Tubuh Sanha gemetar, ini membuat panik Daniel dan Yedam. Apalagi Sanha bergumam tidak jelas."San Lo kenapa? Jangan bikin panik" ujar Daniel sambil memegang bahu Sanha lalu didudukkannya tubuh Sanha sambil menyodorkan sebotol minumnya yang baru dibeli dari kantin.
Yedam menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, dia ikut panik.
"Guanlin.." lirih Sanha.
Mereka kemudian mendengar langkah seseorang mendekati mereka. Lalu mereka menoleh. Terdapat Seongwoo yang menghampiri mereka sambil memasang wajah kesal.
"Guanlin kenapa Seong?" tanya Daniel. Dia tidak sabar menunggu jawaban dari Sanha.
Seongwoo mendesah pelan, "Orang dia gak kenapa-napa" dan dia duduk.
Yedam dan Daniel menghela nafas lega kemudian menatap Sanha yang masih gemetar.
"San Lo kenapa sih? Guanlin gak papa. Lo kenapa gemeter gitu" ujar Yedam.
Sanha menatap Yedam dengan serius, "Lo tau nggak?"
Yedam menggeleng.
"Dia nyariin Woojin. Dia bahkan nanya gue, kenapa kesini gak sama Woojin?"
"Apa?" ucap Daniel terkejut. Dia yang abangnya Guanlin saja gak dianggap. Malah yang tidak apa-apa nya Guanlin, dicariin. Emang aneh penyakit Guanlin.
"Bagus dong. Kasih tau gih Woojin" ujar Seongwoo.
"Bagus!? Apany- mm"
Mulut Sanha langsung ditutup oleh Yedam. Sanha menjauhkan mulutnya sambil meludah, sedangkan Yedam mengibaskan tangannya lalu di usapkan ke celananya.
"Jorok Lo!" ucap Yedam.
"Lagian apaan sih" gumam Sanha kesal. Yedam menarik tangan Sanha kemudian berjalan menjauh. Sanha agak memberontak namun menurut hendak kemana.
"Ngapain tarik-tarik. Bukan muhrim tau" Sanha menepis tangan Yedam dan dia menoleh.
"Idih. Sama laki juga. Mending lo jaga omongan tentang Woojin didepan bang Seong" ujar Yedam.
"Emang kenapa? Bukannya semua harus dibongkar"
"Gue tau. Cuma ini juga demi Guanlin sendiri. Kalo Lo ngomong tentang yang di lakuin Woojin, bang Seong tau. Dan Lo tau kan, bang Seong langsung laporan sama papa nya. Papa nya Woojin itu kejam San. Woojin takut banget sama papa nya-"
"Bagus dong. Biar sekalian kapok tu anak" cibir Sanha.
"Lo kayak gak tau Woojin aja. Semakin dia disakiti sama papanya. Semakin keras dia nyakitin Guanlin. Ibarat pelampiasan lah" jelas Yedam yang membuat Sanha terdiam lalu mengangguk mengerti.
"Terus gimana biar bikin itu anak kapok?" Sanha berpikir.
"Kita harus perlahan. Orang kayak Woojin itu gak bisa di kasarin. Dia harus bisa sadar sendiri akan kesalahannya" ujar Yedam.
"Udah ah. Ayo balik" Yedam menepuk bahu Sanha lalu mengangguk. Mereka kemudian kembali ke ruang IGD.
Di sana terlihat wajah Daniel yang bertambah gusar. Seongwoo tengah berdiri sambil menelpon seseorang entah siapa.
"Kenapa Niel?" tanya Yedam. Daniel mendongak lalu melambai supaya telinganya lebih dekat dengan Daniel.
"Jangan bahas masalah semalem ke Seongwoo. Gue juga kasian sama Woojin kalo udah di tangan papanya" bisik Daniel. Yedam menjauhkan wajahnya lalu mengangguk mengerti.
Yedam dan Sanha duduk disamping Daniel.
"Dam. Gue belum tau. Guanlin sakit apaan?" tanya Sanha sambil menoleh ke arah Yedam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Remember Me! | NielGuan ✓
Fanfic[Complete] Daniel sebenarnya sayang kepada Guanlin. Dia hanya gemas dengan adik satu-satunya itu. Sampai sebuah kejadian fatal terjadi. Daniel menyesal. "Gue sayang sama lo Lin. Gue enggak benci sama lo. Gue ini Daniel. Abang kandung lo" - Daniel "G...