Happy Reading 🌵. Jangan lupa tinggalkan jejak vote dan komen di akhir! #zaynrevaro
Nggak kerasa udah part 70 guys :(
****
Tasya masih menenggelamkan kepalanya di atas meja kafe dengan kedua tangan—sejak turun tadi. Entah kenapa kepalanya tiba-tiba terasa pusing. Sedangkan jam sudah menunjukan pukul 12 siang dan toko belum siap untuk buka.
Sampai tidak lama kemudian, ia mendengar suara langkah kaki yang menuruni tangga lalu menarik kursi di hadapannya. Tasya mengangkat kepala menyadarinya. Dan itu Grace.
"Zayn udah baik-baik aja. Sekarang lagi tidur. Makasih, ya?" belum sempat Tasya bertanya duluan, Grace sudah memberitahunya.
Tasya mengehela napas pelan, menunjukan rasa lega dan syukur secara tidak langsung. Kemudian mengangguk seraya tersenyum. "Sama-sama."
"Aku boleh tanya nggak?" tanya Grace.
"Kamu kenal sama Zayn?"
Raut wajah Tasya berubah. Ada rasa sesak di dadanya. Ia menahan mati-matin agar air matanya tidak turun. Namun detik selanjutnya gadis itu menggeleng. "Maaf. Gue— aku tadi nggak sengaja—"
"Lupain aja. Buka toko, yuk? Udah siang."
Tasya tersenyum sendu melihat Grace. Mungkin perempuan yang berada di hadapannya ini adalah milik Zayn seutuhnya. Tasya yakin itu.
Sepertinya ia sudah tergantikan sekarang.
****
Tasya berjalan keluar melewati keluarganya yang sedang makan malam bersama di meja makan. Membuat semuanya kebingungan dengan sikap gadis itu. Lantas, Briant memberhentikan aksi makannya dan menyusul Tasya.
Gadis itu ternyata duduk di bangku taman di sekitar kompleknya, tepat di bawah pohon yang memiliki bunga indah. Sedang melamun. Dan Briant tau, ada yang sedang tidak baik-baik saja dengan adiknya.
Tasya menoleh, menemukan sang kakak sedang berdiri tak jauh darinya. Di tempatnya, Briant mengangguk. Saat itu juga Tasya meneteskan air matanya.
****
Open
Tasya terkejut ketika melihat tulisan di pintu kafe. Dengan buru-buru ia masuk ke dalam. Bagaimana bisa ia terlambat? Tamat sudah riwayat Tasya bekerja kalau begini.
Baru saja Tasya masuk ke dalam kafe, ia langsung di sambut pemandangan indah. Terlihat Zayn yang sedang memasak— membelakanginya. Dan itu membuat bibir Tasya mengembang. Gadis itu menghampirinya.
"Maaf, ya, telat." ucap Tasya.
Lantas Zayn menoleh ketika menemukan Tasya sudah berdiri di sebelahnya. "Nggak telat. Gue aja yang bukanya kepagian."
"Oh. Syukur deh kalo gitu."
"Siapa nama lo?" tanya Zayn tiba-tiba. Tasya sempat bingung menjawabnya. Padahal hal sepele.
"Kirana."
"Oke."
"Iya."
KAMU SEDANG MEMBACA
ZAYNTASYA
Teen Fiction(COMPLETED) Zayn Revaro, di akui sebagai primadona sekolah SMA Pelita Bintang karena wajahnya yang tak karuan tampan. Terbiasa mendapati orang lain dekat dengannya hanya karena harta, membuat seorang yang di juluki 'Most Wanted Boy' itu tumbuh menj...