2. Zayn Revaro

70.3K 2.8K 96
                                    

Salah satu figur yang terpajang di dinding kamarnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Salah satu figur yang terpajang di dinding kamarnya.

Kring... kring..

06:00am

Suara alarm dari jam beker milik Zayn berbunyi dan mengganggu tidurnya. Cowok itu meraba meja nakas untuk mematikan alarmnya. Kemudian ia menarik selimutnya hingga menutupi seluruh tubuhnya. Ia memilih melanjutkan tidurnya dan enggan meninggalkan kasurnya.

Biasanya ia malah bangun jam 5 pagi tapi untuk hari ini Zayn merasa sangat lelah, karena semalam dia baru sampai di rumahnya.

Ceklek.Seseorang membuka pintu kamar milik Zayn dan menampakan wanita paruh baya cantik.

"Zayn, oh my God.. come on nak ini udah pagi kamu harus sekolah" ucap wanita paruh baya itu menarik selimut yang menutupi wajah tampannya.

"Ngantuk" jawab Zayn purau

"Siapa suruh pulang kemarin, mama kan udah bilang pulang jauh jauh hari, biar kamu bisa istirahat" ucap Sisca, mama Zayn.

"Izin"

Sisca membelakan matanya. "Nggak, kamu tau kan papa kamu nggak suka kamu izin di hari sekolah"

"Sehari"

Sisca berdecak dan menghela nafasnya melihat anaknya enggan membuka matanya dan atas jawaban jawaban singkat yang membuatnya bingung. Sebenarnya Sisca merasa iba melihat anaknya yang benar benar terlihat kelelahan.

Bisa saja Sisca mengizinkan putranya itu untuk tidak sekolah, tapi Roby, suaminya bisa marah jika membiarkan anaknya tidak sekolah. Roby tidak ingin anaknya menjadi pemalas, Roby hanya mengizinkan Zayn tidak sekolah jika ia sakit. Dan kalo kata Roby, capek bukan lah alasan tepat untuk tidak masuk sekolah. Karena di mana mana, anak anak akan lebih semangat ketika sudah bertemu dengan sahabat sahabatnya.

Sisca beranjak dari tepi kasur dan memilih mematikan AC kamar Zayn, karena ia tau anaknya tidak suka jika kamarnya tidak dingin.

"Bangun atau mama kasitau papa" setelah itu Sisca menghilang menuju dapur menyiapkan sarapan.

***

"Duh semoga Tasya sekelas sama Fara sama Della, Aamiin ya Allah" Tasya mengusapkan kedua telapak tangannya ke wajahnya.

Kini Tasya naik ke kelas XII, dimana akan ada masa masa menyeramkan yaitu banyak ujian. Dan aturan sekolahnya adalah kelasnya akan di pisah. Dimana Tasya harus berpisah dengan teman teman kelas XI nya. Tapi ia berharap bisa sekelas lagi dengan kedua sahabat SMP nya itu.

Gadis dengan pakaian pas di tubuhnya itu sudah siap di meja makan untuk sarapan sebelum berangkat sekolah.

"Kamu beneran mau sekolah?, nggak cape, Sya?" Tanya John-ayah Tasya

Gadis itu menggeleng. "Ngga yah, Tasya mau sekolah biar tau temen sekelas Tasya yang baru" 

John manggut manggut kagum atas jawaban semangat dari putrinya ini. "Yaudah, habiskan makannya, Ayah yang antar"

ZAYNTASYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang