♡♡♡Tasya. Gadis itu mempercepat langkahnya dan menaiki tangga menuju kelasnya kala namanya di panggil oleh seseorang yang sangat ia kenal.
Ada yang aneh. Tasya seperti menghindar dari Zayn ketika cowok itu memanggilnya, Zayn dapat melihat jelas. Tapi ia sama sekali tidak tau apa yang membuat gadisnya seperti itu. Gadis. Yang pasti ia harus meminta alasan.
Zayn mengurungkan niatnya yang hendak mengejar Tasya karena ulangan fisika di jam pertamanya. Ia memang suka bolos pelajaran, tapi jika ulangan, Zayn tidak pernah absen sekali pun dan nilainya tidak pernah turun. Itu lah yang membuat cowok blasteran Brazil itu di gemari cewek-cewek di sekolahnya sekaligus menjadi most wanted.
Zayn menghela nafasnya lalu masuk ke kelasnya. Ia akan menemui Tasya nanti.
♡♡♡
Meskipun setiap hari bersikap aneh, Della tidak pernah melihat Tasya seperti ini. Gadis pemilik mata hazel itu menjadi pendiam pagi ini. Tasya sama sekali bersikap acuh tak acuh.
Della menepuk-nepuk pundak Tasya yang menelungkupkan kepalanya di meja berniat membangunkan, sebab ia tertidur sejak baru datang.
"Sya, bangun,"
Della menggaruk tengkuknya yang tak gatal kala cewek di sebelahnya tak kunjung membuka matanya, ia khawatir Tasya pingsan dalam diam.(lebay)
Karena selama hampir lima tahun berteman, Della tidak pernah melihat Tasya tertidur di kelas walau karena ia bergadang mengerjakan tugas sekalipun. Sama sekali. Bisa di simpulkan bahwa ini kali pertamanya Della melihat Tasya tidur di kelas, di tambah di saat jam pelajaran berlangsung, membuatnya heran sendiri.
***
Tasya membuka matanya perlahan, lalu mengerjapkannya beberapa kali, melihat sekelilingnya, sepi. Hanya ada dirinya di kelas saat ini.
"Sya, akhirnya lo wake up juga, baru aja pengen gue panggil Bu Sarah." ucap Della sambil maletakan sepiring siomay dan juga es teh manis.
"Ngapain?"
Della berdecak, "Lo tidur lama banget, udah kaya hibernasi, nih buktinya sampe istrirahat baru bangun."
"Oh,"
"Ha? Oh doang? Lo kenapa sih Sya, kok jadi dingin gini." Ungkap Della, heran.
"Ya, gue ngantuk makanya gue tidur."
"Bodo amat Sya, bodo amat", sedetik kemudian, Tasya menggidikan bahunya.
"Nih," Della menyodorkan piring berisi siomay kepada Tasya, "Eat, biar nggak lola,"
"Makasih Del, tapi gue nggak laper,"
Della sudah di titik sembilan puluh persen yakin bahwa ada yang aneh dengan temannya yang satu ini. Mulai dari tidur di kelas yang tidak pernah ia lakukan selama empat tahun ini, dan menolak makanan darinya adalah sebuah keajaiban bagi Della.
Tangan Della terulur menyentuh kening Tasya, "Lo sakit? Btw mata lo--"
"Ini gue kurang tidur, makanya gue tidur tadi." potong Tasya cepat. Padahal Della yakin bahwa mata Tasya seperti orang habis menangis yang di tambah kurang tidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZAYNTASYA
Teen Fiction(COMPLETED) Zayn Revaro, di akui sebagai primadona sekolah SMA Pelita Bintang karena wajahnya yang tak karuan tampan. Terbiasa mendapati orang lain dekat dengannya hanya karena harta, membuat seorang yang di juluki 'Most Wanted Boy' itu tumbuh menj...