RM: 10

819 86 6
                                    


Matahari mulai mengintip di balik tirai jendela kamar Daniel. Hari ini dia masuk siang. Jadi agak molor sedikit.

Matanya agak silau karena cahaya matahari yang masuk ke dalam kamar Daniel diantara jarak antar tirai. Dengan cepat dia menutupi kepalanya dengan selimut dan mulai terlelap kembali.

Lalu seketika dia terbangun dan duduk. Dia teringat rencananya semalam. Dia melihat ke arah jam weker disampingnya.

Pukul 6.12

Dia langsung beranjak keluar kamar. Dan mendapati Guanlin dan Woojin tengah sarapan di meja makan.

"Sarapan bang" ujar Guanlin dan Woojin bersamaan.

Daniel mengangguk lalu duduk disamping Woojin.

"Siapa yang masak?" tanya Daniel sekedar basa-basi.

"Guan bang" sahut Guanlin lalu tersenyum. Daniel membalasnya dengan tersenyum tipis lalu mulai mengambil nasi dan lauknya.

"Bang Seong udah magang. Bang Daniel kapan magang?" tanya Woojin sambil melahap makanan.

"Masih males gue buat magang. Belum waktunya" ujar Daniel lalu mulai menyantap makanannya. Ditengah-tengah acara sarapan, Daniel tiba-tiba bertanya, "Motor Lo kemana Lin?"

Guanlin terdiam.

"D-di bengkel bang" sahut Guanlin.

"Kok bisa?"

Woojin menatap Guanlin yang makan dengan perlahan. Lalu Woojin menyenggol siku Daniel lalu Daniel menoleh ke arah Woojin sambil mengangkat kedua alisnya.

Woojin kembali fokus ke makanan tanpa menjawab kode dari Daniel. Lalu Daniel menatap ke Guanlin.

"Dirusakin Jin?"

Uhuk!

Woojin tersedak lalu segera mengambil air lalu meminumnya. Guanlin dan Daniel hanya melihat tingkah Woojin yang sibuk dengan sendirinya.

"Bener Jin?" tanya Daniel.

"Ehemm.. Iya bang. Tapi gak ngerusakin, cuma—gue copot aja.." Woojin menghela nafas, "sebagian"

Guanlin hanya terdiam mendengar ocehan manusia yang ada didepannya. Dia berusaha bersikap cuek, toh sudah terjadi mau apa lagi.

"Lo gimana sih Jin!"

Woojin menundukkan kepalanya, dia melanjutkan sarapannya.

"Maaf bang"

Guanlin menatap Daniel.

Bang Daniel berubah? Dia mau marahin Woojin?, pertanyaan itu muncul di benak Guanlin.

"Harusnya Lo itu ngajak gue kalo mau ngerusakin motornya Guanlin" ucap Daniel lalu terkekeh. Woojin yang mendengar itu langsung tertawa.

Guanlin menghela nafas. Berusaha bersabar.

"Lin. Terus lo ke sekolah naik apa?" tanya Daniel setelah menertawai Guanlin.

"Ngesot kali bang" celetuk Woojin dan langsung tertawa. Daniel yang mendengar juga ikut tertawa.

Guanlin memutar bola matanya.

"Guan. Dianterin Sanha" ucap Guanlin pelan. Mendengar itu, Daniel berhenti tertawa dan menatap Guanlin.

"Sanha?"

Guanlin mengangguk.

"Adeknya Chungha?"

Guanlin mengangguk kembali.

"Gue ikut Lo ya?"

Woojin langsung menepuk lengan Daniel.

"Abang apaan sih?" sahut Woojin kesal. Woojin ingin diperhatikan.

Remember Me! | NielGuan ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang