Hanbin masuk ke kamar bermaksud untuk mengumpulkan baju kotor namun malah menemukan tirai jendelanya bergerak-gerak sendiri. Dia mengerutkan kening, menyadari tirai tersebut tak mungkin bisa bergerak sebab jendelanya tak pernah ia buka dan ... tunggu, ada sesuatu menyembul di bagian bawah tirai. Hanbin mendekati jendela dengan penasaran, dibukanya sedikit tirai dan ia tersenyum.
"Junie-ya, apa yang kau lakukan di situ?" Tegur Hanbin membuat makhluk mungil yang sedang asyik melakukan entah apa langsung menoleh.
"Papa?" Junhoe menatap ayahnya."Kau sedang apa?" Tanya Hanbin lagi.
"Ini. Uuu." Junhoe menunjuk, tapi kemudian dia menggelengkan kepala dan berjalan keluar tirai.
"Ani ani ani!" Oceh bocah tersebut seraya melompat-lompat kecil.
Hanbin memeriksa di balik tirai, cuma menemukan pemandangan jalan raya dan kembali senyumannya tersungging.
"Ayo bantu Papa mengambil baju kotor," ajak Hanbin menyusul Junhoe lantas menepuk pantat mungilnya beberapa kali.
"Pacu oton?" Junhoe menoleh. "Pacu oton apa? Apa pacu oton?"
"Baju yang kemarin habis kau pakai," jawab Hanbin, dia mengambil kemeja, jaket, syal, dan beberapa sweater yang ia pakai maupun digunakan Jinhwan waktu keluar rumah.
Junhoe mengamati pekerjaan ayahnya, kurang lebih paham yang dimaksud pria itu lalu berlari ke dekat lemari pakaiannya.
"Bukan baju yang bersih lho, ya. Baju yang kemarin kau pakai." Hanbin mengingatkan.
"Ne," jawab Junhoe entah mengerti atau tidak. Bocah tersebut mendadak masuk ke selipan sempit antara almari pakaian dan rak popok.
"Yah, kau ngapain lagi?" Tanya Hanbin heran. Ada-ada saja tingkah anaknya itu.
"Pacu oton," jawab Junhoe. "Uugh~" ia mengulurkan tangan berusaha menggapai ke depan namun karena sela rak dan almari lumayan sempit serta faktor tangannya yang pendek, balita tersebut kesulitan bergerak.
"Papa...!" Junhoe minta bantuan. Bermaksud untuk mundur keluar tapi malah badannya terjepit dan semakin susah bergerak.
"Papaaa!" Junhoe panik.
Hanbin tergelak, menarik sedikit rak untuk memberi tambahan jeda pada anaknya. Akhirnya bocah kecil itu bisa menyelipkan diri keluar.
"Ada apa di sana?" Tanya Hanbin, dengan penasaran mengintip ke sela rak dan almari.
"Itu," tunjuk Junhoe sambil menatap ayahnya.
Hanbin memicingkan mata, melihat memang ada sesuatu di sana. Pemuda tersebut menggeser rak popok menjauh, memasukkan tangan ke sela almari dan mengambil apapun yang tergeletak di sana.
"Oh, kaos kaki?" Ujar Hanbin waktu mengamati benda di tangannya yang sudah menghitam akibat debu.
"Eum," angguk Junhoe.
"Ini pasti jatuh waktu baju di sebelahnya diambil," desis Hanbin. "Terima kasih, Junie-ya~ kau sangat membantu Papa," ucap pemuda itu memberi sebuah kecupan di pipi chubby Junhoe.
Mendapat pujian, Junhoe langsung tersenyum lebar. "Ne!" Ujarnya senang lalu melompat-lompat lincah menuai tawa sang ayah.
.
.
.
Happy weekend♡
KAMU SEDANG MEMBACA
Young Daddy #1
FanfictionBinHwan (Hanbin X Jinhwan) BNior (JB/Jaebum X Jinyoung) iKon GOT7 GS Kisah sederhana (yang berharap akan sedikit bermakna #eak) tentang Hanbin, remaja 20 tahun yang menginginkan kehidupan normal seperti anak muda seusianya, tapi keberadaan balita du...