Get Well Soon 3♡

2.6K 325 74
                                    

Pake tanda hati karena ini spesial😂

[Time skip]

Kling~

Ponsel Junhoe dan Daniel berbunyi berbarengan namun hanya Daniel yang merogoh saku blazernya. Tanpa menghentikan ayunan kaki di lorong sekolah dia menyalakan layar ponsel.

"Grup?" Tebak Junhoe diiyakan oleh sahabatnya.

"Apa?" Pemuda berambut hitam menempelkan diri pada Daniel, merangkulkan lengan di pundak lebarnya ikut melihat layar ponsel yang dia pegang.

"Junhong share soal penelitian Biologi," jawab Daniel mengetikkan kata 'Thanks' lantas kembali menyimpan ponsel ke saku blazer.

"Junhong itu..." Kalimat Junhoe menggantung. Daniel menoleh menunggu kelanjutan ucapan sahabatnya.

"Seandainya dia tidak punya pacar..."

"Kau mau apa kalau Junhong tidak punya pacar?" Daniel bertanya seperti menuduh menuai cengiran lebar Junhoe.

"Tidakkah kau pikir aku cocok dengan Junhong? Yah, nama kami sudah mirip. Junhoe - Junhong. Tinggi kami juga sepadan. Aku kalem, dia cool. Kurang apalagi!"

"Yang bagian Junhong cool itu benar. Tapi kau...dilihat dari sebelah mana bisa bilang dirimu itu kalem?" Cibir Daniel. "Kaleman juga aku." Dia menyambung sambil mengibaskan poni rambut membuat Junhoe ganti memonyongkan bibir.

"Kau beli roti ke kantin ya, biar aku yang beli minum," ujar Junhoe ketika langkah kakinya serta Daniel tiba di persimpangan lorong.

"Jangan minuman dingin. Daddy melarangku minum es seminggu," pesan Daniel.

Junhoe berdecak. "Kau itu kenapa penurut sekali sih pada orang tua?"

"Daddy dokter, kalau aku tidak menuruti kata-kata dokter nanti tidak cepat sembuh."

"Logikamu seperti anak kecil," desis Junhoe.

"Kau sendiri juga masih mengucapkan 'juseyo~' setiap kali minta sesuatu dan selalu mencuci tangan sebelum sama sesudah makan. Kau tidak berhak menyebutku anak kecil," serang Daniel.

"Kalau tidak bilang 'juseyo' dan cuci tangan nanti dimarahi Mama." Junhoe merengut.

"Ya sudah 'kan. Kita sama," dengus Daniel. "Jangan beli minuman dingin." Dia berpesan sebelum pergi.

"Nee~" jawab Junhoe seraya berbelok ke arah kiri dan Daniel beranjak ke kanan pergi ke kantin.

Langkah kaki Junhoe berhenti saat sepasang mata tajamnya melihat mesin penjual minuman otomatis sedang digunakan seseorang. Seorang murid nampak tengah duduk jongkok sambil mengintip ke dalam kaca tempat biasanya minuman jatuh.

"Permisi," sapa Junhoe membuat murid di depan mesin minuman terlonjak kaget. Dia segera menoleh dan ketika tatap mata bulatnya berbenturan dengan milik Junhoe, bersamaan mereka saling tunjuk.

"Kim Junhoe?"

"Sewoon?" Junhoe teringat. "Kau sedang apa?" Dia bertanya pada gadis yang menjawab dengan cengiran.

"Minumanku tersangkut," ujar Sewoon. "Uang kembaliannya sudah keluar tapi minumannya belum," dia mengeluh.

"Mesin ini memang selalu begitu," kata Junhoe. "Minggir."

Sewoon segera bangkit berdiri dan menepuk kedua lutut serta rok yang terkena debu. Gadis berambut hitam menggeser badan untuk memberi jalan pada Junhoe yang mendekati mesin.

BRAK! Sewoon melompat di tempatnya berdiri saat tiba-tiba Junhoe menendang mesin minuman.

"A-anu..." Gadis berambut panjang panik.

Young Daddy #1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang