Happy Reading, Readers..***
Taman indah jarang penghuni kini Zayn membawa Tasya. Hanya berdua, karena tidak banyak yang tau keberadaan taman ini.
Zayn suka kemari untuk tidur di bawah pohon yang rindang, dan sekarang Zayn datang tidak sendiri dan bukan untuk tidur. Tasya merasakan panas di kedua pipi nya, kini pipi nya memerah karena malu sejak tadi Zayn menatap nya lekat.
"Gue suka sama lo." To the poit Zayn membuka suara pertama.
"Gue juga," sahut Tasya cepat dan tersenyum manis.
Jangan di tanya gimana perasaan Tasya dan jantungnya saat ini.
"Jadi udah resmi nih?" Kepolosan Tasya membuat Zayn terkekeh dan mengacak lembut ujung kepala cewek itu. "Belum,"
Tasya mengerutkan alisnya "Lho? tapi tadi di kantin lo bila--" Zayn menaruh telunjuknya di bibir Tasya.
"Anggap aja begitu."
"Kenapa?"
"Karena gue masih suka, belum cinta" jawabnya Zayn dingin.
"Dan gue akan mencintai lo nanti, Sya" sambungnya pelan.
Tasya tertawa pelan dan membuang muka karena malu.
"Tapi tadi kenapa ya, kok Ranggi kayak gitu?" Heran Tasya.
"Mungkin dia cemburu,"
"Yuk, gue anter ke kelas." lanjut Zayn dan di angguki Tasya.
Akibat kejadian tadi di kantin, dimana salah satu most wanted sekolah SMA Pelita Bintang kini mengaku memilki pacar, membuat banyak pasang mata yang menatap mereka sepanjang perjalanan.
Ada yang menatapnya iri tapi ada juga yang menatapnya seakan-akan tidak sudi. Zayn mengantar Tasya sampai ke kelasnya yang berada di lantai atas.
Mereka sampai di depan kelas Tasya dan ada Della di ambang pintu.
"Ekhm, iya iya yang udeh taken, jomblo bisa what?" Della memutar bola matanya.
"Sirik aja." Tasya mencubit pinggang Della dan membuatnya meringis.
"Masuk, pulang sekolah gue tunggu di parkiran."
"Siap bos," ucap Tasya lalu masuk ke dalam kelasnya bersama Della.
Zayn melangkah pergi setelah melihat Tasya duduk di bangku nya. Tapi saat Zayn berbalik badan hendak melangkah seseorang menubruk bahu nya pelan.
Bruk
Mata mereka bertemu beberapa detik, tak lama cewek itu pergi dari hadapan Zayn.
Dia nangis?
♡♡♡
Sepertinya mulai hari ini Zayn akan menunggu Tasya di parkiran sekolah dan mengantarnya pulang. Tak lama orang yang ia tunggu datang.
"Hai," sapa Tasya.
"Hai," balas Zayn, "yuk,"
Tasya hendak masuk ke dalam mobil Zayn, tapi ponsel nya berbunyi tanda notifikasi masuk, Tasya membuka chat yang ternyata dari Bunda nya yang bilang akan menjemputnya, Tasya menari kan jari nya di atas benda pipih milik nya untuk membalas pesan Bunda nya.
"Siapa?"
"Bunda, katanya mau jemput." Jawab Tasya membuat wajah Zayn kembali datar.
"Jangan cemberut gitu, gue udah bilang gak usah jemput."
KAMU SEDANG MEMBACA
ZAYNTASYA
Teen Fiction(COMPLETED) Zayn Revaro, di akui sebagai primadona sekolah SMA Pelita Bintang karena wajahnya yang tak karuan tampan. Terbiasa mendapati orang lain dekat dengannya hanya karena harta, membuat seorang yang di juluki 'Most Wanted Boy' itu tumbuh menj...