"Jaebum-ah~" panggil Jinyoung dari arah dapur.
"Yo~" jawab Jaebum yang sedang menemani Daniel bermain sambil membaca buku.
"Kau sibuk?" Suara Jinyoung masih terdengar namun sosoknya bergeming di dapur. "Ke minimarket dong, belikan garam."
Jaebum mengangkat wajah dari halaman bukunya. "Dia niat bertanya tidak sih? Belum juga dijawab sudah langsung menyuruh," desis pemuda itu.
"Bum-ah!" Seru Jinyoung ketika tidak menerima konfirmasi.
"Iya, Sayang~" balas Jaebum.
"Niel-ah, ayo ikut Daddy. Ujujuju~" pemuda tinggi langsung mengangkat anaknya yang masih asyik bermain robot di lantai begitu saja.
.
.
Tiba di teras minimarket, perlahan langkah kaki Jaebum memelan hingga akhirnya berhenti saat melihat Hanbin tengah duduk jongkok memperhatikan Junhoe yang berdiri menempel pada dinding kaca toko. Jaebum menurunkan Daniel dari gendongan."Apa yang kalian lakukan?" Tegur pria bermata sipit membuat lelaki yang lebih muda menoleh.
"Hyung? Mau beli sesuatu?" Tanya Hanbin tak terlalu mendengar kalimat Jaebum barusan.
"Eoh, garam. Kau sedang apa di sini?" Jaebum mengulangi pertanyaannya.
"Biasa. Menghabiskan waktu. Aku tidak ada kesibukan, hehe." Hanbin terkekeh.
"Dia kenapa?" Jaebum mengarahkan dagu pada Junhoe yang menempel di kaca melihat ke dalam toko.
"Dia minta dibelikan es krim tapi aku sedang tidak bawa uang," jawab Hanbin. "Dia tidak mau pulang jadi aku biarkan saja begitu."
Jaebum terkekeh. Selalu merasa lucu dengan cara unik Hanbin menghadapi anaknya. Pasangan anak dan ayah muda itu sendiri sudah cukup unik, ditambah interaksi mereka yang tak biasa. Makin klop.
"Papaaaa~" Junhoe merengek.
"Hm?" Balas Hanbin masih jongkok memperhatikan punggung anaknya sembari cengar-cengir.
"Eciiim (es kriiim)~" Junhoe menempelkan wajah ke dinding kaca.
"Ecim cuceyo~"
Hanbin terkekeh. "Sudah Papa bilang Papa tidak bawa uang. Kau begitu terus saja sampai Noona kasirnya kasihan dan memberimu es krim gratis."
Jaebum tertawa mendengar perkataan Hanbin.
"Uuu~ eciiim~ Papa, eciiim~" Junhoe masih menempelkan muka di dinding kaca.
Sementara itu, Daniel yang ikut memperhatikan bagian dalam toko perlahan memasukkan jarinya ke mulut. Jaebum menyadari hal tersebut.
"Niel-ah, kau mau juga? Es krim?" Tanya sang ayah.
Daniel mengangguk.
"Mianhe, tapi Daddy tidak bawa dompet dan uangnya hanya cukup untuk membeli garam," ujar Jaebum.
Daniel nampak kecewa, namun dia diam saja. Cuma mengemuti jarinya sekedar mengobati rasa pengen.
"Papaaaa~ eciiim~" berbeda dengan Junhoe yang terus-menerus merengek tanpa henti membuat Hanbin maupun Jaebum tergelak akan tingkah kedua balita tersebut.
"Kyeowo~" ucap mereka bersamaan.
.
.
.
Maaf ya Dek, bapaknya masih missqueen😌
.
."Niel-ah, masih lama gak? Garamnya ditunggu Mommy nih."
"Junie-ya, kalau kau sudah bosan bilang Papa ya. Papa mau push rank dulu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Young Daddy #1
FanfictionBinHwan (Hanbin X Jinhwan) BNior (JB/Jaebum X Jinyoung) iKon GOT7 GS Kisah sederhana (yang berharap akan sedikit bermakna #eak) tentang Hanbin, remaja 20 tahun yang menginginkan kehidupan normal seperti anak muda seusianya, tapi keberadaan balita du...