Hari Minggu seperti hari kemerdekaan bagi Hanbin. Kuliah libur, seharian di rumah, bisa tidur, makan, tanpa harus pekak mendengar suara kecil Jinhwan yang melengking membangunkannya untuk mandi. Selama Hanbin bisa menjaga Junhoe meski tanpa beranjak sedikit pun dari kasur di saat sang ibu sibuk mengurus rumah, Jinhwan sudah cukup bersyukur dan tak lagi mengusik kedamaian hari libur suaminya.
"Auu auu," Junhoe mengoceh di tempat tidur, sudah memegang mainan bahkan sesaat setelah kedua matanya terbuka dan diberi minum susu oleh Jinhwan.
"Bum bum bum," balita tersebut menggerak-gerakkan mainan di tangan, tenggelam dalam imajinasinya sendiri. Di sebelah Junhoe ada sang ayah yang masih memakai piyama, berbaring malas dengan rambut acak-acakan dan mata berkedip minta dipejamkan lagi.
"Apa itu?" tanya Hanbin dengan suara serak.
"Eum?" Junhoe menoleh.
"Itu apa? Yang kau pegang?" papanya menunjuk mainan di tangan si anak.
"Auyus," jawab Junhoe.
Hanbin terkekeh. "Di-no-sa-u-rus," ejanya. "Ulangi."
"Ti-no-ca-uuu-yus," tiru Junhoe.
"Apa namanya?" tanya Hanbin lagi.
"Auyus." Junhoe menjawab singkat dan ayahnya terkekeh lagi. Tangan Hanbin terulur mengusap kepala bulat bocah kecil itu.
"Kyeowo," pujinya.
"Papa, auyus itu maem apa?" tanya Junhoe.
"Sayuran," jawab Hanbin.
"Cayuwan apa?"
"Sayuran yang seperti dimasak Mama. Bayam, kubis, seledri. Junie suka makan sayuran?"
Junhoe mengangguk. "Cuka."
"Anii~ kau tidak pernah menghabiskan sayuranmu," protes Hanbin. "Kenapa kau tidak pernah mau makan sayuran?"
Junhoe menggeleng kali ini. "Cuni idak cuka."
"Kalau tidak makan sayuran nanti Junie tidak akan bisa sekuat dinosaurus."
"Auyus kuat?" Junhoe heran.
"Mereka kuat sekali!" Hanbin bergerak terlentang, benar-benar tidak ingin bangkit duduk bahkan hanya untuk bermain dengan anaknya.
"Dinosaurus sangat kuat. Mereka suka membantu orang lain dengan kekuatannya. Menyapu, mencuci baju, merapikan mainan," jelas Hanbin.
"Cepeti Mama?" tanya Junhoe penasaran.
"Eum!" papanya mengangguk mantap. "Seperti Mama! Jadi kalau Junie mau makan sayuran, Junie akan sekuat dinosaurus dan bisa membantu Mama."
Perlahan senyuman merekah lebar di wajah mungil Junhoe.
"Bagaimana? Junie mau makan sayuran mulai dari sekarang?" tanya Hanbin. Balitanya menjawab dengan anggukan.
"Ne!"
Hanbin terkekeh. "Anak pintar~ anak Papa memang sangat pintar~" ia mengusap rambut hitam Junhoe dengan gemas.
"Ppoppo~" pemuda itu memonyongkan bibir yang langsung dikecup oleh anaknya. "TERTANGKAP! Papa dinosaurus menangkap dinosaurus Junie! Dinosaurus Junie tertangkap! YIIHAAA!" Hanbin mendekap tubuh kecil Junhoe dengan kedua tangan, membawanya berguling ke kanan dan ke kiri, membuat buah hatinya menjerit-jerit senang. Suara tawa mereka berdua menggema keluar kamar, memunculkan senyum di bibir Jinhwan yang sedang membersihkan rumah.
"Tayo! Toyon (Tolong)! Tayo!" Junhoe berseru dengan suara kecilnya, mencoba melepaskan diri dari pelukan Hanbin.
"Tayo tidak akan bisa menyelamatkanmu!" Hanbin menguselkan hidung ke belakang telinga Junhoe. "Papa dinosaurus akan menciummu! Menggelitikimu! RRAAWRRR!"
"KYAAAHAHAHAHA!" Junhoe menjerit senang, tertawa terbahak-bahak bergulat dengan Hanbin di tempat tidur, di antara selimut dan bantal yang empuk. Kedua tangan pendeknya memegangi kepala sang ayah yang sedang menguselkan wajah di pinggang serta perut buncit, membuat bocah tersebut kegelian.
"PAPA! PAPA! AHAHAHA!"
"Main apa mereka itu ramai sekali, ckckck," gumam Jinhwan ikut terkekeh mendengar betapa riang anaknya tergelak.
"Kalah kau! Dinosaurus Junie sudah kalah! Papa dinosaurus yang menang! Raawrrr!" Hanbin menghujani wajah mungil Junhoe dengan ciuman sayang lalu jatuh terkapar di sebelah bocah itu. Kelelahan.
"Papa, Papa! Auyusna auuuw~ (Dinosaurusnya raawr~)" Junhoe mencoba menirukan raungan Hanbin barusan, menuai tawa gemas sang ayah sebab balita tersebut melakukannya dengan sangat imut.
"Raawr! Bukan auuw. RAAWR!" ulang Hanbin.
"Auuw~" Junhoe kembali mencoba.
"Auyus auuw~" bocah itu mengambil mainan dinosaurus yang tertimbun tumpukan selimut, menggerak-gerakkannya seraya mengulang-ulang raungan yang baru saja ia pelajari.
"Auuw auuw~ auyus Tayo, auuw~"
Hanbin yang memperhatikan cuma dapat tergelak sambil memegangi perut dan berakhir terbatuk karena tersedak.
.
."Junie-ya, bagaimana suara dinosaurus?"
"Auuw~"
.
.
.
😆
KAMU SEDANG MEMBACA
Young Daddy #1
FanfictionBinHwan (Hanbin X Jinhwan) BNior (JB/Jaebum X Jinyoung) iKon GOT7 GS Kisah sederhana (yang berharap akan sedikit bermakna #eak) tentang Hanbin, remaja 20 tahun yang menginginkan kehidupan normal seperti anak muda seusianya, tapi keberadaan balita du...