Gak kerasa udah part 28:)Happy Reading
***
Mungkin kopi yang Tasya minum tadi sore membuatnya tidak bisa tidur saat ini padahal jam sudah menunjukan pukul setengah dua belas malam. Semua tugas sekolahnya sudah ia selesaikan. Tidak lucu juga ia bermain musik tengah malam seperti ini.
Tasya menghempaskan selimut yang menutupi tubuhnya lalu beranjak menuju dapur, mungkin segelas susu akan membantunya tertidur.
Langkahnya terhenti saat melihat pintu kamar kedua orang tuanya tidak tertutup rapat, terdengar juga suara seseorang sedang berbincang.
"Aku ingin melupakan semua itu John, tolong jangan bahas lagi."
"Tapi sampai kapan kita akan sembunyikan ini, Gea?"
"Udah lah, masih untung aku bisa menerima dia. Aku ngantuk,"
Yang ada di fikiran Tasya saat ini hanyalah apa yang sedang di bahas oleh kedua orang tuanya itu. Melupakan apa? Sembunyikan apa? Menerima siapa? Itu semua menjadi pertanyaan di otak Tasya.
Apa kedua orang tuanya memiliki rahasia yang ia tidak ketahui karena di sembunyikan darinya? Entahlah, Tasya terlalu malas untuk mencampuri urusan kedua orang tuanya. Tasya hanya ber-positive thinking kalau yang di bicarakan kedua orang tuanya itu hanya sebatas pekerjaan.
Ia kembali fokus pada tujuannya, membuat susu.
Tapi, di sela ia membuat susu tiba-tiba saja ia dapat merasakan bulu kuduknya berdiri ketika ia merasakan ada sesuatu yang menyentuh pundaknya. Tasya melebarkan matanya dan enggan menoleh karena ia takut. Setan gak ada, setan gak ada!
Baiklah, saat ini jantung Tasya berdetak tidak karuan. Tangannya yang memegang gelas pun gemetar hebat.
"Tasya?"
Byur
Dengan refleks susu yang Tasya terlonjak sehingga mengenai wajah seseorang yang membuatnya keringat dingin itu.
"Bunda!"
Gea mengerjapkan matanya yang basah terkena susu, dan mengusap wajahnya dengan tissue. "Ya ampun sayang..,"
"Maafin Tasya," Ucapnya dengan mata berkaca-kaca sambil membersihkan wajah Gea dengan tissue.
"Kamu ngapain malam-malam di dapur?" Cairan bening mengalir begitu saja dari mata Tasya ketika mendengar suara lembut Gea.
Tasya fikir Gea akan marah karena ulahnya barusan, tapi ia salah. Gea justru tersenyum dan menuntun Tasya duduk di kursi makan.
"Kok gak di jawab, hm?"
Tasya memeluk erat bundanya dari samping dan mulai terisak, "Ma..maafin Tasya, Tasya gak sengaja, Tasya kira bunda hantu."
Gea terkekeh pelan, "Emang ada ya hantu punya anak secantik kamu?" Gea melepaskan pelukan Tasya dan menarik dagu putrinya agar menatapnya. "Kok belum tidur?"
Tasya menceritakan pada Gea kenapa ia bisa ada di dapur malam malam.
"Yaudah, sekarang tidur ya. Bunda mau cuci muka dulu, lengket nih," Gea bangkit dari duduknya menuju kamar mandi di susul Tasya yang menuju kamarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZAYNTASYA
Teen Fiction(COMPLETED) Zayn Revaro, di akui sebagai primadona sekolah SMA Pelita Bintang karena wajahnya yang tak karuan tampan. Terbiasa mendapati orang lain dekat dengannya hanya karena harta, membuat seorang yang di juluki 'Most Wanted Boy' itu tumbuh menj...