Hiii! Happy Reading.****
Ting!
Mereka tertawa sembari mengangkat gelas mereka dan di satukan satu sama lain di atas. Suasana di malam hari yang gembira menyelimuti 6 orang yang tengah duduk bersama di salah satu cafe daerah Jakarta itu. Tasya, Briant, Fara, Alvin, Rafa dan Ranggi merayakan ulang tahun Tasya di sini.
Alunan musik bergema di ruangan itu membuat penghuninya semakin nyaman. Tidak ada yang spesial. Hanya kumpul bersama merayakan segalanya.
Namun mereka punya rencana. Yaitu membuat Tasya tidak boleh bersedih lagi mulai hari ini.
"Sering-sering ultah dah lo, Sya. Biar kita makan sama minum gratis mulu." Celetuk Rafa yang sedang asik dengan kue ulang tahun Tasya.
"Itu mau lo! Yang ada bangkrut dia," timpal Alvin sambil menoyor kepala sahabatnya itu.
"Ya abis kita udah lama nggak nongki kek gini semenjak—" Ranggi menyikut lengan Rafa karena hampir saja ia keceplosan.
Tasya mengerti. Namun ia tersenyum.
"Yaudah. Kalo lo pada mau nongki ntar gue yang ajak," seru Briant. Hanya dia yang paling dewasa di sini. Semuanya pun sudah mengenalnya.
"Asik bos baru nih!" Rafa menaik turunkan alisnya. Sedangkan Alvin hanya tersenyum.
Sampai detik ini, belum ada yang tahu tentang keberadaan Zayn. Dan hari ini tepat 6 bulan alias setengah tahun— Zayn meninggalkan mereka semua tanpa jejak.
"Sya, gue mau pesen kentang goreng boleh nggak?" tanya Ranggi.
"Ngado aja kagak minta nambah lo, Nggi." cibir Fara kepada Ranggi. Ranggi hanya memamerkan gigi rapih nan putihnya.
"Boleh lah," jawab Tasya.
"Oke, thanks mantan gebetan." Ranggi mengedipkan sebelah matanya kepada Tasya.
Semuanya memutar bola matanya malas mendengar Ranggi.
Ponsel Tasya berdering tanda panggilan masuk. Ia merogoh tas sling bagnya mengambil ponselnya itu yang ternyata panggilan video yang berasal dari Della.
"Siapa, Sya?" tanya Fara penasaran.
"Della VC, nih." Mendengar itu dari Tasya, Alvin lantas memberhentikan aksi minumnya dan menatap Tasya.
"Angkat GC." pinta Alvin semangat.
Tasya mengangguk dan menswipe tombol hijau dan muncul lah wajah Della di layar ponselnya. Ia mengarahkan ponselnya agar mereka semua dapat melihat Della di sana.
"Hi Guys! How are you all?" pekik Della dari seberang sana. Dan itu membuat semuanya tersenyum termasuk Briant karena sudah kenal.
"Baek, kok, Del kita-kita di marih. Cuma katanya Alvin rindu berat nih." seloroh Rafa melirik Alvin dengan penuh kemenangan. Alvin hanya menatap tajam Rafa.
"I'm fine, and you?" jawab Alvin yang tampak paling senang di banding yang lain.
Di sana Della tersenyum. "I miss you all, my bestfriend," jawab Della mewakilkan semuanya.
Entahlah mungkin Della sudah terbiasa dengan bahasa di sana.
"Sedih deh gue nggak di ajak," Della menampakan wajah pura-pura sedih.
"Yaela gimana mau ngajak sih, orang lo jauh banget, kadang eror nih otaknya." Cibir Fara ketus. Namun jauh di lubuk hatinya ia merindukan Della.
"Yaudah kesini sekarang, kita tungguin, kok, Dell." Kata Alvin.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZAYNTASYA
Teen Fiction(COMPLETED) Zayn Revaro, di akui sebagai primadona sekolah SMA Pelita Bintang karena wajahnya yang tak karuan tampan. Terbiasa mendapati orang lain dekat dengannya hanya karena harta, membuat seorang yang di juluki 'Most Wanted Boy' itu tumbuh menj...