👶New (First) Friend👶

3.4K 407 80
                                    

Junhoe membuka mata, menggeliatkan badan mungil di karpet ruang tamu, lalu menatap langit-langit dengan pandangan gamang masih mengumpulkan kesadaran. Dia menoleh ke samping, menemukan Jinhwan yang berbaring ikut tidur siang bersamanya. Balita itu berbalik tengkurap untuk bangkit duduk dan menggaruk belakang leher, lantas menguap lebar menuntaskan kantuk.

"Mama," Junhoe memanggil, mendekati Jinhwan dan menjatuhkan kepala di dada wanita tersebut.

"Mama~" ujarnya lagi seraya mengusel sang ibu yang hanya mengesah dan bergerak sedikit tanpa membuka mata. Menyadari Jinhwan tak mungkin bangun dengan mudah, Junhoe memutuskan berhenti mengusiknya. Balita itu bangkit berdiri, dengan langkah-langkah kecil mulai mencari mainan yang sudah dirapikan ke dalam kotak.

"Tayo, Tayo~" gumam Junhoe seraya mengaduk-aduk isi kotak mainan. Tak sengaja kepala berambut hitam lebat tersebut menoleh ke arah pintu ruang duduk dan sebuah keinginan tercetus nakal di pikirannya.

Junhoe memandang Jinhwan yang masih tidur. Sepuluh jari gemuk bocah tersebut saling terjalin, meremas satu sama lain seiring ia kembali mengalihkan tatapan pada pintu masuk ruang tengah seolah balita dua tahun itu sedang menghadapi pilihan berat antara tetap tinggal dan bermain sendiri, atau mencoba keluar mencari hal menarik.

Dan Junhoe memilih opsi kedua.

Jarang-jarang ia mendapat kesempatan emas seperti ini. Di saat Jinhwan tidur dan Hanbin tidak sedang di rumah. Tak ada yang mengawasinya. Tak ada yang melarangnya. Ia bebas melakukan apapun. Maka dengan segenap keberanian, Junhoe berjalan keluar ruang tengah menuju beranda. Sepasang kaki pendek yang punya lipatan lemak di bagian lutut mencoba berjinjit untuk menggapai kenop pintu.

"Uuughh..." Junhoe menjulurkan tangannya setinggi mungkin dan saat ujung jari berhasil menyentuh besi pegangan pintu, dia langsung menggenggam lalu menariknya ke bawah.

Daun pintu terbuka tanpa suara, khas rumah-rumah orang kaya. Junhoe mengintip keluar melalui celah pintu dan senyuman lebarnya merekah. Balita tersebut langsung menyelinapkan badan mungil, menjejakkan kaki telanjang untuk pertama kali di lorong apartemen tanpa ditemani Papa ataupun Mamanya. Junhoe mengedarkan pandangan, merasa bangga akan dirinya sendiri karena sudah berhasil keluar rumah tanpa bantuan orang tua layaknya anak gede.

"Yeay~" bocah itu melompat-lompat senang dan tanpa mengulur waktu dia mulai berlarian di koridor panjang untuk melihat-lihat.
.
.
Sejujurnya, tak ada yang menarik dari sebuah apartemen luas dan sepi penghuni. Namun hal itu tak menyurutkan semangat seorang balita dua tahun yang dipenuhi oleh rasa ingin tahu.

Sendirian, Junhoe berjalan menyusuri koridor panjang dan sunyi. Mencoba mengetuk pintu demi pintu yang sama sekali tidak memberikan jawaban.

"Anong aceyo~" sapa Junhoe seraya kembali mengetuk salah satu pintu kamar yang masih kosong dan belum ada penyewa.

"Nuna epo~ Cuni imida~ anong aceyo~" Junhoe memperkenalkan dirinya namun masih belum ada yang membukakan pintu, membuatnya berbalik lalu berjalan pergi.

"Nuna epo cedan peki. Cekoyah cama Papa (Noona yeppeo sedang pergi. Sekolah sama Papa)." Balita itu bicara pada dirinya sendiri dan melanjutkan petualangan ke pintu sebelahnya untuk melakukan hal yang sama; mengetuk dan memperkenalkan diri.

Junhoe tiba di pintu lift. Dia ingat pernah melihat benda itu ketika keluar rumah dengan Hanbin maupun Jinhwan. Dan ia selalu melihat kedua orang tuanya akan menekan dinding membuat pintu besi terbelah jadi dua lalu mereka masuk ke dalam kamar sempit. Saat keluar, Junhoe sudah tidak bisa mengenali keadaan sekitar sebab sangat berbeda dari sebelum ia masuk ke dalam lift.

Sepasang mata sipit Junhoe mencari-cari dinding yang biasa ditekan orang tuanya untuk membuka pintu besi dan dia menemukan sepasang tombol merah dengan anak panah ke atas dan ke bawah. Junhoe berjinjit mencoba meraihnya, namun sayang tombol itu letaknya lebih tinggi dari kenop pintu dan ia tak berhasil kali ini.

Young Daddy #1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang