Woojin mengerjap ketika tangan Yedam mendarat mulus di pipi Sanha. Rupanya dia ingin melerai perkelahian antara mereka, namun malah dia yang kena pukulan keras dari Yedam.Sanha terhuyung kebelakang sambil meringis merasakan sakit di rahangnya.
"San. Maafin gue. Gue gak sengaja" lirih Yedam sambil mengecek wajah Sanha yang baru dia pukul.
Ini kesempatan Woojin untuk pergi dari drama persahabatan itu. Drama yang sudah hafal dengan endingnya. Membosankan. Woojin langsung pergi dari sana tanpa disadari oleh Yedam dan Sanha.
Sanha masih terdiam merasakan sakit itu. Pukulan Yedam yang keras menyebabkan lebam di wajah tampannya.
Sanha menepis tangan Yedam yang mengusak wajahnya itu, "Udah udah! Alay Lo! Sakit tau!" cibir Sanha.
Yedam celingukan mencari sosok Woojin. Dan nihil. Dia menepuk keningnya, "Sial! Udah kabur tu anak"
Kaki Yedam ingin melangkah mengerjap Woojin namun di tahan oleh Sanha.
"Udah. Lo ngapain juga ngejar orang gak penting"
Yedam berbalik sambil menahan amarah, "Gak penting? Dia itu mau ngeracunin Guanlin!"
Sanha terbelalak.
"Gak mungkin" gumam Sanha.
"Udahlah. Kita balik ke rumah sakit. Guanlin lebih penting" Yedam berjalan mendahului Sanha menuju rumah sakit.
Ketika berjalan menyusuri lorong, bukannya lurus, Sanha malah berbelok menuju lantai dua. Yedam menghentikan langkahnya ketika dia menyadari Sanha tidak ada di belakangnya. Sejak tadi kan, Yedam berjalan mendahului Sanha menuju IGD.
"San?" Yedam berbalik dan berjalan di jalannya tadi. Begitu dia menoleh kearah tangga, terlihat Sanha melambaikan tangannya dari atas.
"Lo ngapain di sana?" ujar Yedam sambil tertawa remeh. Seolah Sanha bersalah karena lupa tempat Guanlin.
Bukannya menjawab, Sanha malah tertawa penuh kemenangan, "Lo gak tau kan kalo Guanlin udah pindah ruang rawat. Yhaa kasian"
Setelah berkata seperti itu, Sanha melangkah pergi. Yedam yang di rundung malu langsung menyusul Sanha.
Malu gue, batin Yedam.
=====
Bruk
Sanha bertubrukan dengan seseorang ketika hendak masuk kedalam ruang rawat Guanlin.
Sanha mengaduh, begitupula orang yang di tubruknya.
"Bang Seong" ucap Yedam yang mendapat Seongwoo yang menubruk Sanha. Seongwoo menatap mereka tanpa ekspresi lalu mundur beberapa langkah supaya Yedam dan Sanha bisa masuk ke dalam.
Di dalam, terlihat Daniel tengah menyuapi Guanlin dengan penuh kasih sayang. Sanha dan Yedam tersenyum melihat pemandangan langka itu. Namun tidak dengan Seongwoo. Tidak biasanya ekspresinya seperti ini.
"San" panggil Seongwoo.
Sanha menoleh ke arah Seongwoo yang berdiri di ambang pintu.
"Woojin bikin ulah?"
Sanha mengangkat satu alisnya. Menurutnya untuk hari ini tidak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Remember Me! | NielGuan ✓
Fanfiction[Complete] Daniel sebenarnya sayang kepada Guanlin. Dia hanya gemas dengan adik satu-satunya itu. Sampai sebuah kejadian fatal terjadi. Daniel menyesal. "Gue sayang sama lo Lin. Gue enggak benci sama lo. Gue ini Daniel. Abang kandung lo" - Daniel "G...