Jaebum berjalan di lorong rumahnya dengan tangan memegang buku ketika melihat Jinyoung sedang kerepotan membawa seperangkat teko dan cangkir.
"Perlu bantuan?" Tanya Jaebum menuai delikan sang istri.
"Kira-kira bagaimana?" Balasan Jinyoung terdengar tajam. Jaebum beranjak mendekati gadis itu dan mengulurkan tangan meraih beberapa cangkir namun kemudian gerakannya berhenti.
"Ah iya," desis Jaebum seperti teringat sesuatu. "Sebentar--" dia meletakkan kembali cangkir yang sudah dipegangnya membuat mata bulat Jinyoung melotot.
"Yah!" Wanita muda tersebut menatap tak percaya pada suaminya yang kemudian melenggang pergi begitu saja ke ruang tengah.
"Bisa-bisanya dia tidak jadi membantuku..." Jinyoung mendesis tak percaya.
"Niel-ah!" Terdengar suara Jaebum memanggil anaknya.
"Ne~" dan jawaban suara kecil Daniel menyahut.
"Laki-laki memang tidak bisa diharapkan." Jinyoung ngedumel sambil mencoba membawa teko dan beberapa cangkir sekaligus namun tentu saja hal itu terlihat mengerikan, cangkir-cangkir tak mau menggantung tenang di jari lentik Jinyoung dan teko juga terlalu berat kalau hanya dibawa dengan satu tangan sementara gadis tersebut malas kalau harus bolak-balik.
"Mommy, Daddy bawakan bala bantuan," ucap Jaebum muncul kembali di lorong, senyuman merekah lebar di wajahnya disambut ekspresi berkebalikan dari Jinyoung.
"Niel-ah, come here Buddy~" Jaebum memanggil lalu keluarlah sesosok kecil dari pintu ruang tengah sambil mendorong sebuah keranjang belanjaan mini membuat cemberut di wajah Jinyoung tergantikan cepat oleh sebuah senyuman.
"Kyeowo~" wanita itu tak mampu menahan rasa gemas melihat anaknya yang terkekeh.
"Niel is in duty. Jadi Niel akan membantu Mommy! Yeay!" Sorak Jaebum memperbaiki kacamata hitam yang ia pakaikan pada anaknya.
"Yeay!" Daniel ikut bersorak tanpa paham sepenuhnya pada kata-kata sang ayah.
"Kyeowo!" Dan Jinyoung sama sekali tak mampu menahan perasaannya.
"Nah, sekarang kita tata barang bawaan Mommy ke keranjang." Jaebum memasukkan satu per satu cangkir dengan hati-hati ke dalam keranjang dorong kecil dibantu sepasang tangan mungil Daniel.
"Hati-hati, Agen Daniel! Jangan sampai anda melakukan kesalahan!" Nada ucapan Jaebum tegas layaknya seorang komandan dan mendapat reaksi sebuah anggukan tegang dari Daniel.
"Ne. Ciyap," ujar balita itu membuat kedua orang tuanya langsung menggumam 'kyeooo~' bersamaan.
Begitu semua cangkir selesai masuk keranjang, Daniel mendorongnya.
"Hati-hati ada belokan, ada perempatan dan pertigaan. Kalau mau belok klakson dulu," pesan Jaebum.
"Niel mau beyok," ucap Daniel ketika akan masuk ruang tamu tempat Jinyoung hendak memajang cangkir dan teko. "Pim pim~" dia membunyikan klakson dengan mulutnya.
Dan Jinyoung tak bisa bosan menggumamkan 'kyeowo~' mengagumi kelucuan anaknya sendiri. Jaebum hanya terkekeh sembari mengambil teko dari tangan sang istri lalu membawanya menyusul Daniel yang sudah sampai di depan almari pajangan.
.
.Niel mau beyok, pim pim~
.
.
.
Couple Mino di Winner siapa?
KAMU SEDANG MEMBACA
Young Daddy #1
FanfictionBinHwan (Hanbin X Jinhwan) BNior (JB/Jaebum X Jinyoung) iKon GOT7 GS Kisah sederhana (yang berharap akan sedikit bermakna #eak) tentang Hanbin, remaja 20 tahun yang menginginkan kehidupan normal seperti anak muda seusianya, tapi keberadaan balita du...