41. Datang & Pergi

18.1K 773 28
                                    

Update tengah malem🌛

Happy Reading..

♡♡♡

Dahinya masih terlihat bergelombang karena panggilan misterius tadi. 20 kali lebih seseorang mengubunginya dengan nomer yang sama. Berniat menghargai usaha orang itu, Zayn mengangkat telfon ke 20 kali dari orang itu dengan malas. Setelah merasa mendengar suara yang tidak di kenal, Zayn memutuskan panggilannya begitu saja tanpa memberi kesempatan orang itu untuk bicara. 

Keadaan rumah Tasya ternyata masih sama. Di luar ekspetasi Zayn yang mengira bahwa penghuninya akan pulang. Rumah Tasya masih kosong dan tenang.

Zayn menghela napasnya dan melempar selembar kertas yang di balut amplop putih lewat sela-sela pagar yang memiliki celah--- ke sembarang arah.

Matanya menatap setiap inci rumah besar namun minimalis milik keluarga Tasya itu.

"Gue pergi dulu, Tasya." gumam Zayn dengan senyum kecut.

Perasaan itu datang lagi. Entah perasaan apa, Zayn sungguh merindukan Tasya. Entah setelah ini ia akan bertemu lagi dengan gadisnya atau tidak. Zayn tidak tahu.

"Sampe ketemu lagi, jangan lupa baca surat gue ya." seru Zayn, kecil dan sendu. Hatinya sungguh berat untuk melakukan ini semua.

Zayn memakai helm fullface yang selalu setia menutupi wajah tampannya ketika naik motor dan mulai menstater motornya berkendara keluar perkarangan rumah Tasya di bawah matahari yang sudah mulai tenggelam.

Harapannya cuma satu. Berharap ia kembali dengan keadaan masih sama. Yaitu Tasya dan dirinya yang saling mencintai. Semoga.

♡♡♡

"Siap Nyonya. Saya ke rumah sebentar lagi."

"..."

"Baik, Nya. Saya akan lakukan."

"..."

"Semua beres sama Bi Inah Nyonya."

Tut..tut..

Setelah Gea memutuskan panggilannya lebih dulu, Bi Inah segera bergegas menuju tempat di mana ia bekerja.

Bi Inah di minga datang ke rumah Gea untuk merapihkan rumah sebelum keluarganya sampai. Maka dari itu, Bi Inah segera menaiki angkutan umum untuk menuju ke sana seperti biasa.

Setelah menempuh jarak sekitar 2 kilo meter. Bi inah sampai di rumah Tasya. Bi Inah mulai membuka kunci gerbang dan masuk ke dalamnya. Langkahnya terhenti saat melihat sebuah amplop tergeletak di tanah tempat mobil John parkir. Bi Inah berjongkok mengambil amplop itu dan membolak balikanya berniat mencari tanda pengirim.

Namun, nampaknya pertanyaan Bi Inah tidak terjawab, karena tidak ada nama pengirim yang jelas tertera. Tapi, Bi Inah menemukan coretan tinta yaitu sebuah tanda tangan yang terletak di ujung kanan bawah amplop itu dengan inisial ZR di bawah tanda tangannya.

"Siapa itu Z-R?" Bi Inah bergumam pada dirinya sendiri dengan alis mengekerut.

"Ini buat siapa, ya? Kalo gitu tak simpen dulu sampai Nyonya datang." Kata Bi Inah kemudian berjalan mendekati pintu utama rumah itu sambil memasukan amplop itu ke dalam tas tenteng yang di bawanya.

ZAYNTASYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang