"Awas awas awas awas. Minggir minggir. Minggir juseyo~ Junie-ya, minggir juseyo~" ujar Jinhwan pada anaknya yang sedang bermain mobil-mobilan di karpet ketika dia tengah memvakum lantai.
Sambil terkekeh Junhoe bangkit berdiri dan menjauh, apalagi ketika sang ibu dengan iseng malah mengejarnya dengan membawa gagang panjang vacuum.
"Vroom vroom vroom~ Mama akan menangkap Junie~ vroom vroom~" goda Jinhwan membuat buah hatinya tergelak dan berlari-lari keliling ruang tengah dengan senang.
"Mama! Mama! Mama!" Junhoe tertawa riang membuat ibunya ikut terkekeh.
"Hati-hati ya, jangan masuk dapur," pesan Jinhwan ketika melihat balita kecil itu berlari keluar ruang tengah entah pergi kemana.
"Ne!" jawaban lantang Junhoe terdengar.
Rriingg! Suara dering telpon membuat Jinhwan menolehkan kepala. Ia mematikan sejenak mesin vacuum-nya dan mencari ponsel yang diletakkan di meja sofa.
Panggilan dari penghuni lantai bawah, Jaebum.
"Halo?" sapa Jinhwan.
"Jinhwan-ah, kau sedang sibuk? Maaf, tapi bisakah kau membantuku sekarang?" suara Jaebum terdengar panik, di belakang pria itu mengalun keras tangisan seorang anak kecil. Siapa lagi kalau bukan Daniel.
"Wae? Daniel kenapa?" balas Jinhwan ikut-ikutan cemas.
"Daniel tidak apa-apa. Jinyoung baru saja terpeleset di kamar mandi dan dia pendarahan," jawab Jaebum diikuti 'cup cup cup~' sepertinya dia sedang menelpon sambil menggendong anaknya yang tak mau berhenti menangis.
"Pendarahan!?" mata Jinhwan melotot. "Junie-ya! Junie!" ia memanggil Junhoe sembari melepas celemek dari badan dan merapikan rambutnya.
"Eoh, aku mau membawanya ke rumah sakit. Aku takut dia kenapa-napa, tapi Daniel rewel sekali."
"Ne, aku akan segera turun. Tunggu sebentar." Jinhwan yang menemukan Junhoe sedang membuka lemari es di dapur langsung meraih bocah tersebut lalu menggendongnya ke kamar tanpa lupa menutup pintu kulkas lebih dulu.
"Oke, aku tunggu," ujar Jaebum dan sambungan telpon terputus.
"Mama wae?" tanya Junhoe heran melihat ibunya sangat terburu-buru.
"Kita ke tempat Daniel sekarang," jawab Jinhwan sembari memakaikan sweater ke badan anaknya dan mengambil sepatu dari dalam almari.
"Cuni bica! Cuni bica!" Junhoe merebut sepatu dari tangan sang ibu untuk dipakai sendiri. Jinhwan membiarkan balita itu sibuk dengan sepatunya sementara dia melapisi wajah dengan sedikit make up dan mencari mantel serta tas.
"Sini sini sini, Mama saja." Jinhwan berdecak tak sabar melihat Junhoe ternyata masih belum beres memakai sepatu. Begitu selesai, dia langsung menggandeng bocah tersebut menuju beranda rumah seraya mengetik pesan untuk dikirim pada Hanbin yang sedang kuliah.
Jinhwan: Aku pergi ke rumah sakit. Jinyoung terpeleset dan pendarahan. Tidak ada yang menjaga Daniel. Menyusullah kalau kau sudah selesai.
.
.
.
Kalau banyak yang penasaran lanjutannya Myka posting hari ini :3
KAMU SEDANG MEMBACA
Young Daddy #1
FanfictionBinHwan (Hanbin X Jinhwan) BNior (JB/Jaebum X Jinyoung) iKon GOT7 GS Kisah sederhana (yang berharap akan sedikit bermakna #eak) tentang Hanbin, remaja 20 tahun yang menginginkan kehidupan normal seperti anak muda seusianya, tapi keberadaan balita du...