Happy Reading 🌵
****
"Happy Birthday, my beloved Sister."
Brint tersenyum dengan tangan kanan memegang kue bundar berwarna putih di balut gliter emas sedangkan tangan kirinya menggenggam satu balon nitrogen bening cukup besar yang di dalam balon itu berisi angka 18 berwarna senada dengan kue yaitu Gold.
Kejutan itu sungguh membuat Tasya terharu. Walaupun terkadang bersifat dingin, Kakak laki-lakinya itu termasuk kategori pria romantis. Seperti sekarang contohnya, Tasya tidak habis pikir bagaimana yang akan menjadi istrinya nanti. Pasti selalu di buat bahagia olehnya.
Tasya terkekeh sambil memegangi dadanya. Terkakhir ia mendapat kejutan oleh Briant adalah 5 tahun lalu dan itu tidak semanis sekarang, mungkin karena tahun ini Tasya sudah beranjak dewasa.
"Udah kagumnya. Pegel nih tangan gue." Sindir Briant dengan sedikit mengerucutkan bibirnya.
Tasya menyengir kuda dan matanya menyipit. "Hehe, iya."
"Cepet make a wish terus tiup lilinya," titah Briant sedikit memajukan kue kehadapan Tasya.
Tasya menatap kue yang terlihat mewah itu cukup lama seperti memikirkan apa yang harus ia minta sebelum ia menutup matanya dan berdoa dalam hati.
Ya Allah. Berikan semua orang yang aku sayang kesehatan selalu, kebahagian selalu, lindungan-Mu selalu, dimana pun mereka berada. Yang ada di sisiku, maupun jauh dari ku. Karena aku hanya ingin melihat orang yang aku sayang bahagia. Terima kasih atas kebahagiaan yang telah Engkau kirim kepadaku. Dan satu lagi, jadikan aku orang yang selalu kuat dan sabar dalam menghadapi apapun. Aamiin..
Tasya mengusap kedua telapak tangannya ke wajah manisnya kemudian membuka matanya. Ia menatap Briant lalu meniup lilin warna-warni di atas kuenya itu sampai mati.
"Udah delapan belas tahun. Harus jadi orang yang lebih dewasa lagi." Pesan Briant kepada Tasya.
"Thank you for everything, my beloved Brother." Ucapnya penuh arti.
Ia tahu, Briant sudah berjuang banyak untuk kebahagiaan dirinya. Walaupun bukan Kakak kandung, Tasya sudah sungguh terlanjur menyayanginya. Briant pun begitu, ia sudah menyayangi Tasya lebih dari kasih sayang kepada adik kandung sekalipun.
Tasya mengalungkan tangannya di leher Briant dan menaruh kepalanya di pundak cowok itu. Dan tanpa sepengetahuan Briant, Tasya mengeluarkan air mata bahagianya. Briant sudah merubah hidupnya kembali berwarna.
Semua masalah Tasya selesai karenanya. Sungguh ia berhutang budi kepada Kakaknya itu. Semua orang yang pernah menyakiti hati Tasya di masa lalu telah meminta maaf kepadanya. Termasuk Acha. Kini Acha sudah di anggap teman lagi oleh Tasya. Walaupun tahu luka yang telah di buat Acha pasti akan terus membekas di hatinya.
Tasya sudah berhasil melewati masa-masa sulit di hidupnya karena Briant dan sahabatnya. Fara, Alvin, Rafa dan Ranggi ikut mendukungnya untuk maju memulai kehidupan baru.
Sungguh kebahagiaan yang tidak terduga. Walau hatinya sebenarnya masih ada rasa mengganjal. Namun, Tasya juga akan melupakan itu.
"Nih kue nggak mau di makan apa? Gue beli mahal nih," suara itu membuat Tasya melepaskan pelukannya.
"Nggak ikhlas?" tanya Tasya dengan alis naik sebelah.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZAYNTASYA
Teen Fiction(COMPLETED) Zayn Revaro, di akui sebagai primadona sekolah SMA Pelita Bintang karena wajahnya yang tak karuan tampan. Terbiasa mendapati orang lain dekat dengannya hanya karena harta, membuat seorang yang di juluki 'Most Wanted Boy' itu tumbuh menj...