

"Seong" lirih Daniel. Seongwoo mengisyaratkan Daniel supaya segera masuk ke dalam. Daniel mengangguk lalu melangkah masuk ke dalam ruangan meninggalkan Seongwoo dan Sana.

Di dalam, ketika Daniel datang. Jackson menoleh begitupula Guanlin. Namun Guanlin mengerinyit. Dia menatap dengan tatapan berbeda.

Jackson membantu mendudukkan tubuh Guanlin hingga posisinya menjadi duduk bersandar di kepala ranjang.

"Daniel" ucap Guanlin seraya mengerutkan keningnya.

Daniel dan Jackson sontak mengerinyit bingung. Mereka menatap Guanlin.

Kenapa Guanlin memanggil Daniel tanpa embel-embel 'Abang'? Itu yang Daniel pikirkan. Dia berjalan mendekat dan berdiri di samping Guanlin.

"Lin? Ada apa?" tanya Daniel sambil menggenggam tangan kiri Guanlin.

"Mana Abang, Niel?"

Daniel terkejut. Guanlin kembali memanggil namanya. Dan satu lagi, hanya dia Abang nya Guanlin. Siapa lagi yang dimaksud? Daniel menoleh ke Jackson dengan tatapan bingung. Namun hanya dibalas gelengan pelan dari Jackson.

Daniel kembali menatap Guanlin. Namun Guanlin malah celingukan mencari seseorang.

"Guanlin. Siapa yang kamu cari nak?" ujar Jackson sambil mengelus kaki Guanlin yang terbalutkan selimut.

"Abang pa.." lirih Guanlin.

Daniel menoleh sekilas ke Jackson. Lalu dia menunjuk dirinya dengan tangan kanannya. Jackson hanya mengelus pundak Daniel.

"Abang siapa Lin? Kamu jangan becanda. Gak lucu tau" mata Daniel berkaca-kaca.

"Siapa lagi Niel kalo bukan Bang Seongwoo"

Deg

Tangan Daniel jatuh dari posisi yang sebelumnya. Jackson terdiam dan mengusap kedua bahu Daniel supaya tenang.

"P-pa.." lirih Daniel dengan suara bergetar.

Jackson seolah paham dengan situasi saat ini. Dia merangkul tubuh Daniel lalu di ajaknya keluar dari ruang IGD setelah mengatakan pada Guanlin, akan di panggilkan Seongwoo.

"Apa!?"

Dokter itu mendesah pelan, "Maaf pak. Sebelumnya saya bertanya kepada pasien tentang dirinya sendiri. Namun, pasien hanya menjawab beberapa pertanyaan. Sisanya pasien mengeluh pusing dan mual. Terkadang dia menyebutkan nama 'Seongwoo'"

Jackson mengangguk. Dia paham ketika di Jakarta, Guanlin dekat dengan Seongwoo.

"Apa gegar otak ini berpengaruh terhadap kehidupannya Dok?"

"Mungkin pak. Saya sendiri tidak bisa memastikan. Kemungkinan beberapa memori di ingatan pasien agak terganggu. Akibat pendarahan juga benturan yang keras di kepalanya"

Remember Me! | NielGuan ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang