[Time skip]
"SEBUTKAN!" suara Mingyu tiba-tiba menggelegar membuat seisi kantin sontak terlonjak dan menolehkan kepala ke sumber suara meski tak begitu dengan Junhoe, Daniel, Junhong, serta Rose yang masih tenang melakukan kegiatan masing-masing meski posisi merekalah yang paling dekat dengan Mingyu.
"Perubahan paling besar yang terjadi pada diri kalian semenjak kecil hingga saat ini," lanjut Mingyu.
"What?" Rose menanggapi setelah menelan minuman dari botol warna pink miliknya.
"Ini." Mingyu menunjukkan layar ponsel yang tengah memperlihatkan satu postingan di laman explorer instagram.
"What's the biggest difference you have then 'till now on?" baca Rose. "Apa ya..." dia menggumam.
"Tidak ada perubahan besar padaku sih. Dari kecil sampai sekarang aku tetap cantik." Gadis mungil itu mengibaskan rambut panjang membuat para manusia di sampingnya--terutama Junhoe, Daniel, dan Mingyu--langsung memasang muka keki.
"You?" Mingyu mengarahkan dagu pada Junhoe. "You? You?" dia melanjutkan menunjuk Daniel dan Junhong.
"Waktu kecil aku selalu dikira anak perempuan," jawab Junhong.
"Memang sekarang tidak?" sahut Junhoe.
Gadis tinggi berkulit pucat menggelengkan kepala. "Mereka pasti salah mengenaliku sebagai anak laki-laki lebih dulu."
"Itu karena kau sangat tinggi," desis Daniel.
"Aku sering bermimpi buruk, Junhongie bakal tumbuh lebih tinggi daripada aku. Itu benar-benar mimpi yang sangat buruk!" ujar Mingyu.
"Yah, tinggi anak perempuan itu menipu." Junhoe menyahut. "Meski mereka kelihatan tinggi, aslinya tidak setinggi itu. Kalau dibandingkan dengan anak laki-laki tetap akan ada selisih kecil."
"Tinggimu berapa, Junhongie?" tanya Mingyu.
"Terakhir mengukur 188."
"Tinggiku 187. Ayo bandingkan." Mingyu beranjak dari kursinya diikuti Junhong. Mereka sama-sama melepas sepatu dan berdiri saling membelakangi menempelkan punggung.
"Wah!" Daniel terkejut. "Kelihatan lebih tinggi Mingyu!" ucapnya membuat pemuda bergigi gingsul menyunggingkan senyum cerah.
"Apa karena faktor rambut?" celetuk Rose yang sejak tadi dikacangin. Kalau sedang membahas tinggi badan dia memang lebih memilih diam.
"Rambut Kiming pendek dan mengembang membuatnya terlihat lebih tinggi dari Junhongie." Gadis berbadan mungil menjelaskan.
"Maybe," Mingyu mengedikkan bahu. "Junhoe-ya, kau coba. Berapa tinggimu?"
"183." Junhoe bangkit dari kursinya dan berdiri berhadapan dengan Junhong yang memberi tatapan heran.
"Bukankah harusnya kau berdiri di belakang?" tanya gadis itu.
"Aku lebih suka begini," Junhoe menjawab dengan mata lurus menatap pupil Junhong sembari bibirnya membentuk senyum simpatik.
"Haalaahh! Modusmu alus, Bro!" Mingyu meraih dasi Junhoe lalu menariknya supaya berpindah ke belakang Junhong.
Junhoe berdecak walau tetap menempelkan punggung ke badan Junhong, membiarkan tinggi badannya diukur oleh teman-temannya.
"Oh, kalian terlihat sama," tunjuk Rose.
"Tentu saja~" Junhoe menyibakkan poni dengan tangan. "Jodoh itu memang banyak kesamaan. Iya 'kan, Junhongie?" dia memandang gadis yang sedang memakai sepatu.
"Hm," Junhong hanya menanggapi singkat dengan ekspresi wajah kalem tak banyak perubahan.
"Niel-ah, ke sini," pinta Mingyu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Young Daddy #1
FanfictionBinHwan (Hanbin X Jinhwan) BNior (JB/Jaebum X Jinyoung) iKon GOT7 GS Kisah sederhana (yang berharap akan sedikit bermakna #eak) tentang Hanbin, remaja 20 tahun yang menginginkan kehidupan normal seperti anak muda seusianya, tapi keberadaan balita du...