Masih bagian dari Preggie Princesses
Sejatinya Myka lagi mager bikin story baby Junhoe ataupun time skip, wkwk maapkeunWaktu si Bumil bosen dan pengen jalan-jalan tapi si Bapak kepikiran sama penghuni perutnya.
.
.
"Bin-ah." Jinhwan mencolek pundak Hanbin yang sedang asyik main game dari belakang."Hmm?" Pemuda tinggi menjawab tanpa mengalihkan perhatian dari layar komputer.
"Jalan-jalan yuk," ajak Jinhwan.
"Tadi pagi 'kan sudah." Hanbin mengingatkan pada agenda jalan sehat yang mulai rutin mereka lakukan atas anjuran ibunda Jinhwan demi jabang bayi di dalam kandungan gadis itu.
"Bukan jalan yang itu." Jinhwan menggeleng. "Hanbin-ah~" suaranya berubah merajuk sebab pemuda berambut hitam masih saja fokus pada permainan game dan enggan menoleh sekedar untuk melihatnya.
"Iya Baby, kenapa?" Hanbin mengalah, mem-pause game lalu memundurkan kursi dan meraih gadis mungil ke pelukannya. Pemuda itu mendongak memandang wajah Jinhwan yang cemberut seperti akan menangis.
"Kau lupa yang dibilang Eomma? Kau tidak boleh banyak kegiatan. Tidak boleh kecapekan," ujar Hanbin.
"Jalan-jalan tidak akan membuatku capek!" Jinhwan menghentakkan kaki kesal.
"Eh, kakinya--" Hanbin menuding. "Tidak boleh melompat, menghentak. Jalan pelan-pelan."
"Cerewet!" Jinhwan marah sekarang.
Hanbin menghela napas sabar, mengganti raut kesalnya dengan sebuah senyuman.
"Sini peluk," pemuda tersebut menarik gadisnya hingga terduduk di pangkuan. Untung Jinhwan tidak menolak, meringkel di pelukan Hanbin layaknya anak baik.
"Kau mau main game?" Tanya Hanbin.
"Aku tidak bisa," jawab Jinhwan.
"Aku ajari." Hanbin memajukan lagi kursi hingga mendekati komputer. Dia memakaian headphone ke telinga Jinhwan.
"Woah, ada suaranya!" Gadis mungil berseru takjub. Hanbin hanya tersenyum melihat.
"Tanganmu di sini dan ini. Pegang baik-baik. Kalau mau bergerak, geser kursornya. Kalau mau menembak, tekan yang ini." Hanbin memegang kedua tangan Jinhwan, memberi tutorial.
"Apa harus menembak orang-orang yang warna merah itu?" Jinhwan menunjuk layar komputer.
"Eoh." Hanbin mengangguk.
"Kenapa harus ditembak? Bagaimana kalau ternyata mereka ditunggu keluarganya di rumah? Nanti istri dan anaknya sedih." Jinhwan mulai mengoceh membuat Hanbin terkikik di belakangnya. Di sepanjang permainan gadis tersebut juga tak bisa berhenti bicara, berkomentar, berteriak ketika musuh melemparinya bom yang pada akhirnya membuat karakter Hanbin kalah dan levelnya turun drastis.
"Ayo lagi! Main lagi, Bin-ah!" Ujar Jinhwan senang. Sementara Hanbin menghela napas sambil dalam hati mengeluh.
Naik level butuh seminggu, anjloknya cuma lima menit ㅠㅠ
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Young Daddy #1
FanfictionBinHwan (Hanbin X Jinhwan) BNior (JB/Jaebum X Jinyoung) iKon GOT7 GS Kisah sederhana (yang berharap akan sedikit bermakna #eak) tentang Hanbin, remaja 20 tahun yang menginginkan kehidupan normal seperti anak muda seusianya, tapi keberadaan balita du...