RM: 33

673 95 14
                                    


Woojin berjalan cepat melewati koridor kemudian berhenti ketika melihat Seongwoo berdiri di depan pintu IGD. Lucas ikut berhenti disamping Woojin.

"Abang" lirih Woojin.

Seongwoo menoleh lalu tersenyum. Lelaki itu menghampiri Woojin kemudian memeluknya.

Lucas melirik ke arah kakak beradik itu. Namun sepertinya Woojin belum membalas pelukan dari Seongwoo. Dia masih terdiam dan tatapannya kosong.

Seongwoo menjauhkan badannya lalu menatap Woojin.

"Kamu kemana aja? Abang udah nyariin ke tempat tongkrongan kamu, tapi gak ada" ujar Seongwoo. Woojin masih terdiam.

Lucas memutar bola matanya. Kemudian dia menyenggol lengan Woojin. Dia tersadar lalu menoleh ke Lucas sambil mengangkat satu alisnya. Lucas menunjuk Seongwoo dengan dagunya.

"Bang" kini Woojin yang memeluk Seongwoo. Lelaki berkemeja itu mengerinyit.

Woojin menjauhkan tubuhnya.

"Kamu kenapa Jin?" tanya Seongwoo terheran.

Woojin menggeleng sambil tersenyum.

Seongwoo mengajak Woojin dan Lucas duduk di kursi tunggu yang berada di depan ruang IGD.

"Abang mau nanya sama kamu" ucap Seongwoo yang seketika membuat senyum di wajah Woojin memudar. Wajahnya menjadi tegang.

"A-apa bang?"

"Kamu tadi kemana? Abang telfon gak diangkat. Abang cariin kemana-mana gak ada"

Woojin mendesah pelan, "Di.. kost nya Lucas"

Mendengar namanya dipanggil, Lucas menoleh dan menatap Woojin dengan menautkan kedua alisnya. Woojin melirik Lucas dan berdesis.

Seongwoo mengangguk kemudian menatap Woojin lagi. Ini membuat Woojin tegang kembali.

"Apa lagi bang?" tanya Woojin.

"Abang mau nanya lagi soal-"

"Jin!"

Mereka bertiga tersentak lalu menoleh bersamaan ke arah pintu IGD. Terlihat Daniel baru saja keluar dengan kedua tangannya mengepal.

Mereka bertiga berdiri ketika Daniel mendekat.

"Niel?"

"Gue ada urusan sama Woojin" ujar Daniel kemudian menarik tangan Woojin keluar rumah sakit.

Seongwoo memandang mereka berdua meninggalkan rumah sakit. Dia menoleh kearah Lucas lalu mengangkat kedua alisnya. Lucas yang sebenarnya tau dia mengendikkan bahu.

"Bang. Gue cabut dulu" ujar Lucas dan dibalas anggukan oleh Seongwoo.

Sebenernya ada apa sih? Kayak ada yang disembunyiin dari gue, batin Seongwoo kemudian dia melangkah masuk ke dalam ruang IGD untuk menemani Guanlin.

=====

Bugh!

Woojin mundur beberapa langkah ketika Daniel melayangkan pukulan ke pipinya. Dia menatap Daniel yang sedang menggebu.

"Apaan sih bang!"

"Kenapa Lo  ngerencanain buat bikin Guanlin kayak gini!?"

Bukannya menjawab, Woojin malah menyeringai.

"Jawab!"

"Heh Bang! Ngapain sih Lo peduliin Gulali yang LEMAH! Emang dia pernah banggain Lo!?"

Daniel mengepalkan tangannya dengan erat. Urat di leher putihnya terlihat memerah.

Remember Me! | NielGuan ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang