Happy Reading 🍿 Jangan lupa tinggalkan jejak vote dan komen di akhir! #bingochallange
****
Tasya sampai di rumahnya tepat pada pukul 6 sore. Dan kedatangannya itu langsung di sambut oleh sang Bunda yang sejak tadi menunggunya di ruang tamu.
"Gimana, Sya? Lancar?" tanya Gea yang masih santai membaca majalah.
"Tasya belum punya pengalaman kerja, Bun." jawab Tasya dengan lesu dan cemberut.
Gea yang mengerti maksud Tasya pun langsung berdiri dan mengelus-elus pundak anaknya itu. "Yaudah, nggak apa-apa. Lagi pula kamu, kan, masih kuliah———"
"Tapi kayaknya abis ini Tasya akan punya pengalaman kerja." potong Tasya cepat. Yang sanggup membuat Gea terdiam heran.
"Maksud kamu?"
"Tasya di terima kerja." Tasya menyengir lebar di hadapan Gea.
"Yang bener kamu? Lagian juga Bunda percaya anak kayak kamu belum di terima kerja." ujar Gea, malah bercanda.
"Ish.., Bunda, mah."
Gea terkekeh. "Iya iya Bunda bercanda kali. Kalo gitu Bunda buatin makan malem dulu buat kamu. Sekarang kamu mandi, solat, terus baru makan. Oke?"
"SIAP! Kalo gitu Tasya ke atas dulu, ya, Bun."
"Iya——"
Cup!
"I love you." ujar Tasya setelah memberikan kecupan singkat di pipi kanan Gea. Lalu berlari menaiki tangga.
Gea tersenyum melihat kepergian Tasya. Anak itu tidak berubah sama sekali. Penyayang. Gea bangga memilikinya.
****
Mulai hari ini, Tasya akan memiliki rutinitas baru. Ya seperti yang kita ketahui gadis itu kini sudah punya tanggung jawab sebagai pegawai.
"Tasya berangkat dulu, Bun, Yah."
"Eh! Gue nggak di sebut?" sahut Briant, tidak terima.
"Oh iya ada orang. Nggak liat. Berangkat dulu, ya, Bang Briant yang katanya ganteng mirip Shawn.. the ship!" Tasya sengaja menekankan kata terakhirnya dan tertawa. Membuat kedua orangtuanya terkekeh atas tingkah kedua anak mereka yang sudah dewasa tapi masih seperti anak kecil.
"Kecil si mata lu. Segede gini nggak keliatan." desis Briant, menyindir. "Gue emang mirip Shawn Mendes kali. Lo tuh yang mirip domba."
"Bodoamat!"
"Assalamualaikum." ucap Tasya dari luar.
Semuanya kompak menjawab, "Waalaikumsalam."
****
Sesampainya di kafe tempat kerja, Tasya langsung menghampiri Sisca yang sedang rapih-rapih membuka toko.
"Pagi, Bu." Sapa Tasya kepada Sisca.
"Eh, pagi juga, Sya." jawab Sisca.
"Tasya bantu, ya, Bu." Tasya melepas tas selempangnya lalu membantu Sisca membereskan semua yang di butuhkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZAYNTASYA
Teen Fiction(COMPLETED) Zayn Revaro, di akui sebagai primadona sekolah SMA Pelita Bintang karena wajahnya yang tak karuan tampan. Terbiasa mendapati orang lain dekat dengannya hanya karena harta, membuat seorang yang di juluki 'Most Wanted Boy' itu tumbuh menj...